Topik

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI KOTA MEDAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Online Shop merupakan salah satu bentuk alternatif yang dapat
digunakan para pebisnis untuk menawarkan produk atau jasa kepada konsumen.
Seiring dengan terus bertambahnya pengguna layanan internet, yang disebabkan
karena murah dan mudah, maka bisnis yang dilakukan secara online shop semakin
berkembang. Perkembangan bisnis online shop juga didukung oleh
peningkatan produktifitas dari industri yang menyediakan berbagai macam produk
untuk dipasarkan melalui media internet. Hal inilah yang memicu maraknya usaha
jual beli melalui internet (online shop) karena mudah untuk dijalankan,
tidak memerlukan modal yang
besar dan tidak harus membutuhkan sistem manajemen
yang rumit untuk mengelolanya. Sekarang ini cukup dengan adanya foto produk dan
akses internet untuk memasarkannya kedalam situs jual beli maupun situs
jejaring sosial, usaha ini sudah dapat berjalan.
Bisnis online berkembang pesat
tanpa terbatas waktu dan tempat. Jual beli dengan internet sebagai media
penghubung dan website sebagai
katalog pemasaran,
lebih praktis dan efisien karena tidak mengharuskan pertemuan
langsung antara
penjual
dengan pembeli.
Pembelian produk ataupun jasa secara online menjadi
alternatif yang berkembang pesat dewasa ini. Bahkan bisnis online memiliki banyak kelebihan yaitu dari segi pelayanan,
efektifitas, keamanan, dan juga p
opularitas (Laohapensang, 2009). Internet berkembang pesat pada saat
ini, apa
lagi dengan semakin banyaknya situs jejaring sosial dan website yang menawarkan produk atau jasa membuat
masyarakat menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan.
Pertimbangan dunia bisnis bagi
perusahaan
atau pelaku
usaha

perorangan menggunakan internet untuk menjangkau pelanggan secara global,
membawa dampak
positif
pada beberapa aspek kehidupan

manusia

termasuk perkembangan dunia bisnis.

Perubahan teknologi komunikasi
yang sangat cepat dan global, telah memberikan kesempatan para pemasar yang
lebih luas dan efesien. Dunia bisnis saat ini mewajibkan seluruh perusahaan
untuk menggunakan internet sebagai cara untuk menjangkau pelanggan secara
global yang telah membawa beberapa dampak transformasional pada beberapa aspek
kehidupan termasuk perkembangan dunia bisnis (Laohapensang, 2009). Berikut
adalah diagram presentase pengguna internet di belahan benua dunia.




















 


Gambar 1.1 Diagram Pengguna
Internet di Dunia (2015)
Dengan adanya internet sebuah paradigma baru
ekonomi telah lahir. Dunia maya terbentuk seiring dengan mengingat jumlah
pengguna internet yang terus bertumbuh pesat dapat menjadi sebuah pasar yang
potensial untuk dimasuki para pebisnis. Dilain pihak, praktik e-commerce dan
e-business ternyata mempunyai banyak keuntungan baik bagi perusahaan
ataupun konsumen. Sejak terjadinya krisis ekonomi pada akhir dasawarsa sembilan
puluhan, terjadi perubahan trend pemasaran. Perkembangan teknologi
informasi membawa perubahan dalam sistem bisnis baik selera, kebutuhan dan
keinginan masyarakat serta pola bisnisnya dari pemasaran konvensional ke
pemasaran online. Jika sebelumnya konsumen membeli produk-produk
 fashion,
makanan, minuman, kaset musik atau film, handphone

