Topik

HOARDING DISORDER


ONE
DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan
dari Sa’id Ibnul Musayyab RA, Rasul SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ
النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا
أَفْنِيَتَكُمْ

Sesungguhnya
Allah SWT itu suci (dari segala aib dan kekurangan), lagi menyukai hal-hal yang
suci, Dia Maha Bersih lagi menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia lagi menyukai
kemuliaan, Dia Maha dermawan lagi menyukai kedermawanan, maka bersihkanlah
halaman kalian.” [HR Turmudzi]

 

Catatan
Alvers

 

Baru-baru
ini, viral di media sosial sebuah video terlihat sebuah kamar kos di
Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat yang dipenuhi dengan sampah dan barang-barang
bekas pakai yang berserakan. Pemilik kos datang untuk memeriksa kondisi kamar
itu bahkan harus mengenakan masker karena bau menyengat dari dalam kamar kos
itu. Dalam video tersebut, pemilik kos mengungkapkan bahwa dia baru mengetahui
kondisi kamar setelah mencurigai bau tidak sedap yang berasal dari salah satu
kamar. [cnnindonesia com]

 

Tahun
lalu juga viral Video rumah seorang dokter (58 tahun) di Karawang, Jawa Barat,
yang dianggap tidak wajar karena di dalamnya penuh dengan sampah dan
barang-barang bekas yang berserakan padahal rumah itu dulunya megah dan besar,
dengan kondisi bersih dan indah. Banyak bunga-bunga di sekeliling rumah dan
terdapat aquarium besar dengan pintu yang lebar dan tinggi. Kondisi kumuh itu
dimulai sejak dua tahun lalu setelah sang dokter ditinggal oleh istrinya. Sang
dokter beralasan kalau hewan (serangga) yang datang ke rumahnya juga butuh
untuk hidup. Jadi rumahnya dibiarkan kotor dan pohon-pohon yang ada di sekitar
rumahnya tidak ditebang agar buahnya bisa dimakan kelelawar.[ republika co id]

 

Suka
menimbun barang-barang yang sering kali merupakan sampah dan dianggap berharga
merupakan ganguan mental yang disebut dengan “hoarding disorder”. Penderita
hoarding disorder mungkin merasa nyaman dikelilingi oleh tumpukan barang-barang
berbagai jenis tersebut. Penderita hoarding disorder tidak selalu menimbun satu
jenis barang saja, tetapi beragam, mulai dari pakaian, bungkus makanan, kaleng
bekas, koran, perlengkapan rumah tangga, atau benda lain yang cenderung kotor
dan rusak. Mereka menganggap barang-barang tersebut akan berguna di masa depan.
Para tetangga yang berdekatan biasanya merasa tidak nyaman karena timbulnya bau
menyengat dan banyaknya lalat atau serangga yang ada di sekitar rumah
penderita. [Radarsampit com]

 

Dalam
islam, sebenarnya menimbun barang milik sendiri yang tidak menjadi kebutuhan
primer yang sedang dibutuhkan masyarakat merupakan hal yang tidak dilarang.
Namun dalam kasus “hoarding disorder” peyimpanan barang-barang cenderung
membuat rumah menjadi kumuh karena barang yang disimpan tak ubahnya sampah yang
kotor dan tidak diperlukan. Belum lagi efek mendatangkan bau yang tidak sedap
dan mengundang lalat, nyamuk dan serangga datang ke rumah tersebut. Hal inilah
yang menjadikan “hoarding disorder” bermasalah.

 

Pertama,
Islam sangat memperhatikan kebersihan termasuk kebersihan rumah. Baginda Nabi
SAW dalam hadits utama bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT itu suci (dari segala
aib dan kekurangan), lagi menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih lagi
menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia lagi menyukai kemuliaan, Dia Maha dermawan
lagi menyukai kedermawanan,

فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

maka
bersihkanlah halaman rumah kalian.” [HR Turmudzi]

 

Perintah
Nabi ini secara ekplisit memang memerintahkan kebersihan halaman rumah namun
dipahami secara implisit sebagai perintah membersihkan rumah itu sendiri bahkan
pemilik rumahnya. As-Shan’ani berkata :

وَإِذَا أَمَرَ بِتَنْظِيْفِ مَا يَتَّصِلُ بِالدَّارِ؛
فَبِالْأَوْلَى الدَّارُ، وَأَوْلَى مِنْهَا صَاحِبُ الدَّارِ

Jika
Nabi memerintahkan kita untuk membersihkan satu tempat yang bersambung dengan
rumah (yakni halaman rumah) maka tentunya akan lebih ditekankan lagi perintah
untuk membersihkan rumah itu sendiri bahkan pemilik rumahnya. [islamweb net] 

 

Diriwayatkan
dari Jabir bin Abdillah RA, ia berkata, “Suatu ketika Rasulullah SAW
mengunjungi rumah kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki yang rambutnya
acak-acakkan. Maka beliau bersabda: “Tidakkah orang ini mendapatkan
sesuatu yang dapat digunakan untuk merapikan rambutnya?” kemudian beliau
juga mendapati seorang laki-laki yang bajunya kotor, beliau bersabda:

