Parenting

Anak 3 Tahun Sudah Bisa Bicara Apa Saja? Begini Penjelasannya!


Anak bicara 3 tahun

Perkembangan bicara anak yang paling ditunggu-tunggu bagiku. Siapa yang tidak senang ada anak kecil yang bisa menyebut Bunda dan Ayah? Rasanya haru dan tidak menyangka si kecil sudah bisa berbicara.

Pada awalnya aku khawatir Aqlan akan mengalami keterlambatan bicara seperti adikku. Hmm…tidak bisa dibilang terlambat juga sih adikku ini, karena dia sudah bisa bicara namun bicaranya belum jelas dan memang tidak semua orang bisa paham apa yang ia bicarakan.

Banyak yang mengejek dan menertawakannya jika ia sedang berbicara sesuatu. Rasanya hati sedih sekali. Kok bisa-bisanya anak kecil sudah di bullying

Tidak mau mengalami hal serupa aku terus melakukan stimulasi pada Aqlan agar ia bisa bicara dengan jelas dan dipahami semua orang. Meski Aqlan juga tidak menunjukkan adanya gejala speech delay, tetap saja sebagai orang tua aku merasa cemas.

Sebelum aku jelaskan bagaimana cara menstimulasi agar anak 3 tahun sudah bisa bicara dengan jelas, kita ketahui dulu sama-sama tahapan apa saja sih yang dialami anak usia 3 tahun dalam perkembangan bicaranya?

Tahapan Perkembangan Bicara Anak 3 Tahun

Bayi sejak ia lahir akan menunjukkan perkembangan bicara. Anak yang satu dengan yang lain tentu saja perkembangannya berbeda. Perbedaan itulah yang kadang membuat aku cemas sendiri disaat anak lain sudah bisa bicara 3 kalimat, anakku masih belum jelas bicaranya.
Fase.perkembangan bicara anak usia 3 tahun
Jika khawatir atas perkembangan bicaranya atau perkembangan anak 3 tahun belum optimal, segera periksakan ke dokter untuk melihat tumbuh kembangnya. 

1. Cooing

Proses bayi mengeluarkan suara seperti ‘oh’, ‘hu’, ‘ha’ diusia 3-6 bulan. Usia ini anak juga sudah bisa menatap kita sambil mengeluarkan suara yang mungkin masih tidak ada artinya. Kalau orang Sunda bilang mah sudah bisa “ngahao”.

Meski begitu, kita tetap mengajaknya bicara. “Adik ingin apa?”, “Mau susu ya?” atau “Ehh adik sudah bangun?” Biasanya melihat kita bicara, anak akan menjawabnya dengan senyumannya yang lebar.

2. Bubbling

Pada usia 6-12 bulan anak sudah mulai terdengar menggabungkan antara huruf konsonan dan vokal. Seperti ‘ma-ma-ma’ atau ‘pa-pa-pa’. Sudah mulai terdengar jelas maksud dari suaranya.

Pada usia ini anak juga sudah bisa meniru dan memperhatikan orang tua berbicara. Mereka sangat antusias bicara dengan orang tua. Maka, Bunda jangan pernah bosan terus mengajaknya bicara ya.

Kata yang pertama Aqlan ucapkan, yaitu Ayah. Jelas saja membuat aku cemburu, wkwk. Tidak apa-apa, lama-lama dia bisa juga bilang Mbun. Mungkin kata Mbun sulit untuk dia ucapkan dibandingkan dengan Ayah. 
Itu juga lah alasan temanku kenapa memilih ingin dipanggil Mama, agar anaknya mudah mengucapkan Mama dan kata pertama yang diucapkannya. 

3. True Speech

Di usia 12-15 bulan, anak sudah bisa bicara yang mengandung maksudnya. Bukan hanya orang tua, tapi orang lain juga mengerti maksudnya.

Anak juga sudah bisa mengikuti perintah kita. Meski tidak diperintah, Aqlan akan mengambil sapu dan menyapunya jika melihat ada yang kotor. Aqlan juga paham ketika aku perintahkan untuk mengambil kain lap untuk mengelap bekas air tumpah di lantai.

4. Merangkai Kata

Pada usia 15-2 tahun anak sudah mulai belajar merangkai kata. Seperti mau main atau mau makan. Pada usia ini terlihat sekali perbedaan perkembangan setiap anak.

Pada tahap ini ada anak yang belum jelas pelafalannya. Fase inilah yang membuat aku cemas Aqlan mengalami speech delay. Alhamdulillah ternyata ini hanya perasanku saja, sekarang Aqlan sudah pandai bicara walaupun memang masih ada yang belum jelas, tapi tidak sampai khawatir. 

5. Berbicara Sesuai Susunan Kalimat

Di usia 3-5 tahun anak sudah bisa berbicara dengan banyak kalimat. Anak aktif bertanya malah terkesan berisik ngomong melulu. 

Sudah pandai bicara malah jadi cerewet dan sudah bisa protes sama aku. Kapan lalu aku mengingatkan dia agar hati-hati bermainnya karena ada motor yang mau lewat. Dia bilang, “Bukan motor Mbun, itu sepeda listrik.” Ohh, oke baiklah, hihi. 

Tingkah laku anak usia 3 tahun memang kadang bikin deg-degan ya. Biar tidak khawatir dan perkembangan bicaranya meningkat, aku melakukan stimulasi dengan menunjang kegiatan motorik kasar dan halusnya.

Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun

Untuk hasil yang optimal, perkembangan anak usia 3-4 tahun perlu adanya stimulasi. Stimulasi yang paling efektif adalah datang dari orang tua. 