 atau alat elektronik lainnya dan
aksesoris di retail dan mall-mall yang terkenal, pada saat ini konsumen sudah
mulai beralih ke transaksi online shopping. Online shopping
adalah pembelian yang dilakukan via internet sebagai media pemasaran dengan
menggunakan website sebagai katalog (Ollie, 2008). Banyaknya pengguna
internet di seluruh belahan dunia bi
sa dilihat dari tabel berikut ini yang memuat jumlah pengguna internet di
dunia.
Tabel 1.1
Daftar Benua
Terbesar Pengguna Internet di Dunia beserta Penetrasi dan Tingkat Presentase
Perkembangannya
WORLD
INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS
DEC 31, 2014 – Mid-Year Update
World Regions
Population
( 2015 Est.)
Internet Users
(2000)
Internet Users
Latest Data
Penetration
(%)
Growth
2000-2015
Users %
of Table
1,158,353,014
4,514,400
318,633,889
27.5
6,958.2 %
10.3
4,032,654,624
114,304,000
1,405,121,036
34.8
1,129.3 %
45.6
827,566,464
105,096,093
582,441,059
70.4
454.2 %
18.9
236,137,235
3,284,800
113,609,510
48.1
3,358.6 %
3.7
357,172,209
108,096,800
310,322,257
86.9
187.1 %
10.1
615,583,127
18,068,919
322,422,164
52.4
1,684.4 %
10.5
37,157,120
7,620,480
26,789,942
72.1
251.6 %
0.9
7,264,623,793
360,985,492
3,079,339,857
42.4
753.0 %
100.0
Dari tahun 2000-2015 terlihat pada data di Tabel
1.1 bahwa pertumbuhan pengguna internet di dunia mengalami pertumbuhan sebesar
753,0%, dari jumlah penduduk di dunia yaitu 7,264,623,793 manusia dengan penetrasi sebesar 42,4% telah
menggunakan internet, ini berarti sebagian orang di dunia sudah sangat mengenal
internet bukan lagi hanya digunakan untuk sarana dalam mencari informasi namun
sudah menjadi gaya hidup sehari-hari. Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa benua yang
paling banyak pengguna internetnya di dunia adalah benua Asia dengan presentase
pengguna sebesar 45,6% mengalahkan benua besar lainnya
yang telah diteliti oleh
situs statistik populasi internet di dunia yaitu ‘www.internetworldstats.com’
.


Gambar 1.2 Diagram
Presentase Negara Pengguna Internet Terbanyak di Asia (2010)
Pengetahuan Teknologi
Internet sangat berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan pengguna dalam
bertransaksi melalui Web
site. Hasil yang diharapkan (outcomeexpectations) dapat
memperkirakan sebuah tingkah laku yang akan menghasilkan sesuatu (Oliver
dan Shapiro, 1993). Oliver dan Shapiro pada tahun 1993 menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan Teknologi
yang dimiliki seseorang pembeli, semakin besar kepercayaan pengguna dan
kemungkinan dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam penggunaan teknologi
digital. Dalam konteks ini Penguasaan Teknologi Internet berhubungan secara
positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti belanja secara online
(Online Shoping
).
Benua Asia sebagai pengguna internet
terbanyak di dunia memiliki tiga besar peringkat negara yang menjadi pengguna
terbanyak di benua tersebut, di peringkat pertama yaitu ada China, kemudian
peringkat kedua adalah India dan yang ketiga adalah Jepang. Pada tahun 2009
Indonesia berada pada peringkat kelima mendampingi ketiga negara tersebut
dibawah Korea Selatan. Dapat dilihat bahwa populasi pengguna internet di
Indonesia bisa lebih meningkat lagi pada tahun berikutnya dan tidak menutup
kemungkinan akan menggeser posisi diatasnya yaitu India, Jepang dan China.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia juga tidak bisa lepas dari
masyarakatnya yang melakukan pembelian secara online, tidak hanya
menggunakan internet untuk mencari informasi dan hiburan, namun kini internet
sudah menjadi sarana baru untuk melakukan transaksi keuangan dan belanja secara
online (online shop).
Sebagian dari pengguna internet Indonesia dan
di luar negeri, telah melakukan pembelian online. Tren belanja online
mulai diminati karena proses keputusan belanja online tidak serumit
keputusan pembelian offline. Belanja online memang memudahkan dan
menghemat waktu, menghemat biaya dibandingkan belanja tradisional. Proses
keputusan belanja online adalah pencarian informasi, membandingkan
alternatif yang ada, dan pengambilan keputusan. Pada tahap pencarian informasi,
konsumen akan mencari referensi secara online dari manapun (seperti search
engine
atau Toko Online). Informasi yang dicari adalah berupa opini
dari orang lain yang sudah mendapatkan manfaat dari produk yang dibeli.


