Pada tahun 2019,
khazanah ilmu ekonomi dunia sedang diguncang. Ia
diguncang oleh sebuah teori yang dibangkitkan dari kuburnya.
Pembangkit teori ini adalah sayap sosialis-populis di negara-negara barat.
Mereka menganggap teori ini sebagai cara baru untuk mewujudkan masyarakat yang
egaliter. Nama teori tersebut? Modern
Money Theory (MMT).
khazanah ilmu ekonomi dunia sedang diguncang. Ia
diguncang oleh sebuah teori yang dibangkitkan dari kuburnya.
Pembangkit teori ini adalah sayap sosialis-populis di negara-negara barat.
Mereka menganggap teori ini sebagai cara baru untuk mewujudkan masyarakat yang
egaliter. Nama teori tersebut? Modern
Money Theory (MMT).
MMT adalah salah satu konsep paling nge-hype dalam political economy saat
ini. Hype ini terjadi seiring
dengan meningkatnya popularitas sosialisme-populis di dunia barat. Idealisme
yang membara sampai banyaknya politisi ngartis dari
sayap ini membuatnya populer. Ideologi ini begitu populer, bahkan 61% anak muda Amerika berpandangan positif
terhadap sosialisme. MMT
comes with it.
ini. Hype ini terjadi seiring
dengan meningkatnya popularitas sosialisme-populis di dunia barat. Idealisme
yang membara sampai banyaknya politisi ngartis dari
sayap ini membuatnya populer. Ideologi ini begitu populer, bahkan 61% anak muda Amerika berpandangan positif
terhadap sosialisme. MMT
comes with it.
Lantas, apa itu MMT? MMT adalah sebuah teori
ekonomi yang menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki fiscal
constraint, jika ia menerbitkan mata uangnya sendiri. Fiscal constraint hanya terdapat pada
sektor privat. Sehingga, pemerintah bisa melakukan belanja publik
sebanyak-banyaknya, tanpa harus takut bangkrut seperti sektor privat.
ekonomi yang menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki fiscal
constraint, jika ia menerbitkan mata uangnya sendiri. Fiscal constraint hanya terdapat pada
sektor privat. Sehingga, pemerintah bisa melakukan belanja publik
sebanyak-banyaknya, tanpa harus takut bangkrut seperti sektor privat.
Tesis ini didasari oleh empat prinsip utama.
Tanpa menganalisis keempat prinsip ini, kita tidak akan bisa memahami MMT
sebagai sebuah konsep. Mari kita mengupasnya satu per satu.
Tanpa menganalisis keempat prinsip ini, kita tidak akan bisa memahami MMT
sebagai sebuah konsep. Mari kita mengupasnya satu per satu.
Pertama, pemerintah
adalah currency issuer dan
sektor privat adalah currency user.
Pemerintah adalah pencipta dari uang kartal. Sebagai unit ekonomi, pemerintah
bisa memenuhi segala kewajibannya dengan mencetak uang baru (creating new money). Dalam era fiat money, pemerintah bisa mencetak uang
sesuka dirinya tanpa monetary and
fiscal constraint.
adalah currency issuer dan
sektor privat adalah currency user.
Pemerintah adalah pencipta dari uang kartal. Sebagai unit ekonomi, pemerintah
bisa memenuhi segala kewajibannya dengan mencetak uang baru (creating new money). Dalam era fiat money, pemerintah bisa mencetak uang
sesuka dirinya tanpa monetary and
fiscal constraint.
Sementara, konsumen dan produsen dalam sektor
privat adalah pengguna uang kartal. Mereka tidak mampu menciptakan uang
sendiri. Sehingga, sektor privat menghadapi fiscal
constraint. Artinya, mereka harus menyeimbangkan pendapatan dan
pengeluaran (balance the books). Selain
itu, sektor privat bergantung pada pemerintah sebagai currency
issuer dalam transaksi ekonomi.
privat adalah pengguna uang kartal. Mereka tidak mampu menciptakan uang
sendiri. Sehingga, sektor privat menghadapi fiscal
constraint. Artinya, mereka harus menyeimbangkan pendapatan dan
pengeluaran (balance the books). Selain
itu, sektor privat bergantung pada pemerintah sebagai currency
issuer dalam transaksi ekonomi.
