Dengan adanya indeks saham di BEI, saham-saham dari emiten dapat dikelompokkan berdasarkan kategorinya.
Tapi, tidak semua emiten bisa masuk ke dalam indeks, karena untuk masuk kedalam salah satu indeks butuh penilaian. Artinya, saham yang pantas saja yang akan dipilih dan dimasukkan.
Nah, penasaran apa saja jenis-jenis indeks saham di BEI? Berikut list dan ulasannya:
Sebelumnya, baca juga:
– Daftar negara yang tidak memiliki bursa efek/pasar saham.
– Nama pasar saham di negara-negara asia.
A. Jenis-jenis Indeks Saham BEI
Jenis-jenis indeks saham BEI saat ini jumlahnya ada 24, masing-masing mengkategorikan saham dari emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Jenis indeks saham yang pertama adalah Indeks harga saham gabungan atau sering disingkat IHSG. Indeks ini adalah indeks acuan pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di BEI.
Jadi semua saham emiten akan masuk kedalam perhitungan indeks ini, baik saham biasa maupun saham preferen, tak terkecuali.
Perhitungan IHSG setiap hari dilakukan, yaitu pada saat penutupan bursa atau penutupan perdagangan. Namun beberapa waktu lalu saya dapat info kalau perhitungannya akan segera dilakukan dalam beberapa menit sekali.
Hal tersebut akan segera dilakukan jika sistem yang mulai diimplementasikan dapat berjalan dengan baik. Semoga saja dapat segera terealisasi.
2. Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan terbaik dengan beberapa kriteria tertentu, yaitu:
- Salah satu yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi dalam 1-2 bulan terakhir.
- Salah satu yang memiliki nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
- Terdaftar di BEI minimal 3 bulan
- Memiliki kondisi keuangan, prospek bisnis baik, dan nilai transaksi tinggi.
Indeks LQ45 dipilih setiap 6 bulan sekali oleh para ahli dari BEI dan pihak terkait. Setiap saham yang tidak pantas akan dikeluarkan, dan yang lebih pantas akan menggantikannya.
Baca selengkapnya: Mengenal Indeks LQ45 BEI.
3. Indeks IDX30
Indeks IDX30 adalah indeks saham yang terdiri dari 30 saham perusahaan yang diambil dari LQ45. Kok diambil dari LQ45?
Ya, karena indeks IDX30 ini juga merupakan pengkategorian saham yang memiliki likuiditas terbaik seperti LQ45. Hanya saja penilaian lebih diketatnya menjadi 30 yang terbaik likuidnya.
Kriteria penilaian dan waktunya sama seperti LQ45, bedanya cuman tadi itu, lebih ketat dan dikerucutkan. Ini bertujuan untuk mengakomodasi investor yang benar-benar mencari saham likuid.
4. Indeks IDX80
Kebalikan dari indeks IDX30, indeks IDX80 adalah pelonggaran atau perluasan dari LQ45. Ini berarti Indeks IDX80 adalah 80 saham dengan likuiditas terbaik di BEI.
Selain mengambil dari LQ45, juga menambah saham lain yang mendekati atau hampir saja masuk ke LQ45, sehingga jumlahnya menjadi 80. Penilaian dan periodenya tentu saja masih sama.
Perluasan indeks dengan meluncurkan indeks baru oleh BEI ini dilakukan untuk memfasilitasi pasar reksa dana dan ETF yang saat ini semakin ramai di Indonesia.
Advertisement
5. Indeks IDX Value30 (IDXV30)
Indeks IDX Value30 adalah indeks baru dari BEI yang diluncurkan 12 Agustus 2019 lalu. Indeks ini mengukur 30 saham yang memiliki valuasi harga saham yang relatif rendah.
Selain valuasi harga saham relatif rendah, saham dalam indeks ini juga harus diikuti dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang baik.
Dalam proses pemilihan saham indeks ini, BEI mengambil saham dari IDX80 untuk mempermudah penilaian likuiditas dan kapitalisasi pasarnya.
Kemudian BEI barulah menseleksi ulang saham-saham emiten yang memiliki valuasi harga relatif rendah. Penilaian ini dilakukan dengan melihat price-to-earnings (PER) dan price-to-book-value (PBV).
6. Indeks IDX Growth30 (IDXG30)
Indeks IDX Growth30 adalah indeks saham dari 30 emiten terbaik yang diukur berdasarkan tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuidasi transaksi.
Serta, kinerja keuangannya harus baik pula. Sama seperti IDX Value30, IDX Growth30 juga mengambil emiten dari IDX80 untuk mempermudah penyaringannya.
7. Indeks KOMPAS100
Indeks KOMPAS100 adalah jenis indeks saham BEI yang tidak berbeda dengan Indeks LQ45 untuk kriteria penilaiannya, yaitu berdasar likuiditas dan kapitalisasi pasar.