Gambar 1.3 Diagram
Presentase Negara Pengguna Internet Terbanyak di Asia (2015)
Negara Indonesia berada di posisi 4 dalam
peringkat pengguna terbanyak internet di Asia pada tahun 2014, jika dilihat
pada tahun 2009 pada Gambar 1.2 Indonesia berada di posisi 5 di bawah negeri
gingseng yaitu Korea Selatan yang sekarang keadaaan sudah berbalik dimana
Indonesia sudah berada di posisi 4 di atas satu tingkat dari Korea Selatan
dalam kurung waktu 5 tahun bisa terlihat tingkat pertumbuhan presentase
pengguna Internet di Indonesia sangat signifikan seperti terlihat pada Gambar
1.3 meningkat pesat dari 30,000,000 penguna internet pada tahun 2009 hingga
bertambah 42,000,000 pengguna menjadi total 72,000,000 pengguna internet pada
tahun 2014 lalu di Indonesia. Sungguh sangat luar biasa antusiasme warga negara
Indonesia dalam menggunakan internet sekarang ini sebagai kebutuhan hidup
sehari-harinya dan berpotensi
mengalahkan para negara maju dalam hal menggunakan internet. Apabila
dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna internet baik
secara global maupun nasional mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini
jelas menjadi sebuah potensi bisnis yang sangat menjajikan. Banyak toko online
dan website di Indonesia yang sudah terkenal di masyarakat, diantaranya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Toko Online Terkemuka
di Indonesia
No
.
Nama Toko Online
Produk yangDitawarkan
1.
Forum    Jual
Beli (FJB) Kaskus
Alat musik, buku, elektronik, produk fashion, jasa, otomotif,
alat olahraga, industri dansupplier, dan lain-lain.
2.
Olx
Otomotif, properti, fashion, elektronik, hewan peliharaan,
jasa dan lowongan kerja, dan lain- lain.
4.
Lazada
Elektronik, peralatan rumah tangga, otomotif, fashion, dan
lain-lain.
5.
Zalora
Fokus kepada produk fashion pria dan wanita seperti sepatu,
tas, busana muslim, batik, dan produk beauty and grooming.
6.
Tokopedia
Alat elektronik, produk fashion, otomotif, buku, peralatan
rumah tangga, dan lain-lain dengan konsep pasar atau mal online.
7.
Bhinneka
Fokus kepada penjualan elektronik.
8.
Rakuten
Gadget dan kamera, alat
elektronik, fashion, otomotif, olahraga danmusik, buku, alat tulis,
dan lain-lain.
9.
Bukalapak
Fokus kepada penjualan sepeda dan aksesorisnya, dan kategori lain
seperti kamera, handphone, elektronik, otomotif, dan fashion.
10.
Blibli
Elektronik, handphone, women, men, baby dan kids, hobbies,
automotives,
dan culinary.
11.
Traveloka
Website pencarian tiket pesawat
terbesar di Indonesia
Sumber : Bisnis Online dan Transaksi
Elektronik (2013)
Seiring dengan
perkembangan dunia internet yang sangat pesat sejak kemunculannya, banyak
bermunculan situs-situs

belanja online
,
blo
g ataupun
situs
jejaring sosial
yang tidak hanya untuk pertemanan tetapi juga
memuat transaksi jual beli
yang menyediakan berbagai kebutuhan
. Situs jual beli online sudah
mulai
melakukan
promosinya di
media televisi, dan
berlomba-lombauntuk menjadi
situs forum jual beli online terbaik
.
Kaskus.co.id hadir sebagai situs komunitas
terbesar di Indonesia
.Situs
ini tidak hanya menyediakan info-info yang selalu up to date, tetapi
juga menyediakan forum jual beli yang menyediakan segala pernak-pernik sampai
barang-barang kebutuhan primer sehari-hari juga tersedia (Halim,
2010). Kemudian olx.co.id juga tidak kalah ramainya sebagai
arena jual beli online di internet
.
B
anyaknya pelaku bisnis yang
memasarkan
produknya akan memberi pilihan bagi masyarakat untuk
membelinya dengan lebih mudah, praktis dan hemat dengan
mengakses situs tersebut. Kondisi promosi
ini turut membangkitkan minat masyarakat
berbelanja secara online.