Kedua, kebijakan fiskal berfungsi untuk
mendorong penggunaan mata uang resmi di sektor privat. Seperti yang kita
ketahui, kebijakan fiskal terdiri atas instrumen pajak dan belanja publik.
Dalam teori ini, pajak berfungsi untuk mengurangi peredaran uang dalam
masyarakat. Sementara, belanja publik berfungsi untuk menambah peredaran uang
dalam masyarakat.
mendorong penggunaan mata uang resmi di sektor privat. Seperti yang kita
ketahui, kebijakan fiskal terdiri atas instrumen pajak dan belanja publik.
Dalam teori ini, pajak berfungsi untuk mengurangi peredaran uang dalam
masyarakat. Sementara, belanja publik berfungsi untuk menambah peredaran uang
dalam masyarakat.
Dengan menambah peredaran uang, belanja publik
menjadi senjata untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Tetapi,
bertambahnya peredaran uang dapat menciptakan inflasi dalam perekonomian.
Disinilah pajak berperan untuk menyerap excess
money dari masyarakat dan meredakan inflasi.
menjadi senjata untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Tetapi,
bertambahnya peredaran uang dapat menciptakan inflasi dalam perekonomian.
Disinilah pajak berperan untuk menyerap excess
money dari masyarakat dan meredakan inflasi.
Ketiga, belanja publik bisa digunakan oleh
pemerintah untuk mendorong performa perekonomian. Teori ini berasumsi bahwa fiscal constraint dalam sektor privat
membatasi kemampuannya dalam menggunakan faktor produksi. Maka, untuk
mengeksploitasi segenap faktor produksi, diperlukan belanja publik dalam bentuk
proyek-proyek padat karya (public employment
programs).
pemerintah untuk mendorong performa perekonomian. Teori ini berasumsi bahwa fiscal constraint dalam sektor privat
membatasi kemampuannya dalam menggunakan faktor produksi. Maka, untuk
mengeksploitasi segenap faktor produksi, diperlukan belanja publik dalam bentuk
proyek-proyek padat karya (public employment
programs).
Program-program ini menghasilkan multiplier effect yang dijadikan
senjata untuk mencapai dua objektif. Pertama, full
employment yang dicapai melalui penciptaan lapangan kerja
besar-besaran dalam sektor publik. Kedua, stable
economic growth yang dicapai dari meningkatnya pendapatan masyarakat.
Akhirnya, muncul sebuah perekonomian yang berkeadilan.
senjata untuk mencapai dua objektif. Pertama, full
employment yang dicapai melalui penciptaan lapangan kerja
besar-besaran dalam sektor publik. Kedua, stable
economic growth yang dicapai dari meningkatnya pendapatan masyarakat.
Akhirnya, muncul sebuah perekonomian yang berkeadilan.
Keempat, rasio utang dan
defisit anggaran pemerintah tidak terlalu penting. Teori ini menyatakan bahwa
utang pemerintah (government debt)
adalah tabungan dari berbagai pihak dalam bentuk obligasi pemerintah (savings in government bonds). Sebagai
penerbit obligasi, pemerintah mampu membayarkan pokok dan bunganya dengan
mencetak uang baru.
defisit anggaran pemerintah tidak terlalu penting. Teori ini menyatakan bahwa
utang pemerintah (government debt)
adalah tabungan dari berbagai pihak dalam bentuk obligasi pemerintah (savings in government bonds). Sebagai
penerbit obligasi, pemerintah mampu membayarkan pokok dan bunganya dengan
mencetak uang baru.
Sementara, defisit anggaran hanyalah selisih
antara uang kartal yang diambil kembali pemerintah (pajak) dan yang diterbitkan
oleh pemerintah (belanja publik). Selain itu, defisit anggaran dapat didanai
oleh surplus tabungan baru dalam bentuk obligasi pemerintah. Sehingga, defisit
anggaran merepresentasikan surplus tabungan yang ada dalam masyarakat.
antara uang kartal yang diambil kembali pemerintah (pajak) dan yang diterbitkan
oleh pemerintah (belanja publik). Selain itu, defisit anggaran dapat didanai
oleh surplus tabungan baru dalam bentuk obligasi pemerintah. Sehingga, defisit
anggaran merepresentasikan surplus tabungan yang ada dalam masyarakat.
