Musim hujan telah tiba di bulan November merupakan sesuatu yang patut disyukuri dan diwaspadai karena jika tidak hati-hati bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Nyamuk tidak hanya bertelur di air kotor seperti selokan tapi juga di tempat bersih seperti dispenser, pot tanaman, kolam ikan, akuarium juga di tempat gantungan baju yang gelap. Maka kita wajib rutin membersihkan supaya keluarga terhindar dari penularan demam berdarah.
Terdapat empat jenis virus dengue. dengue tipe 1, dengue tipe 2, dengue tipe 3 dan dengue tipe 4. Sedangkan di Indonesia, virus dengue tipe 3 lah yang paling mendominasi.
Virus pertama, dikenal dengan nama DEN-1, yang akan sangat mudah menyebar, meskipun pada daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya. Meskipun penyebarannya dinilai cepat, virus DEN-1 tidak menyebabkan pengidapnya sakit parah, meskipun mewabah di suatu daerah.
Selanjutnya adalah, DEN-2 dan DEN-3, yaitu virus demam berdarah yang dinilai paling ganas, karena cenderung menyebabkan pengidapnya sakit parah. Jika terpapar kedua virus tersebut, pengidap akan memiliki tingkat keparahan penyakit yang tinggi.
Terakhir adalah DEN-4, yaitu jenis virus yang paling sedikit ditemukan dan tidak bersifat ganas. Virus ini juga paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlah penyebarannya. Ini berarti seseorang dapat terinfeksi hingga empat jenis virus DBD.
Meskipun terkesan sepele penyakit demam berdarah masih menjadi momok hingga sekarang karena bisa terkena pada anak-anak maupun orang dewasa. Setiap tahun pasti ada korban baik yang rawat inap maupun yang meninggal dunia karena demam berdarah.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dari awal tahun 2023 sampai dengan minggu ke-33 57.884 kasus (IR 21,06/100.000 penduduk) dan kematian sebanyak 422 kematian (CFR 0,73%). Kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 462 Kab/Kota di 34 Provinsi.
Kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32 Provinsi. Sebanyak 95.895 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2021, 36,10% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.
Hal ini pula yang dialami oleh aktor Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck yang terkena demam berdarah dengue (DBD) dua kali termasuk anak mereka.
Takeda sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan, membangun kerjasama dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan, rumah sakit, klinik dalam rangka menuju nol kematian pada tahun 2030. Kerjasama itu meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
Salah satu aksi dalam mengajak masyarakat lebih peduli demam berdarah adalah kegiatan Langkah Bersama yang diikuti 3000 peserta di Sarinah kemarin tanggal 5 November 2023. Kegiatan ini diadakan sejak pagi dibuka dengan fun walk lalu pound fit, talkshow bersama dokter anak, psikolog, staf ahli kemenkes, Ringgo dan Sabai.
Saya ikut juga dalam kegiatan ini dari pagi merasakan banyak manfaat mulai dari olahraga bersama komunitas lalu cek kesehatan dan mendapatkan informasi pencegahan demam berdarah berupa vaksin. Acara ini juga mendapatkan rekor MURI sebagai aksi pencegahan dengan peserta terbanyak se Indonesia.
Acara lalu berlanjut dengan press conference dengan tema Langkah Bersama Cegah DBD “Menuju Nol Kematian Akibat Dengue di Indonesia pada tahun 2030” yang dihadiri dr.Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A (dokter spesialis anak), dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morschek pemerhati dengue, Andreas Gutknecht Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines.
Masing-masing pembicara menekankan pencegahan DBD karena sampai saat ini belum ada obat yang mengatasi demam berdarah. Pencegahan berupa 3M seperti menguras dan menyikat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, menutup tempat tempat penampungan air saat ini tidaklah cukup dan perlu dilengkapi dengan vaksin demam berdarah.
Vaksin demam berdarah saat ini sudah dimasukan ke dalam jadwal imunisasi yang direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Menurut dr.Kanya Sp.A, anak sudah mulai bisa diberi vaksin dari umur 6 tahun hingga 18 tahun.
Sedangkan bagi orang dewasa vaksin diberikan dari umur 19 tahun – 45 tahun dengan syarat sehat dan jika memiliki komorbid atau penyakit lainnya dalam kondisi terkontrol juga dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani sebelum vaksin.
Ringgo dan Sabai sendiri sudah vaksin dua kali dan merasakan pentingnya sebagai pencegahan sebelum bertambah parah.
Takeda juga berupaya menyediakan vaksin dengan harga terjangkau bagi masyarakat yaitu sekitar dan mendistribusikan vaksin ke berbagai rumah sakit juga klinik di berbagai wilayah Indonesia.
Yuk bersama cegah demam berdarah dimulai dari diri sendiri di lingkungan rumah dengan rajin membersihkan tempat penampungan air, memakai lotion anti nyamuk sebelum tidur dan melakukan vaksin DBD di klinik atau rumah sakit terdekat.
C-ANPROM/ID/QDE/0302 I Nov 2023
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.