Bedanya, KOMPAS100 berjumlah 100 saham emiten, dan indeks ini merupakan bentuk kerjasama antara BEI dan Kompas Media untuk menyebarluaskan tentang dunia investasi.
8. Indeks IDX SMC Composite
Indeks ini merupakan indeks dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil hingga menengah. SMC atau Small Mid Cap Composite ini dibentuk karena banyaknya permintaan dari investor.
BEI telah banyak memiliki indeks saham berdasarkan kapitalisasi besar, namun tidak ada yang berdasarkan kapitalisasi kecil atau menengah. Oleh karena itu, indeks ini dibentuk.
9. Indeks IDX SMC Liquid
Sama halnya dengan SMC Composite, SMC Liquid juga pengukuran saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil menengah.
Bedanya, selain kapitalisasi pasar kecil menengah, SMC Liquid juga memperhatikan saham yang memiliki likuiditas tinggi sebagai salah satu kriterianya.
10. Indeks IDX High Dividend 20
Indeks IDX High Dividend 20 adalah jenis indeks saham yang ada di BEI dimana diukur berdasarkan kemampuan membagi dividen kepada para pemegang saham.
Saham yang masuk kedalam jenis indeks ini adalah 20 saham emiten yang secara 3 tahun berturut-turut mampu memberikan dividen tunai, dan juga memiliki dividend yield yang tinggi.
11. Indeks IDX BUMN20
Indeks ini merupakan indeks saham yang terdiri dari 20 saham BUMN, BUMD, dan afiliasinya (anak perusahaan atau ada kepemilikan dari pemerintah).
BEI memasukkan 20 saham terbaik kedalam jenis indeks ini berdasarkan metode Capped Market Capitalization Weighted atau kapitalisasi pasar sebagai bobot.
12. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Indeks ini merupakan indeks yang mengukur performa seluruh harga saham syariah yang tercatat di BEI. Indeks ini ibarat seperti IHSG, namun khusus saham syariah saja.
Suatu saham untuk menjadi saham syariah wajib terdaftar sebagai Daftar Efek Syariah (DES). DES merupakan penetapan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
13. Jakarta Islamic Index (JII)
Berbeda dengan ISSI diatas, JII ini indeks yang lebih spesifik yaitu mengukur performa harga dari 30 saham syariah terbaik.
Kriteria terbaik Jakarta Islamic Index diukur berdasarkan kinerja keuangan dan likuiditas transaksi yang tinggi.
14. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
Jenis indeks saham ini merupakan perluasan dari JII, yaitu 70 saham syariah terbaik. Semua kriterianya sama, hanya jumlahnya saja yang diperluas.
Seperti indeks perluasan lainnya, JII70 dibentuk untuk mengakomodasi penilaian yang lebih luas untuk investor, mencari alternatif, dan lain sebagainya.
15. Indeks Sektoral
Indeks Sektoral merupakan indeks pengukuran performa saham dari masing-masing sektor industri. Indeks ini terdiri dari:
- Indeks Pertanian
- Indeks Pertambangan
- Indeks Industri Dasar dan Kimia
- Indeks Aneka Industri
- Indeks Industri Barang Konsumsi
- Indeks Properti, Real Estat, dan Konstruksi Bangunan
- Indeks Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
- Indeks Keuangan
- Indeks Perdagangan, Jasa, dan Investasi
- Indeks Manufaktur
Indeks di atas seperti layaknya IHSG namun dibedakan per sektornya, jadi investor dapat melihat secara total pergerakan saham dalam sektor tertentu.
Advertisement
16. Indeks Papan Pencatatan
Indeks saham jenis ini merupakan indeks pengukuran atas performa harga saham dari seluruh saham yang tercatat di BEI.
Bedanya dari indeks lain, dalam indeks ini dibagi lagi menjadi 2 indeks, yaitu Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan.
Indeks papan utama diklasifikasikan untuk saham tercatat dari perusahaan yang tergolong besar, setidaknya memiliki aset berwujud bersih minimal Rp. 100 Miliar, serta memiliki record kinerja baik.
Sedangkan untuk Indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan dengan potensi bisnis baik namun baru akan menghasilkan profit dalam dalam jangka waktu panjang kedepan. Serta, memiliki aset berwujud bersih minimal Rp. 5 Miliar.
17. Indeks BISNIS-27
BISNIS-27 adalah indeks hasil kerjasama antara BEI dan Harian Bisnis Indonesia untuk mengelompokkan 27 saham sesuai dengan kriteria tertentu.
Kriteria yang dipakai untuk indeks ini adalah berdasarkan penilaian menggunakan fundamental, teknikal, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan.
Artinya, saham yang masuk dalam indeks ini merupakan 27 saham terbaik dari sisi fundamental, teknikal dan akuntabilitas serta tata kelola perusahaan.