Terlihat sangat ideal, bukan? Tetapi,
idealisme ini terbentuk oleh keengganan para pendukung MMT untuk melihat
kenyataan ekonomi. They won’t take
economic realities into account. Mereka seperti hidup dalam sebuah utopia. Sebuah negeri dongeng di mana
pemerintah adalah Doraemon dengan kantong ajaib. Rakyat menjadi bagai Nobita
yang selalu mengandalkan Doraemon.
idealisme ini terbentuk oleh keengganan para pendukung MMT untuk melihat
kenyataan ekonomi. They won’t take
economic realities into account. Mereka seperti hidup dalam sebuah utopia. Sebuah negeri dongeng di mana
pemerintah adalah Doraemon dengan kantong ajaib. Rakyat menjadi bagai Nobita
yang selalu mengandalkan Doraemon.
Tentu saja, tidak ada
Doraemon dalam dunia nyata. Tidak pernah ada juga negeri utopia di Bumi. Kita
harus melihat dan menghadapi kenyataan ekonomi yang ada di zaman ini. Bagaimana
kenyataan tersebut?
Doraemon dalam dunia nyata. Tidak pernah ada juga negeri utopia di Bumi. Kita
harus melihat dan menghadapi kenyataan ekonomi yang ada di zaman ini. Bagaimana
kenyataan tersebut?
Ketika pemerintah memutuskan untuk belanja
publik besar-besaran, defisit anggaran pasti melebar. Melebarnya defisit
anggaran pasti memiliki dua dampak besar. Pertama, menaikkan suku bunga
pinjaman yang berlaku di pasar. Kedua, terjadi depresiasi terhadap mata uang
yang diterbitkan pemerintah tersebut.
publik besar-besaran, defisit anggaran pasti melebar. Melebarnya defisit
anggaran pasti memiliki dua dampak besar. Pertama, menaikkan suku bunga
pinjaman yang berlaku di pasar. Kedua, terjadi depresiasi terhadap mata uang
yang diterbitkan pemerintah tersebut.
Bunga di pasar mengalami kenaikan karena
permintaan sektor publik terhadap “surplus tabungan” di pasar uang
meningkat tajam. Sehingga, bunga yang berlaku di pasar semakin tinggi. Ketika
bunga semakin tinggi, biaya yang dibayarkan sektor swasta atas pinjamannya
semakin besar. Akhirnya, pinjaman baru dari sektor swasta menurun. Berikut
dengan investasi dan performa ekonominya.
permintaan sektor publik terhadap “surplus tabungan” di pasar uang
meningkat tajam. Sehingga, bunga yang berlaku di pasar semakin tinggi. Ketika
bunga semakin tinggi, biaya yang dibayarkan sektor swasta atas pinjamannya
semakin besar. Akhirnya, pinjaman baru dari sektor swasta menurun. Berikut
dengan investasi dan performa ekonominya.
Sementara, dampak yang kedua sangat terkait
dengan the law of scarcity.
Semakin langka sesuatu, semakin mahal harganya. MMT justru membuat uang semakin
tidak langka, sehingga nilainya terdepresiasi. Ketika depresiasi terjadi,
investor kehilangan kepercayaan kepada mata uang tersebut. Hilangnya
kepercayaan ini dapat menurunkan investasi masuk ke dalam negeri.
dengan the law of scarcity.
Semakin langka sesuatu, semakin mahal harganya. MMT justru membuat uang semakin
tidak langka, sehingga nilainya terdepresiasi. Ketika depresiasi terjadi,
investor kehilangan kepercayaan kepada mata uang tersebut. Hilangnya
kepercayaan ini dapat menurunkan investasi masuk ke dalam negeri.
Jadi, surplus tabungan terjadi bukan karena peningkatan tabungan,
tetapi semata-mata karena menurunnya investasi swasta di dalam negeri. The public sector enlarged, the private sector
shrunked. Itulah yang dilakukan oleh MMT.
tetapi semata-mata karena menurunnya investasi swasta di dalam negeri. The public sector enlarged, the private sector
shrunked. Itulah yang dilakukan oleh MMT.
