Selain Bekerja Keras orang jepang juga di kenal dengan disiplin yang kuat. Kedua hal inilah yang menjadi dasar dari kesuksesan orang jepang dalam berbisnis.
menyamai perekonomian Amerika. Padahal, Jepang baru saja mengalami
keterpurukan saat peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki 1945.
Namun, Jepang cepat bangkit dan mengembangkan dirinya dari keadaan
ekonomi yang terpuruk. Jepang sudah menjadi salah setu negara yang
berpengaruh di dunia.
Awal kebangkitannya, produk Jepang dianggap
paling rendah. Sekarang, produk Jepang sudah bisa disejajarkan dengan
produk-produk berkualitas buatan Eropa dan Amerika. Negara yang dikenal
sebagai negara matahari terbit ini juga dikenal sebagai negara
pengendali industri.
negara-negara lainnya di dunia. Selain itu, angka pengangguran di Jepang
sangat rendah. Hal itu disebabkan karena tingginya kualitas sumber daya
manusia di Jepang. Bangsa Jepang sangat menghargai pendidikan dan
kesehatan. Oleh sebab itu, negara Jepang dinobatkan sebagai pemenang
dalam kategori pendidikan dan kesehatan. Untuk stabilkan ekonominya,
Jepang memiliki simpanan dana yang besar di luar negeri.
masyarakat tetap memaksimalkan penggunaan tanah. Karena penggunaan tanah
di Jepang sangat tinggi dan ketat. Mereka menanam padi di halaman rumah
mereka. Mereka tidak membiarkan sejengkal tanah pun menjadi sia-sia.
Jepang
tidak memiliki sumber daya alam sendiri. Jepang selalu mengimpor
barang-barang alam dari penghasil terbesarnya. Namun begitu, Jepang
memiliki hasil pertanian tertinggi di dunia.
Karena itu tidak mengherankan jika perekonomian Jepang bisa tumbuh
dengan pesat.
Seorang pekerja di Jepang mampu melakukan pekerjaan
lima orang pekerja di negara lain. Oleh karena itu, harga unuk seorang
pekerja Jepang jauh lebih mahal dibandinakan negara lainnya. Mereka
tidak banyak bicara dalam bekerja. Bagi mereka sangatlah penting
mempersiapkan tugas yang diberikan secara maksimal.
kerja sama kelompok dari pribadi. Perundingan dan pembicaraan dapat
menghasilkan hasil baik.
Setiap anggota organisasi baik tingkat
bawah sampai tingkat atas memiliki peranan dan kewajiban yang sama.
Tidak ada pembedanya. Bahkan antara yang satu dengan yang lain saling
melengkapi.
Dalam organisasi Barat, terdapat jurang pemisah
antara atasan dengan bawahan. Sehingga tidak jarang terjadi masalah
komunikasi di antara mereka. Untuk bertemu dengan atasan harus membuat
janji terlebih dahulu.
Di Jepang, banyak pimpinan perusahaan yang
berasal dari golongan bawah dan mengalami kenaikan secara perlahan.
Oleh karena itu antara pimpinan dan bawahan lebih akrab dibanding dengan
pimpinan AS.
Kenaikan pangkat itu disesuaikan dengan prestasi,
hasil, kemampuan, sikap terhadap pekerjaan, pengalaman, serta kemampuan
dia dalam berorganisasi,. Sehingga para bawahan cenderung setia dengan
pimpinannya, karena pekerja telah menjalin hubungan yang sangat baik
dengan pimpinan perusahaan.
Pimpinan tidak akan merasa malu untuk
meminta bantuan kepada karyawannya, bahkan pimpinan perusahaan tersebut
selalu menghargai karyawannya. Dengan begitu, antara pimpinan dan
karyawan akan saling terbuka.
Hal ini akan mengurangi terjadinya
konflik di antara mereka. Tim merupakan fondasi dasar dalam organisasi
usaha Jepang. Melalui tim kerja yang harmonis, hubungan yang baik akan
terjalin sehingga motivasi dan semangat dalam bekerja dapat
ditingkatkan.
besar dan berprestasi. Mereka bangga jika telah memberikan kesetiaan dan
keahlian mereka pada organisasi yang mereka ikuti. Oleh karena itu,
mereka selalu melakukan hal yang terbaik dalam lingkungan kerja mereka.
Bangsa
Jepang memiliki semangat kebersamaan yang tinggi. Inilah yang membuat
Jepang sebagai negara penguasa ekonomi. Setiap keputusan yang dibuat
mencerminkan sikap organisasi yang didukungnya. Mereka sanggup
mengorbankan apa pun demi organisasi yang dijalankannya.
Selain
itu, kemampuan orang Jepang menjadi hamba organisasi menjadikannya
penguasa besar ekonomi. Walaupun dalam pengelolaan melemahkan bagsa
Jepang secara individu, tetapi dari sisi lain, menghasilkan organisasi
yang mantap dan kuat. pimpinan perusahaan selalu loyal terhadap
karyawannya. Dengan demikian, para karyawan akan manyelesaikan pekerjaan
yang ada.
Seni pengelolaan di Jepang menitikberatkan pada
kepentingan setiap anggota tanpa memandang status dan kedudukannya.
Individu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan organisasi.
Dalam
mengambil keputusan, individu selalu memandang organisasi sebagai titik
tolaknya. Seni pengelolaan perusahaan Jepang harus dikembangkan untuk
memberi perhatian kepada pembangunan manusia dan nilai kemanusiaan dalan
pembangunannya. Jika hal ini sudah dilakukan, maka organisasi tidak
perlu khawatir dengan kinerja karyawannya.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.