18. Indeks PEFINDO25
Indeks PEFINDO25 adalah indeks saham yang dibentuk dari hasil kerjasama antara BEI dan lembaga rating PEFINDO.
Indeks ini mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
19. Indeks SRI-KEHATI
Indeks saham di BEI yang satu itu juga merupakan bentukan hasil kerjasama, yaitu antara BEI dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.
Indeks SRI-KEHATI mengukur performa harga saham dari 25 emiten yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha berkelanjutan.
Selain itu, penilaian juga mempertimbangkan kesadaran emiten terhadap lingkungan hidup, sosial, tata kelola perusahaan yang baik.
20. Indeks Infobank15
Indeks Infobank15 diluncurkan dan dikelola bekerja sama antara BEI dan perusahaan media PT. Info Artha Pratama yang merupakan penerbit dari majalah Infobank.
Indeks ini mengkriteriakan 15 saham dari emiten perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi.
21. Indeks Sminfra18
Jenis indeks saham BEI ini khusus untuk 18 perusahaan infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur yang dinilai berdasarkan kriteria tertentu.
Suatu saham emiten infrastruktur dapat masuk kedalam indeks ini jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu faktor fundamental yang baik, aktivitas transaksi, kapitalisasi pasar, dan tata kelola perusahaan.
22. Indeks MNC36
Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola oleh BEI yang bekerjasama dengan MNC Group untuk menilai 36 saham emiten dengan kriteria tertentu.
Kriteria yang dipakai untuk menseleksi emiten adalah berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan faktor fundamental.
23. Indeks Investor33
Indeks Investor33 adalah indeks yang mengukur dan menseleksi 33 harga saham dari 100 saham terbaik veris Majalah Investor.
Jadi, dari 100 saham terbaik yang dipilih Majalah Investor berdasar kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, fundamental, dan rasio keuangan tersebut, nantinya akan diseleksi menjadi 33 yang terbaik.
24. Indeks PEFINDO i-Grade
Jenis indeks saham di BEI yang terakhir adalah PEFINDO i-Grade, yang merupakan indeks kerjasama antara BEI dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Saham emiten yang masuk kedalam indeks ini adalah 30 saham yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA – idBBB) yang memiliki kapitalisasi pasar paling besar.
B. Tujuan dan Fungsi Indeks Saham di BEI
Dari beberapa penjelasan tentang indeks saham di Bursa Efek Indonesia di atas, kita tahu bahwa keberadaannya sangat penting bagi para investor dan pihak lain yang berkepentingan.
Tujuan dari indeks tersebut bukan hanya sebatas untuk pengelompokan saja, lebih dari itu untuk membantu seorang investor menemukan saham terbaik sesuai tujuan.
Hal ini penting lantaran jumlah saham yang terdaftar di BEI sangat banyak, dengan adanya indeks investor akan menghemat waktu dan tenaga dalam menganalisis per saham yang jadi incarannya.
Belum lagi bagi investor pemula yang baru pertama kali membeli saham atau sekedar ingin coba-coba, ini dapat membantu untuk meminimalisir risiko yang ditanggung.
Bagi pemula yang mungkin kemampuan analisisnya masih rendah, tentu akan lebih aman untuk memilih saham yang berada dalam suatu indeks, misalnya indeks LQ45 atau indeks lain yang memiliki kriteria kinerja baik.
Sedangkan bagi pihak akademis atau pengamat, indeks saham bermanfaat untuk memudahkan mereka dalam mencari data dan melakukan pengamatan pergerakan dari saham yang berada dalam indeks.
C. Indeks Mana Yang Terbaik?
Jika ada yang tanya, mana jenis indeks saham BEI terbaik? Hmmn, jawabannya tidak pasti, karena semua indeks memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Masing-masing indeks memiliki keunggulannya, disesuaikan dengan berbagai kebutuhan investor dan para penggiat investasi lain.
Misalnya, jika investor mencari saham yang memiliki dividen baik, mungkin indeks IDX High Dividend 20 merupakan indeks saham terbaik sebagai acuannya.
Beda lagi jika investor ingin berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang, mungkin indeks IDX Growth30 akan menjadi indeks saham terbaik sebagai acuan.
Pada intinya, mana indeks BEI terbaik itu sangat tergantung dengan tujuannya. Yang jelas, tujuan indeks saham itu untuk memfasilitasi investor menemukan saham sesuai tujuannya. Jadi, pastikan kalian memiliki tujuan investasi yang jelas pula.
Selanjutnya:
– Cara menganalisis saham yang baik untuk pemula.
– Investasi emas di Pegadaian aman, murah, dan menguntungkan.
– Cara agar bisnis dropship laris manis dan cepat berkembang.
—–
Oke ya gaes, itulah jenis-jenis indeks saham BEI yang ada saat ini. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu kalian menemukan indeks saham yang sesuai untuk memilih saham terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.