buku puisi penyair perempuan

Gracia Asri: HAMPIR AKU TETAPI BUKAN


Data buku kumpulan puisi
Judul : hampir
aku tetapi bukan (almost me but not)
Penulis : Gracia Asri
Cetakan : I, Maret
2012
Penerbit : Koekoesan,
Depok.
Tebal : xi + 133
halaman (65 puisi)
ISBN : 978-979-1442-57-2
Foto cover : Gracia
Asri
Foto cover belakang
: Narizza P. Septianti
Tranlater : Gracia
Asri
English Editor :
Maria Parera
Grafis : Nining
Stanza
Pengantar : Damhuri
Muhammad
 Sepilihan
puisi
Gracia Asri dalam
hampir aku tetapi bukan
Politically incorrect
sayapmu mencair
dan aku mengumpulkan setatap demi tatap
memahatnya lagi ke punggungmu
sampai aku kembali menjadi rusukmu
Dipikirkan nanti
ketika aku gagal melemparkan diri padamu
yang sejarak satu tarikan nafas
aku meledakkan diri seperti bintang
demi sinar yang bisa sampai jauh
mencegatmu di ujung hembusan
Reparasi jam dinding
Apakah saat bisa ditepatkan
Karena tiga puluh detik terasa begitu lamban
Tukang jam yang lupa waktu bertanya
Berapa umur hatimu?

Diaspora
diserbu kupu-kupu
serbuk-serbuk berpijar
dan kau menjadi penemu dimensi ketujuh
Laporan pandangan mata seekor anjing
di antara biru
dimana kedalaman indah memutus nafas
dimana venus melukis di dinding putih
dia menunggu taksi antar galaksi
santorini 2008
Gardu pandang
gunung putih memoksakanmu dari raga
lalu lubuk hatimu memeluk tebing serta merta
hangat salju mengundangmu makan siang
gemilang yang kutinggalkan pada kekalmu adalah
mempersuakan dirimu dengan khayangan
Jungfraujoch 09.08.10
Anastesi
menapak dalam sunyi
nun jauh didaki menuju suwung
selamanya boleh sirna untuk sesaat hidup yang meluap
Moksa
mayapada berkilau,
mendekat pada matahari
gunung putih memoksakanmu dari raga
lalu lubuk hatimu memeluk tebing
menyentuh bahagia di ufuk biru
alkisah, kamu bukan tubuhmu
Jungfraujoch Swiss 2010
Tentang tinggi
gravitasi berwarna kopi
mengapa jatuh dan bukan terbang
mengapa atas ada di bawah sana
Ujian filsafat anak smu di perancis
apakah seni mengubah kesadaran kita
akan realita?
apakah mengenal orang lain lebih mudah daripada
mengenal diri sendiri?
dapatkah persepsi diajarkan?
apakah ada cara lain selain pembuktian data untuk
menunjukkan kebenaran?
bisakah kita menginginkan untuk memiliki tanpa
menderita?
aku tidak lagi bisa bersembunyi di balik tirai.
Kolam Ikan
telanjang menghadap alam
senja tidak selalu berwarna jeruk
langitkah yang berkaca pada telaga
atau telaga yang memeluk awan
rasa sepoi dingin menumbuhkan hati
sampai bersinar
seperti kelip bintang sejauh sejuta cahaya
diam tak pernah bisa terlalu lama
ketika pohon berlumut mendekap selamat pagi
kilarney, Irlandia, 17 agustus 2011
Migrasi dari bibir ke puisi
Berapa kardus yang kamu perlukan untuk mengemas
dua belas tahun asap dan lima cangkir kopimu setiap
hari?
Aku mencarikan tali, perekat plastik hitam dan tiga
puluh empat lipatan.
Kapan putih telur atau butiran nasi bisa melekatkanmu
utuh kembali?
Seujung lidah aku menunggumu, dengan tiket pesawat
di saku pantatku.
Requiem
mereka sudah berangkat dari tubuh
dan dua puluh empat kerbau ikut mengantar
aku yang masih pada tubuh ingin ikut merasa,
merasa melambaikan tangan.
lalu rumah-rumah bertanda tanduk menyampaikan
kediaman
ayam jago bertengger di jendela, berkokok selamat
berangkat
tubuh yang tertinggal tertanam di tebing-tebing tinggi
saksi hidup seribu tahun
aku menghormat pada tanah dimana semua orang
menjadi raja
ketika ia berangkat dari tubuh
Toraja, ketika tahun 2009 berangkat
Permadani terbang
teluk Bhospore masih bertalu
memantulkan suara adzan dari masjid-masjid beribu
kubah
merah adalah kebahagiaan hati, warna jeruk adalah
keriaan hidup yang harus diperas untuk menikmati
manisnya
sepatu-sepatu berkilat memanjakan kaki yang berjalan
pada peradaban di balik menara
perempuan berkudung hitam berjalan gegas, asing
pada dunia bukan milik mereka
dan medusa merah jambu mengapung
seperti tanya
Istambul 2010
Berpayung di bawah air
mengadakan diri adalah menangkap gema jatuh
memandang semilir embun berlalu
merasa degup bumi di tanah basah
mendengar pelangi berjongkok di bawah awan
menghirup irama putih biru beriak
ketika aku ada maka aku menghilang
dalam alam
montmorency quebec, canada, 4 juli 2009
Czech me out
melanglang hawa praha
pivo radegast*
laguku berperahu menembus kota kafkamu
pivo gambrimus*
dinding tua berhantukanmu menggemakan mozart
pivo velvet*
tolong bukakan kastil hatimu berpintu besi
pivo zlatopramen*
seribu tahun dalam sepi terhunus
pivo pilsner urquell*
cahayamu gelap masih juga berteater fantastika
pivo krusovice*
kerikil kangenku menggothique
pivo branik*
gereja baroque menari di atas ulu hatiku
pivo zubr*
Mengapa kau hilang sayang….
*merk bir ceko
Tentang Gracia Asri
Gracia menghabiskan masa
kecil di Yogyakarta, menyelesaikan studi sastra Prancis di Universitas Gadjah
Mada. Ia tinggal di Paris untuk mengambil master on decentralization and
territorial management tahun 2003. Novelnya Place Monge dan Sesiang
Terakhir
.
Catatan Lain
                  Antologi puisi dwi bahasa. Indonesia dan Inggris.
Puisi berbahasa Indonesia di sebelah kiri (halaman ganjil) dan Puisi berbahasa
Inggris di sebelah kanan (halaman genap). Puisi-puisinya pendek. Tak ada yang
lebih dari satu halaman. Barangkali, untuk mengimbanginya Damhuri Muhammad
menulis Sekadar Pengantar yang juga pendek. Tak lebih dari satu halaman,
satu paragraf panjang. Begitu.


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top