Blog

Konsep Manajemen Kinerja Pada Lean Manufacture


Lebih dari 60% perusahaan manufaktur yang mengimplementasikan pendekatan lean menunjukkan penurunan pada biaya, lead time, dan peningkatan market share. Namun masih banyak yang enggan untuk mengimplementasikan pendekatan lean yang terkesan kompleks ini. Hal ini dikarenakan kurang nya metode pengukuran untuk mengukur apa yang didapatkan dari penerapan lean serta resistansi dari pegawai ataupun operator untuk melakukan perubahan. Pengukuran kinerja ini menjadi penting karena merupakan dasar bagi para pengambil keputusan dalam menginvestasikan sumber daya baik uang dan waktu. Lean manufacturing memang telah lama digunakan untuk meningkatkan operational excellence dan kinerja organisasi. Namun pendekatan Lean Manufacturing memiliki beberapa keterbatasan seperti kurangnya alignment antara lean objective dan strategic management suatu organisasi, serta kurangya pengukuran yang tepat untuk implementasi Lean. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas framework indikator-indikator kinerja (performance indicators) yang relevan untuk mengukur kinerja Lean Management pada suatu organisasi.

Berikut ini kita akan melihat Lean Six-Sigma Framework yang digagas oleh Hector Cortes et al. dimana integrasi antara manajemen kinerja dan lean management akan sangat terlihat. Framework ini dibangun berdasarkan:
  • – Alignment antara indikator-indikator operasional dan strategis
  • – Kumpulan data analisis statistik untuk pengukuran kinerja melalui integrasi MES/ERP
  • – Pendekatan simulasi untuk evaluasi sistem pengukuran kinerja pada masa mendatang
  • – Pemeringkatan improvement yang diajukan
  • – Monitoring improvement dan kinerja sistem yang berkelanjutan dan otomatis.

                        Baca Juga : PROGRAM QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI 


Secara keseluruhan terlihat pada gambar lean six-sigma framework yang terdiri dari langkah-langkah DMAIC dan alignment strategis/operasional. Garis besar framework ini adalah sebagai berikut:


Gambar Pengukuran Kinerja dengan Lean Six-Sigma Framework

  • – KPIs Definition
    Dimulai dengan menentukan strategic objective perusahaan, lalu cascading ke level-level dibawahnya. Yang harus diperhatikan adalah KPI bisa berevolusi tergantung dari perubahan pasar atau lingkungan serta hasil monitoring yang telah dilakukan. Oleh karena itu, KPI harus secara terus menerus di-review untuk memastikan kecukupan terhadap pasar atau lingkungan perusahaan.
     
  • – Alignment Operasional/Strategis
    Metode alignment terdiri dari 7 langkah antara lain:
  1. Definisi Visi
    dan Misi
  2. Definisi
    kebutuhan dan persyaratan oleh manajemen
  3. Definisi KPI mapping
  4. Definisi
    bagaimana, kapan, dan dimana products,
    process, & resources
    (PPR) data      tersedia oleh sistem informasi, simulai, survey, sensor, dll.
  5.  Pemilihan KPI
    yang akan terkait Lean Manufacture
    Implementation
  6.  Alignment KPI dan Lean Waste
  7.  Definisi
    penghitungan performance indicators
  8.   

  • – Pengukuran Performance Indicators/Key Performance Indicators
    Menggunakan formula/rumus indikator kinerja sesuai definisi yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan data yang diperoleh secara real time.
     
  • – Analisis
    Hasil tahapan ini adalah mengetahui area dalam sistem produksi yang harus di-improve dan indikator kinerja mana yang harus diperhatikan. Lalu membuat decision matrix yang memetakan tools mana yang akan digunakan untuk improvement. Prioritas pemilihan improvement tools dapat dipilih menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process)
     
  • – Improve dan Control
    Tahap ini merupakan implementasi tools dan improvement pada sistem manufaktur dapat menggunakan berbagai project management tools yang terkontrol secara web based. Sehingga dapat diawasi secara real time. Selain itu, record dari tahap ini sebagai pertimbangan dalam menentukan strategic objective perusahaan sehingga bisa terus bertahan di pasar mengikuti pergerakan lingkungan sekitar.
Framework Lean Six-Sigma dapat mengatasi beberapa keterbatasan dari pendekatan lean tradisional dengan menambahkan alignment antara kinerja operasional dan strategic objective. Selain itu penerapan lean akan terukur dengan jelas dan terlihat hubungannya dengan kinerja perusahaan.

Referensi
Hector Cortes, Joanna Daaboul, Julien Le Duigou, Benoît Eynard, Strategic Lean Management: Integration of operational Performance Indicators for strategic Lean management, IFAC-PapersOnLine, Volume 49, Issue 12, 2016, Pages 65-70, ISSN 2405-8963, http://dx.doi.org/10.1016/j.ifacol.2016.07.551.

Penulis : Oky Simbolon, MT

Cognoscenti Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan.
Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Cognoscenti Consulting Group. www.ccg.co.id / 021. 29022128


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top