image Andreas |
Agus merasa kaku saat menulis puisi hingga akhirnya selama 20 tahun lewat kumpulan puisinya berhasil di terbitkan Ciuman yang Menyelamatkan dari Kesedihan. Dia menuturkan “Sejak awal, saya memang bermasalah dengan puisi. “ lanjutnya kembali “Tak banyak yang tahu, pada awal proses kreatif saya, saya menulis puisi. Bahkan beberapa puisi saya, sempat terbit di Koran, seperti Bernas, Pikiran Rakyat, Media Indonesia dan lainnya. Tapi kemudian saya merasa ada yang tidak nyaman dalam diri saya. Saya seperti tidak menemukan kegembiraan, ketika menulis puisi. Di hadapan puisi yang tampak agung dan sakral di mata saya. Saya seperti tidak mampu rileks. Saya berhadapan dengan puisi dengan penuh ketegangan. Saat itulah, Linus Suryadi AG (almarhum) menyarankan saya untuk menulis prosa, sebagai rekreasi berbahasa mencairkan ketegangan saya. Tapi, kemudian, saya malah keterusan. Ketika saya menulis puisi akhirnya hanya saya simpan dalam file, dan saya nikmati sendiri. Juga kadang, saya memperlakukannya sebagai upaya mengeksplorasi cara berhasa saya, yang kemudian saya munculkan dalam prosa saya.”
Terima kasih sudah membaca. Semoga menginspirasi. Baca juga bioragrafi Raditya Dika
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.