                                                                                               
                                                                                                2010 : 44.1 Juta Jiwa                                                                                                   2011
: 55.2 Juta Jiwa
                                                                                                2012
: 61.1 Juta Jiwa                                                                                                   2013
: 74.6 Juta Jiwa
                                                                                                2014
: 88.3 Juta Jiwa  
                                                                       
Sumber : www.techinasia.com 2015
Gambar 1.4 : Populasi Pengguna Internet di Indonesia
Dapat dilihat padaGambar 1.4bahwa populasi pengguna internet Indonesia bertumbuh dengan pesat. Dari grafik
tersebut tahun 2015 ini diperkirakan jumlah pengguna internet sebanyak 93.4
juta
jiwa.
Karena sejak
tahun 201
1
hingga tahun
2014
setiap tahun trendnya terus mengalami kenaikan yang
signifikan. Hal ini memberikan
gambaran bahwa semakin hari semakin banyak orang yang
menggunakan internet dan mengindikasikan bahwa banyak
masyarakat di Indonesia juga melakukan pembelian secara online.
            Media pemasaran lewat internet
sangat efektif dan tanpa biaya promosi yang membuat online shop menjadi budaya baru dalam berbelanja. Namun dibalik fenomena
tersebut terdapat ancaman yang dapat merugikan pembeli. Harga yang bervariasi,
bahkan tergolong lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan toko offline bisa membuat sektor bisnis offline menjadi sepi pembeli dan merubah
pola pikir masyarakat di Indonesia untuk tidak lagi belanja secara offline atau on the spot. Jika dilakukan perbandingan antara belanja secara online dengan offline, masyarakat dapat merasakan keuntungan yang lebih banyak
contohnya dalam mencari produk yang ingin dibeli, mencari informasi harga untuk
melakukan perbandingan, mudahnya produk didapat dari dalam negeri maupun luar
negeri, kualitas produk yang sama baiknya dengan toko offline, kemasan yang lebih bagus, mudah mendapatkan merek produk
tertentu yang sulit didapatkan secara offline,
penghematan biaya, efisiensi waktu dan tenaga serta mudahnya transaksi
dilakukan dengan canggihnya teknologi sekarang ini seperti pembayaran melalui (transfer) pengiriman uang via ATM bank
(anjungan tunai mandiri), menggunakan kartu kredit dan cash on delievery (bayar di tempat). Namun segala kelebihan dari

 transaksi secara online tersebut memiliki kekurangan yang menjadi dampak negatif
dalam pelaksanaannya. Proses transaksi yang tidak didukung cukup bukti dapat
memicu terjadinya penyimpangan dan penipuan, apalagi pembeli dan penjual tidak
saling mengenal. Transaksi online
beresiko terhadap penyimpangan, karena berlangsung atas dasar saling percaya
tanpa landasan hukum dan tanpa bukti fisik yang kuat. Keamanan transaksi sangat
dibutuhkan oleh konsumen dalam hal ini untuk terhindar dari indikasi penipuan
yang marak terjadi sekarang di Indonesia. Namun terlepas dari kelebihan dan
kekurangan tersebut, bisnis online
terus berkembang pesat
dengan segala resikonya. Banyak terjadi
penyimpangan dan penipuan yang umumnya merugikan pihak pembeli. Jika terjadi
penyimpangan, penipuan dan ketidakpuasan terus meningkat maka akan menurunkan
minat
beli konsumen
dan loyalitas
pembeli
untuk bertransaksi secara online.
Kondisi
tersebut
akan berdampak tidak baik dalam
perkembangan
bisnis online saat ini.