Padahal, investasi swasta adalah penggerak
utama pertumbuhan ekonomi. Ketika kebijakan yang berlandaskan MMT mengurangi
investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pasti menurun. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi membuat penciptaan lapangan kerja lebih sedikit. Lebih sedikitnya
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi menurunkan penerimaan pajak pemerintah.
utama pertumbuhan ekonomi. Ketika kebijakan yang berlandaskan MMT mengurangi
investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pasti menurun. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi membuat penciptaan lapangan kerja lebih sedikit. Lebih sedikitnya
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi menurunkan penerimaan pajak pemerintah.
Penerimaan pajak yang berkurang membuat
keuangan pemerintah kembali defisit di tahun berikutnya. Kembali lagi ke titik
awal beserta dampaknya. Akhirnya, perekonomian secara makro menjadi seperti
karosel yang berputar tanpa ujung. Terus saja mandek disitu tanpa pertumbuhan
yang berarti.
keuangan pemerintah kembali defisit di tahun berikutnya. Kembali lagi ke titik
awal beserta dampaknya. Akhirnya, perekonomian secara makro menjadi seperti
karosel yang berputar tanpa ujung. Terus saja mandek disitu tanpa pertumbuhan
yang berarti.
Kesimpulannya, Modern Money Theory adalah sebuah
konsep ekonomi berbahaya yang harus kita lawan. Banyak sekali fakta-fakta
ekonomi yang diacuhkan oleh para ekonom yang merancangnya. Sehingga, konsep MMT
hanya mampu menjadi legitimasi utopis bagi big
government spending programs dari kandidat sosialis-populis. Bukan
sebuah teori ekonomi yang berlandaskan prudence.
konsep ekonomi berbahaya yang harus kita lawan. Banyak sekali fakta-fakta
ekonomi yang diacuhkan oleh para ekonom yang merancangnya. Sehingga, konsep MMT
hanya mampu menjadi legitimasi utopis bagi big
government spending programs dari kandidat sosialis-populis. Bukan
sebuah teori ekonomi yang berlandaskan prudence.
“The
attempt to create heaven on earth invariably produces hell,” tandas
Karl Popper. MMT adalah salah satu utopia mengerikan tersebut. Jangan sampai
perekonomian kita kena jebakan batman yang satu ini.
attempt to create heaven on earth invariably produces hell,” tandas
Karl Popper. MMT adalah salah satu utopia mengerikan tersebut. Jangan sampai
perekonomian kita kena jebakan batman yang satu ini.
sementara, defisit
anggaran hanyalah selisih antara uang kartal yang diambil kembali pemerintah
(pajak) dan yang diterbitkan oleh pemerintah (belanja publik). Selain itu,
defisit anggaran dapat didanai oleh surplus tabungan baru dalam bentuk obligasi
pemerintah. Sehingga, defisit anggaran merepresentasikan surplus tabungan yang
ada dalam masyarakat.
anggaran hanyalah selisih antara uang kartal yang diambil kembali pemerintah
(pajak) dan yang diterbitkan oleh pemerintah (belanja publik). Selain itu,
defisit anggaran dapat didanai oleh surplus tabungan baru dalam bentuk obligasi
pemerintah. Sehingga, defisit anggaran merepresentasikan surplus tabungan yang
ada dalam masyarakat.
Terlihat sangat ideal, bukan? Tetapi, idealisme
ini terbentuk oleh keengganan para pendukung MMT untuk
melihat kenyataan ekonomi. They
won’t take economic realities into account. Mereka seperti hidup dalam
sebuah utopia.
Sebuah negeri dongeng di mana pemerintah adalah Doraemon dengan kantong ajaib.
Rakyat menjadi bagai Nobita yang selalu mengandalkan Doraemon.
ini terbentuk oleh keengganan para pendukung MMT untuk
melihat kenyataan ekonomi. They
won’t take economic realities into account. Mereka seperti hidup dalam
sebuah utopia.
Sebuah negeri dongeng di mana pemerintah adalah Doraemon dengan kantong ajaib.