أَمَا كاَنَ هَذَا يَجِدُ مَا يَغْسِلُ بِهِ ثَوْبَهُ

“Tidakkah
orang itu memiliki sesuatu (detergent) yang dapat digunakan untuk mencuci
bajunya?” [HR Ibnu Hibban]

 

Allah
SWT juga memerintahkan Nabi SAW demikian. Allah SWT berfirman :

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

Dan
sucikanlah pakaianmu [QS Al-Mudatstsir : 4]

 

Al-Razi
dalam tafsir mengatakan bahwa diantara beberapa penafsirannya adalah :

أنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ أُمِرَ بِتَطْهِيْرِ
ثِيَابِهِ مِنَ الْأَنْجَاسِ وَالْأَقْذَارِ

Nabi
SAW diperintahkan untuk mensucikan pakaiannya dari najis dan kotoran. [Tafsir
Al-Razi]

 

Tidak
hanya bersih dan suci namun juga indah. Rasulullah berpesan :

إِنَّكُمْ قَادِمُونَ عَلَى إِخْوَانِكُمْ فَأَصْلِحُوا
رِحَالَكُمْ وَلِبَاسَكُمْ حَتَّى تَكُونُوا فِي النَّاسِ كَأَنَّكُمْ شَامَةٌ

“Sesungguhnya
kalian akan menemui saudara-saudara kalian, maka perindahlah kendaraan dan
pakaian kalian hingga kalian tampak indah (menjadi panutan) di tengah-tengah
manusia. [HR Ahmad]

 

Namun
demikian, setan banyak memalingkan manusia dari kebersihan. Di dalam kitab
Faidlul Qadir, Al-Munawi berkata :  Setan
merayu manusia supaya tidak menjaga kebersihan dengan rayuannya :

نَظِّفْ قَلْبَكَ قَبْلَ ثَوْبِكَ

“Bersihkan
hatimu terlebih dahulu, sebelum kau membersihkan bajumu”

 

Ini
bukanlah nasehat akan tetapi rayuan yang bisa menjadikan seseorang tidak
menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya (dalam menjaga kebersihan) dan
mengabaikan hak teman dan lingkungannya yang mana ia diperintahkan untuk
menjaga kebersihannya. Seandainya ia berpikir secara mendalam niscaya ia akan
menemukan fakta bahwa kebersihan lahiriyah itu akan membantu kepada kebersihan
bathin. Untuk itulah, baju Rasul SAW sama sekali tidak pernah kotor. [Faidlul
Qadir]

 

Kedua,
Islam melarang kita mengganggu orang lain. Menumpuk sampah akan menyebabkan bau
yang tak sedap dan ini akan mengganggu orang lain bahkan mailakatpun akan
terganggu. Jika demikian maka malaikat tidak akan mendekati rumah tersebut dan
itu artinya rumah itu menjadi rumah yang tak berkah. Nabi SAW bersabda :

مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلَا
يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى
مِنْهُ بَنُو آدَمَ

Barangsiapa
makan bawang merah dan putih serta bawang bakung maka janganlah dia mendekati
masjid kami, karena malaikat akan terganggu dengan bau yang tidak sedap yang
bisa mengganggu manusia. [HR Muslim]

 

Imam
Al-Khatthabi berkata :

يُرِيْدُ الْمَلَائِكَةَ الَّذِيْنَ يَنْزِلُوْنَ بِالْبَرَكَةِ
وَالرَّحْمَةِ دُوْنَ الْمَلَائِكَةِ الَّذِيْنَ هُمُ الْحَفَظَةُ

Maksud
dari malaikat (yang enggan masuk rumah) itu adalah malaikat yang menurunkan
berkah dan rahmat, bukan malaikat hafadzah (pencatat amal). [Aunul ma’bud]

 

Terakhir
untuk direnungkan bahwa apa yang seseorang kumpulkan, yang ia tumpuk-tumpuk
disangka akan bermanfaat namun ketahuilah bahwa hal itu akan sia-sia.
Rasulullah SAW bersabda:

يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِي مَالِي إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ
ثَلَاثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى
وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ

“Seseorang
berkata : Hartaku, hartaku, sesungguhnya hartanya hanya ada tiga bagian : harta
yang dimakan akan menjadi habis, harta yang dipakai akan menjadi usang, harta
yang disedekahkan itu akan menjadi miliknya, dan selain tiga bagian itu maka
akan lenyap dan akan ia tinggalkan untuk orang lain”. [HR Muslim]

 

Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk tidak menimbun
harta dunia apalagi yang bersifat remeh seperti sampah. Disamping ia akan
menjadi beban diri sendiri, hal itu akan mengganggu kesehatan dan kenyamanan
tetangga.

 

Salam
Satu Hadits

Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok
Pesantren Wisata

AN-NUR
2 Malang Jatim

Ngaji
dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu
Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada
supaya sabda Nabi SAW  menghiasi dunia
maya dan menjadi amal jariyah kita semua.


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top