                                                                                   
Sumber : www.emarketer.com 2015
Gambar 1.5 : Populasi Pembeli Online di Indonesia
            Informasi pada Gambar 1.5 tersebut
menjelaskan bahwa jumlah pembeli online
di Indonesia setiap tahunnya meningkat drastis, dimulai dari tahun 2011
sebanyak 2.0 juta jiwa, 2012 sebanyak 3.1 juta jiwa, 2013 sebanyak 4.6 juta
jiwa, 2014 sebanyak 5.9 juta jiwa, kemudian saat ini di tahun 2015 sebanyak 7.4
juta jiwa dan prediksi di tahun depan yaitu 2016 adalah sebanyak 8.7 juta jiwa
total dari pembeli online yang ada di
Indonesia. Masyarakat Indonesia
yang mencoba berbelanja online semakin ketagihan setelah
merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam berbelanja online tanpa harus
mengalami
kemacetan ketika menempuh perjalanan ke toko atau mall

dan menghabiskan waktu kesana-kemari
dalam mencari produk yang diinginkan. Cukup hanya duduk di rumah atau di
kantor
dengan menggunakan
laptop/komputer
dan
smart phone
konsumen bisa dengan mudah
mencari produk yang diinginkan melalui google atau situs pencarian lainnya.


 2011 : Rp. 0.56
Milyar
                                                                                     2012 : Rp. 1.04 Milyar
                                                                                     2013 : Rp. 1.79 Milyar          
                                                                                     2014 : Rp. 2.6 Milyar
                                                                                     2015 : Rp. 4.49 Milyar
                                                                                     2016 : Rp. 8.7 Milyar
Sumber : www.emarketer.com 2015
Gambar 1.6 : Aktivitas Transaksi Online di Indonesia
Setiap orang bisa menemukan produk yang dicari apapun itu bisa dengan mudah didapatkan secara online sekarang dan inilah yang menjadi
nilai tambah dalam melakukan pembelian secara online. Setelah produk yang dicari telah ditemukan maka selanjutnya

konsumen melakukan
transfer
uang
melalui mesin
ATM bank ataupun secara online yaitu internet banking/mobile banking melalui smart phone dan laptop. Kemudian
konsumen tinggal menunggu
produk yang langsung dikirim oleh para penjual/toko online, tentu sangat mudah prosesnya dan saling menguntungkan.
Dengan potensi pasar yang sangat menggiurkan seperti Gambar 1.6 ini bisa
memberikan magnet yang besar untuk para pelaku bisnis online

di Indonesia terutama
toko online yang bisa meraup
keuntungan lebih banyak. Perputaran uang dalam transaksi online di Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat, dimulai dari
tahun 2011 sampai 2015 ini peningkatannya sangat signifikan nilainya, bahkan di
tahun 2016 diproyeksikan peningkatan tersebut tetap berlanjut dan jauh lebih
tinggi.
Menurut Ollie (2008), manfaat
online shopping untuk pembeli atau konsumen adalah sebagai berikut:
1.     
Kemudahan
Pelanggan
dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. Mereka tidak harus
berkendara, mencari tempat parkir, dan berbelanja melewati gang yang panjang
untuk mencari dan memeriksa barang-barang
, dan mereka tidak harus berkendara ke
toko, hanya untuk menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.
2.     
Informasi
Pelanggan
dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, dan
pesaing tanpa meninggalkan kantor atau rumah mereka. Mereka dapat memusatkan
perhatian pada kriteria objektif seperti harga, kualitas, kinerja, dan
ketersediaan.
3.      Tingkat
keterpaksaan yang lebih sedikit
Pelanggan
tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional.
.
Kenan (2009), menyatakan bahwa konsumen yang berbelanja online merasakan manfaat yang lebih banyak dari internet dan biasanya
mereka membandingkan antara manfaat yang dirasakan dengan saluran belanja. Di
samping
kemudahan dalam mencari informasi tentang produk,
harga,
pemilihan atau ketersediaan produk, kesenangan,
dorongan dalam hati, layanan konsumen, dan pemilihan pengecer yang luas merupakan
alasan konsumen memilih belanja online.
Harga mempengaruhi pola pikir konsumen dalam mengambil keputusan karena
konsumen dapat melakukan perbandingan harga produk yang ingin dibeli dengan
mudah dan tidak bisa dipungkiri harga yang ditawarkan penjual/toko online lebih murah dari pada toko offline/mall yang membuat konsumen
melakukan pembelian secara online.
Jihan (2014), menyatakan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh
Kemenkominfo pada tahun
2013 menunjukkan bahwa hampir separuh 47% pengguna
internet telah melakukan belanja secara online.
Alasan utama seseorang mau menggunakan
internet sebagai sarana untuk belanja adalah dapat
menemukan barang yang
diinginkan secara cepat tanpa menghabiskan banyak
waktu dan tenaga. Selain itu sebanyak 27% responden menyatakan bahwa dengan
belanja online mereka dapat

