Dalam Al-Qur’an, ada 10 ayat tentang mata yang mengentakkan
kesadaran kita. Salah satunya menjelaskan, buta hati lebih berbahaya dari buta
mata.
Tentu 10 ayat itu bukanlah keseluruhan ayat tentang mata.
Dan ayat tentang buta hati lebih berbahaya dari buta mata ini mengingatkan kita
untuk menjaga hati agar tidak terbutakan oleh nafsu dan kekufuran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ
لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آَذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا
تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu
mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah
mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS.
Al Hajj: 46)
“Kendatipun pandangan mata seseorang sehat dan tajam, tetapi
tidak dapat mencerna pelajaran-pelajaran dan tidak dapat menanggapi apa yang
didengar,” kata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini.
Mengapa buta hati lebih berbahaya dari buta mata? Setidaknya
ada tiga alasan.
1. Buta hati membuat tersesat dan celaka di akhirat
Orang yang hatinya buta, meskipun matanya sehat, ia tidak
dapat melihat kebenaran. Ia memandang baik kedurhakaannya kepada Allah hingga
ajal datang. Ia baru tersadar ketika sakaratul maut tiba. Lalu hari-hari
berikutnya adalah masa abadi penderitaan.
Sedangkan orang yang buta mata, tetapi hatinya sehat, ‘penderitaan’
yang ia alami hanya di dunia ini. Setelah ajal tiba, ia bisa melihat dan
merasakan nikmat akhirat.
2. Buta mata bisa diantisipasi dan dicegah
Dengan semakin majunya kedokteran, kebutaan bisa
diantisipasi dan dicegah. Ketika tanda-tandanya semakin parah, melalui operasi,
dokter bisa membantu mengembalikan kesehatan mata. Dengan izin Allah, tentunya.
Misalnya katarak. Penyebab kebutaan terbesar di Indonesia.
Data dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia (2018)
menunjukkan 34,47 % penduduk yang menderita katarak mengalami kebutaan.
Kendati demikian, penyebab kebutaan terbesar ini bisa
diantisipasi. Sebelum parah, katarak bisa mudah disembuhkan dengan operasi
katarak. Melalui operasi tersebut, dokter mata akan mengganti lensa mata yang
telah keruh dengan lensa mata yang baru. Sebab katarak adalah penyakit mata
yang membuat penglihatan kabur akibat terjadi kekeruhan pada lensa mata.
Apalagi jika penyebab kebutaan itu adalah kelainan refraksi
seperti miopia (rabun jauh). Angkanya tergolong kecil, tapi minus yang terlalu
tinggi bisa menyebabkan ablasio retina yang bisa menyebabkan kebutaan. Nah,
untuk menyembuhkan mata dari miopia ini ada operasi Lasik. Dengan operasi
Lasik, orang yang tadinya minus bisa normal dan terbebas dari kacamata.
Sedangkan penyakit hati yang menyebabkan buta hati,
terkadang tidak disadari oleh pelakunya. Bahkan ketika dinasihati orang lain
pun, sering kali ia tidak mau menerima. Akhirnya semakin parah dan tertutup
dari hidayah.
3. Buta mata bisa disembuhkan
Bahkan ketika sudah buta sekalipun, mata masih bisa
disembuhkan. Tergantung penyebabnya. Tentu semuanya dengan izin Allah.
Misalnya, untuk kasus seperti katarak, dapat disembuhkan
dengan melakukan operasi. Untuk kasus yang disebabkan oleh inflamasi dan
infeksi, dapat disembuhkan dengan obat dalam bentuk tetes atau pil.
Bahkan kini telah berkembang proses implan. Orang yang buta bisa
kembali melihat setelah melalui proses implan yang mentransmisikan gambar video
langsung ke otak.
Ada juga transplantasi kornea juga dapat membantu orang yang
memiliki kehilangan visi akibat jaringan parut kornea.
Sedangkan buta hati ia sulit disembuhkan kecuali hanya
orang-orang yang mendapat hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada dokter
di dunia yang bisa menyembuhkannya. []
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.