Rumah Frank Gehry (1978) |
Memahami maksud bentuk gehry dimulai dari
bagian yang membuat mata kita terarah padanya yang tidak bisa dijelaskan
logikanya oleh mata pengamat seketika. Bagian penutup samping rumah gehry (1976)
yang berdinding metal seperti sebuah ilusi antara garis ketinggian dinding yang
lurus atau miring dilihat dari sudut pandang tertentu. Bagian menekuk pada
ketinggian dinding pelingkup itu seperti mendistorsi pandangan atau ini yang
barangkali dimaksud kualitas ilusi oleh gehry. Tekukan itu jelas miring ke
dalam bangunan namun dengan cara yang tidak ‘wajar’ dimana salah kedua sisi
tekukan tersebut tidak sama panjangnya sehingga ada sisi yang pendek dan sisi
yang panjang. Disini nampaknya efek ilusi perspektif muncul ketika bangunan
dilihat dari luar. Suatu percobaan modelling dilakukan untuk mendapatkan bentuk
yang sama seperti dinding dengan tekukan ke dalam di bagian atas tersebut.
bagian yang membuat mata kita terarah padanya yang tidak bisa dijelaskan
logikanya oleh mata pengamat seketika. Bagian penutup samping rumah gehry (1976)
yang berdinding metal seperti sebuah ilusi antara garis ketinggian dinding yang
lurus atau miring dilihat dari sudut pandang tertentu. Bagian menekuk pada
ketinggian dinding pelingkup itu seperti mendistorsi pandangan atau ini yang
barangkali dimaksud kualitas ilusi oleh gehry. Tekukan itu jelas miring ke
dalam bangunan namun dengan cara yang tidak ‘wajar’ dimana salah kedua sisi
tekukan tersebut tidak sama panjangnya sehingga ada sisi yang pendek dan sisi
yang panjang. Disini nampaknya efek ilusi perspektif muncul ketika bangunan
dilihat dari luar. Suatu percobaan modelling dilakukan untuk mendapatkan bentuk
yang sama seperti dinding dengan tekukan ke dalam di bagian atas tersebut.
Percobaan ini dimulai dengan asumsi bahwa semua
bentuk dimulai dari kotak yang sederhana yang hanya dua sisi yang digunakan
yakni samping dan atas. Dengan membiarkan garis-garis awal bentuk dasar dan
transformasi yang terjadi pada bagian tekukan sisi samping dan atas. Silahkan
anda rasakan sendiri efek ilusi yang tercipta dari bentuk transformasi di atas.
Ilusi menurut hemat saya adalah sesuatu yang dipersepsikan oleh mata tidak sama
dengan kenyataan yang sesungguhnya.
bentuk dimulai dari kotak yang sederhana yang hanya dua sisi yang digunakan
yakni samping dan atas. Dengan membiarkan garis-garis awal bentuk dasar dan
transformasi yang terjadi pada bagian tekukan sisi samping dan atas. Silahkan
anda rasakan sendiri efek ilusi yang tercipta dari bentuk transformasi di atas.