Selain untuk menstimulasi anak, cara ini juga sebagai bonding kedekatan kita dengan anak. Jangan lupa ajak Ayah juga untuk terlibat dalam pengasuhan.

1. Mengenalkan Kosa Kata Melalui Benda

Mengenalkan beberapa benda di sekitar sama halnya dengan menambah pembendaharaan katanya, karena kita menjelaskannya dengan berbicara. Kenalkan benda dari yang paling sering dilihat anak.

Misalkan, lihat tuh nak, ada kucing. Hewan yang bisa terbang itu namanya apa ya? Apa kamu melihat buah mangga di atas sana? Berapa ya jumlahnya?

2. Memperbaiki Cara Bicara Anak

Pada awalnya bicara anak belum jelas. Tidak langsung jelas seketika kita bicara. Dari mulai yang tidak dipahami, hingga bisa dipahami selain oleh orang tua. 
Jangan pernah bicara pada anak dengan bahasa anak yang tidak jelas itu. Bicara pada anak dengan jelas. Kalau anak tidak jelas bicaranya, koreksi bicaranya dengan kata yang sesuai agar anak belajar memperbaikinya. 
Kata panas bisa diucapkan anak dengan “nanas….nanas.” Tugas kita membenarkannya dengan bilang kata yang betul adalah panas, bukan nanas. Kita juga tidak usah ikut-ikutan bilang nanas ya. 
Kalau orang tua dulu sering ya bilangnya disalah-salahkan dan dicadelkan dengan sengaja? Cara seperti itu justru membuatnya lama untuk memproses suatu kata. Cata tersebut tidak relevan dalam menstimulasi anak bicara. 

3. Menceritakan Buku pada Anak

Kegiatan motorik kasar anak usia 3-4 tahun
Menceritakan buku pada anak juga menambah kosa kata pada anak. Anak akan mengingat setiap kata yang kita ceritakan. Aqlan paling suka aku ceritakan tentang buku 4 kata ajaib.

Dari kata yang ia ingat itulah nantinya akan berkembang menjadi sebuah kalimat. Rajin membacakan buku menjadi rutinitas yang membentuk disiplinnya.

Melatih kegiatan motorik kasar anak usia 3-4 tahun juga turut membantu motorik halusnya sehingga daya tangkapnya semakin kuat. 

4. Mengasah Motorik Kasar dan Halus

Kegiatan motorik kasar anak usia 3-4 tahun seperti lompat, menendang dan berlari mendukung aktivitas anak. 

Jangan sampai stimulasi motorik kasar dan halusnya terlewat. Meski mungkin Bunda berpikir kalau anak akan berjalan dan berlari dengan sendirinya. Tetapi harus dilatih untuk mendukung kegiatannya yang lain termasuk berbicara. 

5. Mengajak Anak Berdiskusi

Ajak anak berdiskusi, bertanya bagaimana perasaannya, apa yang ia lihat dan rasakan.  Bertanya memberikan pilihan, ingin makan sama apa? Atau ingin bermain apa?
Dari bertanya hal-hal yang sederhana membuat otaknya berpikir dan mengucapkan kata yang ingin ia jawab.

6. Memberikan Kesempatan Anak Mengutarakan Perasaannya

Kadang anak suka rewel ketika ingin sesuatu. Menunjukkan keinginannya dengan menangis. Biarkan anak menangis dulu untuk mengutarakan. Ia akan menjelaskan kenapa ia menangis.
Kita bisa bertanya, kenapa menangis? Apakah ada yang sakit? Semakin ia banyak bicara semakin bertambah pembendaharaan katanya. 

7. Jangan Menertawakan Anak Jika Pelafalannya Belum Jelas

Sulit sekali menahan untuk tidak tertawa ketika anak tidak jelas mengucapkan suatu kata. Pasalnya anak jadi terlihat lucu dan menggemaskan.

Tahukah Bunda kalau kita menertawakannya, anak merasa tidak dihargai dan justru malah tidak mau mengucapkannya lagi. Rasa bersalah kerap terjadi padaku kalau ingat ini. 
Saat itu aku tidak tahan dan reflek menertawakannya ketika Aqlan bilang makaroni menjadi “aoni” spontan aku tertawa terbahak. Kejadian itu malah membuat ia menjadi tidak mau mengucapkannya lagi. 
Menyesal sudah membuatnya begitu, sebisa mungkin aku tahan untuk tidak tertawa jika kesalahannya membuat terlihat lucu dan menggemaskan. 
Dari kejadian itu aku banyak belajar untuk bersikap hati-hati dalam memberikan stimulasi perkembangan bicaranya. Termasuk dalam menemani kegiatan motorik kasar dan halusnya. Selanjutnya aku akan menulis tentang hal yang harus diajarkan pada Anak 3 tahun.

Kesimpulan

Perkembangan bicara setiap anak berbeda. Stimulasi anak agar is belajar banyak kosa kata dan lancar dalam mengucapkannya. 
Jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda berbicara atau orang tua merasa khawatir dengan perkembangan bicaranya segera hubungi dokter untuk dicek tumbuh kembangnya. 

Referensi:

https://www.alodokter.com/ini-tahapan-perkembangan-bicara-anak-yang-perlu-diketahui-orang-tua

https://www.orami.co.id/magazine/anak-3-tahun-belum-lancar-bicara

https://www.vidoran.com/read/tentang-anak/perkembangan-bahasa-anak-usia-3-5-tahun


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top