dengan leluasa mencari
produk dan membandingkan harga pada setiap toko online. Dengan banyaknya pilihan produk, aksesibilitas dan
kenyamanan tanpa batasan ruang dan waktu dapat mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian secara online.
Dengan kemudahan proses pembelian barang secara

online, maka
bisnis ini cepat sekali mendapat tempat di masyarakat karena prosesnya yang
cukup sederhana. Saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan membeli produk
atau jasa melalui sebuah situs web
belanja online daripada pergi ke toko
fisik/offline.
Sehubungan dengan itu
perlu dilakukan
penelitian
yang mencari tahu tentang faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pengaruh dalam
pembelian online di Indonesia. Dalam
melakukan penelitian ini tentunya akan didukung oleh beberapa penelitian
terdahulu yang pernah membahas mengenai masalah faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pembelian online. D
asar
dari
penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor
yang mempengaruhi  pembelian dengan berbagai permasalahannya dan
menemukan solusi untuk
memperbaiki
kelemahan dan resiko negatif proses keputusan pembelian online di kota Medan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan minat konsumen dalam melakukan
pembelian produk atau jasa secara elektronik, dan didukung penelitian terdahulu
maka dapat disimpulkan untuk judul dari penelitian ini adalah “Analisis faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online dengan kepercayaan sebagai
variabel moderating di kota Medan”
.
1.2  Rumusan Masalah
Dalam merumuskan faktor pertimbangan konsumen yang menentukan keputusan
pembelian dengan kepercayaan sebagai moderasi dalam penelitian ini, peneliti
sudah melakukan pra-riset dengan melaksanakan survei kepada masyarakat di kota
Medan untuk mencari tahu persepsi masyarakat mengapa ingin melakukan pembelian
secara online dan juga didukung oleh beberapa
penelitian terdahulu dari berbagai peneliti sebelumnya yang digabung menjadi
satu model penelitian.
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.     
Apakah
harga, produk, kemudahan transaksi dan keamanan transaksi sebagai indikator
penyusun pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online di kota Medan ?
2.     
Apakah
faktor pertimbangan konsumen dan kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian secara online di
kota Medan ?
3.     
Apakah
kepercayaan memoderasi pengaruh faktor pertimbangan konsumen terhadap keputusan
pembelian secara online di kota Medan
?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1.     
Untuk
mengetahui dan menganalisis harga, produk, kemudahan transaksi dan keamanan
transaksi sebagai indikator penyusun pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen secara online
di kota Medan
2.     
Untuk
mengetahui dan menganalisis faktor pertimbangan konsumen dan kepercayaan secara
parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen secara online di kota Medan
3.     
Untuk
mengetahui dan menganalisis kepercayaan yang memoderasi pengaruh faktor
pertimbangan terhadap keputusan pembelian konsumen secara online di kota Medan
1.4 Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut :
1.     
Penelitian
ini akan memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu
kepada masyarakat mengenai pengetahuan
berkenaan dengan
proses
pemeblian produk/jasa secara
online
di kota Medan.
2.     
Sebagai
penambah khasanah penelitian bagi program studi ilmu manajemen sekolah pasca sarjana
fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara
.

Sebagai bahan referensi penelitian bagi peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan konsentrasi pemasaran online di masa yang akan mendatang
.


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top