Pernahkah Sobat Dy mengetahui bahwa mencabut gigi saat hamil tidak diperkenankan karena berbahaya dan akan berdampak buruk pada kehamilan. Sebetulnya bahaya cabut ggi saat hamil ini mitos atau fakta ya?
Namun, saya sendiri pernah mengalaminya, lo. Saat itu saya sedang hamil ketiga dan saya sendiri saat itu sudah tidak muda lagi, hampir mendekati usia 40. Entahlah, setiap kehamilan ada saja masalah dengan gigi. Namun, yang paling parah di kehamilan ketiga ini.
Jujurly, pada kehamilan ketiga ini saya sedikit terengah-engah dalam beraktivitas dan kebetulan saat itu perut rasanya besar sekali sehingga sempat dicurigai diabetes, hehehe secara memang berat lahir anak bungsu saya ini 4 kilo. Alhamdulillah dia lahir sehat.
Singkat cerita, gigi bungsu saya bagian atas ternyata pecah sehingga mengenai saraf, pantas saja sakitnya super duper luar biasa. Kebayang kan sakit gigi seperti apa rasanya. Saya tidak berani mengonsumsi obat apapun secara sedang hamil kan.
Suami mengajak langsung ke dokter gigi. Saat itu minggu malam, tidak banyak klinik yang buka. Setelah lama berkeliling, alhamdulillah ada satu klinik dokter gigi terdekat yang buka. Tak menunggu lama, saya dan suami segera memasuki klinik tersebut.
Setelah giliran saya diperiksa. Saya ceritakan bagaimana kondisinya. Dan yang pasti dokter gigi tersebut mengetahui saya sedang hamil besar karena bukan hal yang bisa ditutupi.
Dokter gigi tersebut menanyakan beberapa hal termasuk tentang kehamilan saya dan menyampaikan bahwa gigi saya dapat dicabut dan aman terhadap bayi yang saya kandung. Akhirnya drama gigi pecah berakhir sudah dan tidak berpengaruh pada kehamilan.
Jika mengingat kejadian tersebut, akhirnya saya menduga bahwa bahaya cabut gigi saat hamil merupakan mitos, bukan fakta. Yuk, kita cari tahu bersama apakah hal ini mitos atau fakta!. Simak artikel ini hingga akhir ya.
Hal Yang Diperhatikan Saat Cabut Gigi Pada Ibu Hamil
Sakit gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang mungkin dapat dialami oleh setiap orang, salah satunya adalah ibu hamil. Perawatan gigi dapat juga dilakukan selama proses kehamilan. Namun, perawatan gigi yang berat seperti pencabutan gigi perlu mendapatkan perhatian khusus.
Dokter gigi akan menganjurkan ibu hamil untuk cabut gigi ketika kerusakan gigi cukup parah, akar gigi terinfeksi, lubang gigi cukup besar, gigi bungsu tiba-tiba sakit. Umumnya prosedur pencabutan gigi akan dilakukan pada trimester kedua.
Pada saat trimester kedua, organ vital janin seperti jantung dan otak telah terbentuk. Selain itu, efek samping yang mungkin timbul terhadap janin juga rendah.
Beberapa hal yang akan dilakukan dokter gigi sebelum melakukan cabut gigi pada ibu hamil:
Rontgen gigi
Dokter gigi memerlukan rontgen gigi untuk menentukan diagnosa penyakit atau posisi gigi. Walaupun efek samping radiasi yang timbul saat melakukan rontgen gigi tidak besar, tetapi sebaiknya tindakan ini dihindari saat hamil jika tidak benar-benar diperlukan.
Namun, jika terpaksa melakukan rontgen gigi, maka informasikan tentang kehamilan pada petugas yang melakukan rontgen. Sehingga petugas akan memberikan pelindung radiasi yang menutupi badan selama melakukan proses rontgen.
Pembiusan atau anestesi
Saat melakukan cabut gigi dokter gigi umumnya akan memberikan obat bius. Umumnya pembiusan yang dilakukan adalah bius lokal yang hanya diberikan di area gigi yang bermasalah sehingga pasien tetap dalam keadaan sadar saat tindakan cabut gigi dilakukan.
Dokter gigi akan menyesuaikan dosis yang diberikan untuk ibu hamil dan akan mengantisipasi risiko yang mungkin muncul.
Pemberian obat
Sebelum atau sesudah melakukan pencabutan gigi, dokter gigi mungkin akan memberikan obat pereda nyeri atau antibiotik untuk mengatasi sakit yang timbul. Dokter gigi akan menganjurkan obat yang aman dikonsumsi dan akan menyesuaikan dosisnya sehingga aman dikonsumsi ibu hamil.
Bahaya Cabut Gigi Saat Hamil
Dilansir dari situs suara.com, menurut Ketua Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM(K)., MM, menyampaikan bahwa mencabut gigi pada ibu hamil diperbolehkan, selama ibu hamil tersebut tidak mengejan dan tidak merespon berlebihan saat gigi dicabut. Kedua hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu kontraksi dan bayi lahir prematur.
Drg. Hananto kerap mengalami kasus mencabut gigi pasien saat hamil. Tidak hanya melakukan tindakan untuk meminimalisir rasa sakit yang dialami pasien ibu hamil, beliau juga mengedukasinya agar pasien ibu hamil tersebut tenang dan tidak mengejan.
Penutup
Sobat Dy, ternyata bahaya cabut gigi saat hamil hanyalah mitos. Pencabutan gigi saat hamil dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat.
Saat Sobat Dy mengalami sakit gigi sebaiknya berkonsultasi ke dokter gigi profesional dan tidak melakukan pengobatan sendiri apalagi mengonsumsi obat bebas tanpa resep dokter. Kesehatan ibu hamil adalah hal yang utama termasuk kesehatan gigi.
Konsultasikan kesehatan gigi pada dokter gigi terdekat di Damessa sejak program kehamilan untuk menghindari permasalah kesehatan gigi yang mungkin timbul saat kehamilan. Percayakan kesehatan gigi ibu hamil di Damessa Family Dental Care.
Yuk cerita di kolom komentar pengalaman Sobat Dy terkait perdebatan bahaya cabut gigi saat hamil.
Referensi
1. https://damessa.id/sakit-gigi-saat-hamil-9-bulan/
2. https://www.alodokter.com/hal-yang-perlu-diperhatikan-sewaktu-cabut-gigi-saat-hamil
3. https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/cabut-gigi-saat-hamil-apakah-aman/
4. https://www.suara.com/health/2019/09/10/091243/ibu-hamil-tidak-boleh-cabut-gigi-mitos-atau-fakta?
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.