Topik

Cara Profit 23,000% dari Saham


Beberapa waktu lalu penulis iseng menulis seperti
ini di Twitter: Berapa
persentase profit per tahun yg realistis buat investor/trader pemula dari
saham? Kalo pemula, asal gak rugi saja sudah bagus. Buat perbandingan, kami (yg
bukan pemula) di Avere Investama hanya profit rata-rata 30% lebih sedikit dalam
tiga tahun terakhir. Catatan: Pada tahun 2020, 2021, dan 2022, kami profit rata-rata
31.3% per tahun termasuk dividen. Laporan lengkapnya bisa dibaca disini.

***

Ebook
Investment Planning
berisi kumpulan 30 analisa saham
pilihan edisi terbaru Kuartal I 2023 sudah terbit! Dan sudah bisa
dipesan
disini
. Gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan
penulis.

***

Dan seperti penulis duga sebelumnya, ada yang komentar seperti ini: ‘Cuma
30% per tahun? Kok kecil sekali?’ Ini karena jika anda lihat di medsos, maka
ada buanyak sekali content creator yang mengklaim bahwa mereka bisa
profit ratusan hingga ribuan persen entah itu dari saham, crypto, forex, binomo
dst. Dan konten-konten ‘angin surga’ seperti itu akan selalu viral, karena sudah
sifat dasar manusia yang menginginkan profit sebesar-besarnya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Nah, tapi karena saking banyaknya konten seperti itu,
maka jadilah profit 30% per tahun tampak ‘kecil’. Sehingga jika ada investor yang
cuma bisa profit konsisten segitu maka itu berarti dia cuma investor kelas ecek-ecek,
kalah jauh lah dibanding misalnya Indra Kenz, Doni Salmanan, atau anak-anak
muda sukses lainnya.

Namun demikian, bagaimana jika penulis katakan
bahwa profit 30% itu tidak hanya sangat besar, tapi juga kurang realistis untuk
dicapai bahkan bagi investor kawakan profesional dengan jam terbang puluhan tahun
sekalipun? Ini karena dalam jangka panjangnya, maka jika anda mampu konsisten
profit sebesar itu setiap tahunnya, maka hasilnya akan sangat luar biasa besar!
Oke, biar kita langsung saja ke contoh prakteknya: Let say anda mulai
investasi saham dengan modal setoran awal Rp10 juta saja, dan gak pernah setor-setor
lagi. Dan anda tiap tahun sukses profit 31.3% (seperti kinerja
Avere Investama sejauh ini
), maka di tahun pertama nilai porto anda akan
tumbuh menjadi Rp13.1 juta, lalu di tahun kedua tumbuh menjadi Rp17.2 juta,
demikian seterusnya hingga pada tahun ke-20, anda akan pegang Rp2.3 miliar di
rekening, alias profit lebih dari 23,000%, atau 230 kali lipat. Selengkapnya bisa
dilihat pada tabel berikut, klik gambar untuk memperbesar.

Yang perlu dicatat adalah, hasil di atas menggunakan
asumsi bahwa anda tidak setor lagi ke sekuritas. Sedangkan jika anda rutin setor Rp10 juta saja per tahun, alias kurang dari Rp1 juta per bulan, maka
hasilnya bakal lebih amazing lagi! Kemudian bagaimana jika modal awalnya
lebih besar katakanlah Rp20 juta? 30 juta? 50 juta? Maka setelah 20 tahun, anda tidak akan lagi sekedar menjadi seorang miliarder, melainkan bisa juga menjadi seorang triliuner.

Sehingga, seperti yang penulis sampaikan
di atas, tidak hanya profit 30% per tahun itu sangat besar, tapi profit segitu
juga kurang realistis untuk dicapai dalam jangka panjang. Jadi hati-hati kalau ada yang mengklaim bahwa dia bisa profit lebih besar dari itu, bahkan meski klaimnya itu benar, karena kita harus bedakan antara profit pada tahun tertentu dengan rata-rata profit per tahun dalam jangka panjang. Termasuk penulis sendiri pada tahun 2022 lalu profit hampir 70%, dan ada banyak juga saham-saham kita di tahun tersebut yang naiknya ratusan persen, tapi setelah dirata-ratakan dalam tiga tahun terakhir maka hasilnya hanya profit 31.3% saja. Dan b
etul, kalau anda
googling maka memang ada saja investor-investor besar kelas dunia yang bisa konsisten profit sebesar itu dalam jangka panjang, tapi kesuksesan mereka tentunya tidak bisa dijadikan benchmark
bagi investor biasa pada umumnya, sama seperti anda tidak bisa berharap
menjadi sehebat Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi hanya karena anda seorang
pesepakbola profesional, karena kalau dua GOAT itu sih sudah beda level.

Jadi demikian
pula penulis sendiri, dimana meski kinerja investasi kami sejauh ini sukses tembus 30% per
tahun, tapi penulis sepenuhnya sadar bahwa dalam jangka panjangnya kinerja kami
kemungkinan besar akan turun menjadi hanya rata-rata 20 – 25% per tahun. Sama
seperti Warren Buffett yang ketika mengelola partnership-nya pada tahun 1960-an,
maka ia menghasilkan CAGR (compounding annual growth rate) 29% per
tahun, tapi seiring berjalannya waktu sampai hari ini, CAGR tersebut berkurang
menjadi hanya 19% per tahun. Ini karena semakin besar dana kelolaan maka semakin
sulit juga untuk mengelola dana tersebut agar dihasilkan keuntungan, dimana
menghasilkan profit 20 – 25% per tahun dari modal Rp1 miliar tentu saja lebih
sulit dibanding menghasilkan persentase profit yang sama dari modal Rp10 juta.

But still,
jika benar bahwa kami bisa profit rata-rata 20 – 25% per tahun dalam waktu katakanlah 10
tahun ke depan, maka penulis sendiri setelah jangka waktu 10 tahun tersebut mungkin akan tutup laptop, lalu pulang kampung ngangon bebek, dan menulis buku.

Jadi sekarang saya tanya lagi: Apakah profit 30%
per tahun itu kecil, atau justru besar pake banget?

***

Ebook
Market Planning
 edisi Juli 2023 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual
beli saham, dan update strategi investasi bulanan akan terbit tanggal 1 Juli.
Anda bisa 
memperolehnya disini, gratis info jual beli saham,
dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member.

Dapatkan postingan terbaru dari blog ini via email. Masukkan alamat email anda di kotak dibawah ini, lalu klik subscribe

Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top