Ilusi menurut hemat saya adalah sesuatu yang dipersepsikan oleh mata tidak sama
dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Simulasi 3d dinding rumah Frank Gehry. |
Dinding pelingkup itu akan lebih mudah dipahami
jika menggunakan sudut 90 derajat atau 45 derajat, Namun perlakuan gehry pada
dinding tidak demikian, ini yang membuat kita setelah melakukan simulasi modeling
mengajukan pertanyaan selanjutnya: apa maksud dari si perancang melakukan itu,
untuk apa dan darimana ide tersebut? Barangkali begini yang bisa saya utarakan
atau interpretasikan. Pertama, bagian
tekukan yang tak benar-benar melingkupi bangunan itu mengisyaratkan sesuatu
yang tidak rampung, memahaminya seperti ungkapan it’s almost like a shelter,
it’s a kind like a shelter, atau a shelter look-like. Karya yang dibuat gehry seperti
mengisyaratkan sesuatu yang tidak selesai atau sesuatu yang tidak sempurna,
yang mana ini menjadi konsep antithesis terhadap keakuratan, ketepatan dalam
praktik gehry membangun di awal karirnya. Kedua, secara langsung atau tidak
mungkin terkait dengan aliran kubisme yang dipelopori Picasso pada
lukisan-lukisannya yang abstrak dimana bagian dari obyek yang seharusnya tidak
tampak jika dilihat dari satu sisi justru ditampakkan. Sesuatu yang tidak
mungin terjadi di kenyataan. Lalu kita mungkin membayangkan jika sudut
pelingkup itu jelas 90 derajat maka bagian sisi atas tidak mungkin terlihat
oleh pandangan mata normal. Dinding pelingkup gehry ini seolah-oleh membiarkan
orang dapat melihatnya bagian yang seharusnya ‘tidak dapat terlihat’ mata
secara kenyataan. Ketiga, distorsi visual yang selalu mengkoreksi persepsi
visual orang terhadap bentuk tersebut dari berbagai sisi benar-benar akan
membuat orang tidak pernah atau kesulitan dalam mendefinisikan bentuk yang
pasti dan yang final. Ini akan mengganggu persepsi atau logika hingga emosi
dari si pengamat. Wajar jika tetangga-tetangganya yang lewat mengatakan: “I
don’t get it”. Namun ini intinya, bentuk itu selalu membuat orang berdecak
terlepas dia kagum atau tidak. Menciptakan gelora yang tidak punah oleh mode
atau trend yang akhirnya ia pun menjadi sesuatu yang time less seperti yang digadang arsitektur modern, namun dengan
caranya yang tidak dicapainya melalui kesederhananaan (simplicity) dan
kejelasan (clarity).
jika menggunakan sudut 90 derajat atau 45 derajat, Namun perlakuan gehry pada
dinding tidak demikian, ini yang membuat kita setelah melakukan simulasi modeling
mengajukan pertanyaan selanjutnya: apa maksud dari si perancang melakukan itu,
untuk apa dan darimana ide tersebut? Barangkali begini yang bisa saya utarakan
atau interpretasikan. Pertama, bagian
tekukan yang tak benar-benar melingkupi bangunan itu mengisyaratkan sesuatu
yang tidak rampung, memahaminya seperti ungkapan it’s almost like a shelter,
it’s a kind like a shelter, atau a shelter look-like. Karya yang dibuat gehry seperti
mengisyaratkan sesuatu yang tidak selesai atau sesuatu yang tidak sempurna,
yang mana ini menjadi konsep antithesis terhadap keakuratan, ketepatan dalam
praktik gehry membangun di awal karirnya. Kedua, secara langsung atau tidak
mungkin terkait dengan aliran kubisme yang dipelopori Picasso pada
lukisan-lukisannya yang abstrak dimana bagian dari obyek yang seharusnya tidak
tampak jika dilihat dari satu sisi justru ditampakkan. Sesuatu yang tidak
mungin terjadi di kenyataan. Lalu kita mungkin membayangkan jika sudut
pelingkup itu jelas 90 derajat maka bagian sisi atas tidak mungkin terlihat
oleh pandangan mata normal. Dinding pelingkup gehry ini seolah-oleh membiarkan
orang dapat melihatnya bagian yang seharusnya ‘tidak dapat terlihat’ mata
secara kenyataan. Ketiga, distorsi visual yang selalu mengkoreksi persepsi
visual orang terhadap bentuk tersebut dari berbagai sisi benar-benar akan
membuat orang tidak pernah atau kesulitan dalam mendefinisikan bentuk yang
pasti dan yang final. Ini akan mengganggu persepsi atau logika hingga emosi
dari si pengamat. Wajar jika tetangga-tetangganya yang lewat mengatakan: “I
don’t get it”. Namun ini intinya, bentuk itu selalu membuat orang berdecak
terlepas dia kagum atau tidak. Menciptakan gelora yang tidak punah oleh mode
atau trend yang akhirnya ia pun menjadi sesuatu yang time less seperti yang digadang arsitektur modern, namun dengan
caranya yang tidak dicapainya melalui kesederhananaan (simplicity) dan
kejelasan (clarity).
sumber gambar1: latimes.com
sumber gambar2: penulis
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.