Contohnya Aqlan yang sudah bisa makan sendiri tapi ada kalanya ia ingin aku suapi. Ya tidak apa-apa mengikuti apa yang diinginkan, toh anak juga masih kecil kan? Belum sepenuhnya bisa mandiri.
Mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Kita yang masuk ke dunia anak dan memahami perasaannya. Bukan anak yang harus mengerti perasaan kita apalagi memaksakan kehendak kita harus sesuai dengan yang kita inginkan. Itu namanya orang tua yang egois.
Cara Mendidik Anak Laki-laki 3 Tahun
Otak anak laki-laki 3 tahun masih belum sempurna. Ia sering mengikuti apa yang ia lihat dan dengar. Sebagai orang tua tentunya kita harus berperilaku baik juga agar anak mencontoh hal yang baik dari orang tua.
Suatu hari Aqlan pernah marah dengan menghentakkan kakinya ke bawah. Aku bingung dari mana Aqlan mencontoh ekspresi marah tersebut? Tentu saja ketika aku tanya dalam keadaan marah Aqlan tidak mau jawab.
Ketika sudah tidak marah, aku bertanya Aqlan lihat dari mana marah seperti itu. Katanya lihat dari dinosaurus. Dinosaurus kalau lagi marah mengaum dan menghentakkan kaki. Masya Allah.
1. Ajarkan Anak Disiplin
Buat jadwal harian untuk belajar disiplin. Disiplin merupakan sikap taat terhadap nilai hak yang dipercaya sebagai sebuah tanggungjawab. Tugas anak kan masih bermain dan belajar.
Meski belum memasuki usia sekolah, disiplin perlu dibiasakan salam kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya menetapkan pola tidur dan makan.
Anak yang makan dan tidur teratur lebih fresh dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Ada waktunya belajar dan bermain. Saat matahari terik jam 12, sebaiknya anak beristirahat di dalam rumah. Sudah tidak lagi melakukan aktivitas bermain di luar rumah. Tidur siang membuat anak mendapatkan kembali energinya.
2. Mendampingi Anak Bermain
Bukan hanya membelikan anak mainan, namun bermain dengan anak dan dampingi. Tidak harus selalu ikut bermain, yang penting kita awasi anak bermain. Berikan waktu yang berkualitas setiap hari dalam 15-30 menit.
Mendampingi anak bermain memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Anak usia 3 tahun paling takut ditinggal sendirian oleh orang tua. Kita ke kamar mandi aja dicariin kan? Iya nggak Bun? Hehe
3. Kenalkan Life Skill Sederhana
Melakukan pekerjaan rumah bukan hanya diajarkan untuk anak perempuan. Anak laki-laki juga perlu diajarkan tugas domestik karena itu merupakan life skill yang harus dikuasai untuk hidup mandiri.
Usia 3 tahun diajarkan untuk hal-hal yang sederhana seperti memasukkan baju kotor ke dalam ember, mengelap bekas minum yang tumpah dan mencuci sayuran. Walaupun tentu saja pekerjaannya tidak ada yang beres, tapi setidaknya anak tahu apa saja yang harus ia lakukan.
4. Banyak Komunikasi dengan Anak
Ajak anak untuk selalu komunikasi. Mengajaknya mengobrol setiap hari. Kalau anak suka berbicara jangan patahkan semangatnya dengan bilang berisik. Ya memang berisik, tapi respon kita sebaiknya mengajak bicara. Anak seperti itu karena belum tau cara berkomunikasi dengan benar.
Aqlan juga selalu bicara terus nggak ada capenya. Aku malah berpikir ini anak apakah tidak cape berbicara terus. Berhenti bicara kalau tidur saja, hehe.
5. Ajarkan Etika dan Sopan Santun
Tentunya kita ingin anak yang baik dan sopan. Maka kita juga harus mendidiknya untuk itu. Biasakan untuk tidak punya mental meminta. Bahkan dengan neneknya sekalipun Aqlan harus minta izin jika menginginkan makanan milik neneknya.
Begitupun perihal mainan jika bermain bersama teman-teman biasakan untuk meminta izin jika ingin meminjam mainan milik temannya.
Jangan berlindung dibalik kata “
namanya juga anak-anak” maka membiarkan anak melakukan yang ia suka tanpa batasan.
Membiasakan karakter seperti itu membuat anak tidak memiliki empati. Anak berbuat seenaknya kepada orang lain dan tidak bisa menghargai orang lain.
Kesimpulan
Mendidik anak laki-laki berusia 3 tahun bukan hal yang mudah. Mendidiknya bukan perihal memberikan makan saja, tapi juga tentang membentuk pribadinya. Tumbuh dengan pribadi yang baik bukankah membuat hati orang tua senang?
Hal tersebut harus kita pupuk sejak anak usia dini. Mengajarkan hal-hal yang bersifat dasar untuk membentuk karakternya yang baik dan sesuai ajaran agama.