LK Q1/2023 sudah banyak yang keluar.
Walaupun laba saham emiten coal banyak yang turun, tapi melihat salesnya masih tumbuh, dan rata-rata penurunan laba lebih karena kenaikan royalti, saya yakin bahwa siklus energi (terutama coal) belum selesai. Jadi saya masih hold saham2 coal yang saya dapatkan di harga bawah atau juga yang masih nyangkut :))
Dan semua saham coal ini saya gunakan sebagai mesin pencetak duit (devidend income). Tapi saat ini saya hanya punya PTBA dan BSSR saja untuk saham coal.
Dari LK Q1/2023 yang sdh saya baca dan pelajari, saya sangat tertarik dengan 2 emiten ini : UNTR dan ACES.
ACES memang belum ada perbaikan kinerja, tapi harga ACES saat ini sdh termasuk murah menurut saya.
Patokan valuasi saya untuk ACES adalah EV/CFO.
Di mana rumusnya adalah = (market cap + utang berbunga (debt) – kas ) / CFO yang disetahunkan.
Tapi saya lebih suka semua data di atas dihitung per share-nya, sehingga data yang saya pakai adalah :
– market cap diubah jadi price saat ini
– utang berbunga (debt) dihitung per sharenya. yang termasuk debt adalah utang bank, utang obligasi, senior notes, atau utang berbunga lainnya. Kebetulan untuk ACES tidak ada utang berbunga (nol).
– kas per share
– CFO (arus kas operasi) per share yang disetahunkan
Semua data bisa didapat dari LK-nya.
Sehingga utk ACES, di harga Rp 480 hitungan EV/CFO-nya =
[ Rp 480 + 0 – Rp 141 ] : ( 4 x Rp 26,28) = 3,22
Di harga Rp 480, EV/CFO ACES = 3,22
Buat perusahaan yang efisien ( gross profit margin umumnya di atas 40%), EV/CFO 8 saja sudah termasuk murah. Ini ACES masih 3,22.. jadi ACES di harga sekarang ini masih sangat murah.
Disclaimer on ya, rugi tanggung sendiri.
Hitungan EV/CFO saya, saya buat versi saya sendiri, yang saya pikir jadi jauh lebih mudah daripada rumus aslinya.
Dari LK ACES, saya juga liat ada saham treasuri-nya.
Dan modal beli saham tresuri ACES adalah Rp 1154/lembar, alias masih jauhhh di atas harga sekarang di market.. 🙂
Bagi yang belum punya ACES, ngga usah buru2 haka. Tunggu aja pas dia turun, toh saham akan slalu ada naik turunnya, walaupun sekarang dia masih undervalued. Selain itu, kinerja ACES juga belum begitu menunjukkan perbaikan, jadi akan butuh waktu bagi sahamnya untuk naik tinggi..
Untuk UNTR, di bawah Rp 25000, saya dapatkan EV/CFO di bawah 1. Kalau dengan penjelasan sederhana, EV/CFO di bawah 1 artinya adalah : uang yang kita keluarkan untuk membeli saham UNTR akan kembali ke kita dalam jumlah yang sama (dalam bentuk kas dan arus kas operasi), dalam waktu kurang dari setahun. Ngga heran UNTR kemarin bisa bagi deviden dengan payout ratio 100%, karena kasnya melimpah, arus kas operasinya juga banyak.
Benar kata LKH, harta karun yang sesungguhnya itu bukan ada di laut, tapi di bursa saham..
Ok, ini aja sharing dari saya. Yang jelas, untuk dapat return yang bagus dari saham, setidaknya kita harus hold 1-2 tahun ke depan. Dan nanti harus direview setiap kuartalnya, apakah kinerja membaik/tidak, apakah valuasinya sdh terlalu mahal atau malah masih terlalu murah..
Selamat berinvestasi saham, semoga hasil investasi kita akan semakin baik di tahun-tahun mendatang.. 🙂
Warm regards,
V3
Oya, saya di sini hanya kasih info saham yang lagi bagus utk dibeli. Untuk jualnya, ya terserah masing2 aja. Yang penting dipantau aja terus saham yang kita beli, apakah jadi memburuk/ngga kinerjanya. Kalo kinerja memburuk, selama masih bisa jual cuan, alhamdulillah 🙂
Dan sebaiknya, walaupun niatnya invest, tetap pakai stop loss aja, utk jaga2, kecuali kalo saham yang kita beli adalah saham yang sering bagi deviden gede. Kalo beli saham deviden, walaupun nyangkut setidaknya msh ada uang yang bs masuk ke kantong kita dari deviden..
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.