Tahun ini pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali ibadah haji di Mekah setelah ditutup selama dua tahun. Pembukaan ini tentu disambut gembira jamaah dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun para jamaah kini butuh persiapan ekstra karena harus mematuhi protokol kesehatan dan kondisi cuaca yang semakin panas akibat perubahan iklim global.
Melihat masalah ini, Green Peace dan Ummah For Earth merilis panduan haji dan umrah dalam bentuk website dan aplikasi. Aplikasi Green Hajj memiliki tiga bahasa yaitu Inggris, Indonesia dan Arab. Saat ini baru bisa diunduh melalui app store kedepannya akan bisa diunduh juga di playstore.
Aplikasi ini hadir sebagai solusi agar umat Islam lebih peduli akan lingkungan karena di Mekah sering terlihat banyak sampah plastik berserakan saat musim haji. Tentu hal ini memprihatinkan karena dalam agama sudah ada panduan untuk menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan.
Green Hajj diresmikan pada tanggal 30 Juni 2022 secara hybrid sehingga masyarakat yang tinggal di luar kota bahkan luar negeri juga bisa menyimak sampai selesai. Ada beberapa pembicara yang ikut hadir dalam acara ini antara lain : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si – Aktivis Lingkungan dan Dosen Pascasarjana Universitas Nasional, Nadhea Tanj – Actress, Influencer, Tata Mustasya – Koord. Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Hilman Latief – Dirjen Penyelenggaraan Haji & Umrah Kemenag RI, H. Bambang Hamid Sudjatmiko – Ketua Bid. Hubungan antar Lembaga DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia)
Masing-masing pembicara menyambut hadirnya aplikasi ini karena bisa mendorong umat Islam agar bisa berkontribusi menjaga lingkungan. Melalui aplikasi Green Hajj masyarakat bisa mendapatkan panduan doa, petunjuk ibadah haji dan umrah, petunjuk penggunaan transportasi umum dan penggunaan energi yang efisien. Bagi saya ini sebuah solusi yang praktis sehingga tidak perlu membawa buku tebal untuk mendapatkan informasi ibadah juga bisa menghemat penggunaan kertas.
Namun tantangan dalam menggunakan aplikasi adalah bagi jamaah yang sudah berusia lanjut harus didampingi dan ada training khusus di asrama haji sebelum keberangkatan. Pihak Kementerian Agama pun sudah mempersiapkan video tutorial supaya masyarakat bisa lebih mengenal fitur dan menggunakan aplikasi Green Hajj dengan benar
Edukasi tentang lingkungan dan kesehatan dianggap penting oleh pak Nasaruddin karena masih banyak jamaah yang membuang bekas wadah air zam-zam secara sembarangan padahal tindakan tersebut melanggar norma agama dan merusak lingkungan. Maka kebiasaan membawa tempat makan dan minum sendiri adalah solusi tepat bagi jamaah haji atau umroh di Mekah. Selain membawa tempat makan atau minum sendiri jamaah juga bisa menggunakan tranportasi umum seperti kereta cepat atau bus untuk mengurangi polusi.
Jika semua umat Islam dari seluruh dunia bisa peduli dan berkontribusi dengan gaya hidup ramah lingkungan maka kondisi Bumi yang sudah rusak bisa pelan-pelan pulih kembali. Karena Bumi adalah tempat tinggal kita maka sudah sewajarnya kita menjaga dan merawat dengan baik demi anak cucu kita di masa depan.
Semoga aplikasi Green Hajj bisa segera digunakan untuk travel umroh dan haji, umat Islam di seluruh Indonesia baik tua maupun muda supaya tidak ada lagi sampah berserakan di Mekah. Sepulang dari Mekah gaya hidup ramah lingkungan terus dilanjutkan di tanah air karena masalah lingkungan di Indonesia adalah tanggung jawab bersama.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.