Rakyat menjadi bagai Nobita yang selalu mengandalkan Doraemon.
Tentu saja, tidak ada
Doraemon dalam dunia nyata. Tidak pernah ada juga negeri utopia di Bumi. Kita
harus melihat dan menghadapi kenyataan ekonomi yang ada di zaman ini. Bagaimana
kenyataan tersebut?
Doraemon dalam dunia nyata. Tidak pernah ada juga negeri utopia di Bumi. Kita
harus melihat dan menghadapi kenyataan ekonomi yang ada di zaman ini. Bagaimana
kenyataan tersebut?
Ketika pemerintah memutuskan untuk belanja
publik besar-besaran, defisit anggaran pasti melebar. Melebarnya defisit
anggaran pasti memiliki dua dampak besar. Pertama, menaikkan suku bunga
pinjaman yang berlaku di pasar. Kedua, terjadi depresiasi terhadap mata uang
yang diterbitkan pemerintah tersebut.
publik besar-besaran, defisit anggaran pasti melebar. Melebarnya defisit
anggaran pasti memiliki dua dampak besar. Pertama, menaikkan suku bunga
pinjaman yang berlaku di pasar. Kedua, terjadi depresiasi terhadap mata uang
yang diterbitkan pemerintah tersebut.
Bunga di pasar mengalami
kenaikan karena permintaan sektor publik terhadap “surplus tabungan”
di pasar uang meningkat tajam. Sehingga, bunga yang berlaku di pasar semakin
tinggi. Ketika bunga semakin tinggi, biaya yang dibayarkan sektor swasta atas
pinjamannya semakin besar. Akhirnya, pinjaman baru dari sektor swasta menurun.
Berikut dengan investasi dan performa ekonominya.
kenaikan karena permintaan sektor publik terhadap “surplus tabungan”
di pasar uang meningkat tajam. Sehingga, bunga yang berlaku di pasar semakin
tinggi. Ketika bunga semakin tinggi, biaya yang dibayarkan sektor swasta atas
pinjamannya semakin besar. Akhirnya, pinjaman baru dari sektor swasta menurun.
Berikut dengan investasi dan performa ekonominya.
Sementara, dampak yang kedua sangat terkait
dengan the law of scarcity.
Semakin langka sesuatu, semakin mahal harganya. MMT justru membuat uang semakin
tidak langka, sehingga nilainya terdepresiasi. Ketika depresiasi terjadi,
investor kehilangan kepercayaan kepada mata uang tersebut. Hilangnya
kepercayaan ini dapat menurunkan investasi masuk ke dalam negeri.
dengan the law of scarcity.
Semakin langka sesuatu, semakin mahal harganya. MMT justru membuat uang semakin
tidak langka, sehingga nilainya terdepresiasi. Ketika depresiasi terjadi,
investor kehilangan kepercayaan kepada mata uang tersebut. Hilangnya
kepercayaan ini dapat menurunkan investasi masuk ke dalam negeri.
Jadi, surplus tabungan
terjadi bukan karena
peningkatan tabungan, tetapi semata-mata karena menurunnya investasi swasta di
dalam negeri. The public sector
enlarged, the private sector shrunked. Itulah yang dilakukan oleh MMT.
terjadi bukan karena
peningkatan tabungan, tetapi semata-mata karena menurunnya investasi swasta di
dalam negeri. The public sector
enlarged, the private sector shrunked. Itulah yang dilakukan oleh MMT.
Padahal, investasi swasta adalah penggerak
utama pertumbuhan ekonomi. Ketika kebijakan yang berlandaskan MMT mengurangi
investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pasti menurun. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi membuat penciptaan lapangan kerja lebih sedikit. Lebih sedikitnya
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi menurunkan penerimaan pajak pemerintah.
utama pertumbuhan ekonomi. Ketika kebijakan yang berlandaskan MMT mengurangi
investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pasti menurun. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi membuat penciptaan lapangan kerja lebih sedikit. Lebih sedikitnya
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi menurunkan penerimaan pajak pemerintah.
Penerimaan pajak yang berkurang membuat
keuangan pemerintah kembali defisit di tahun berikutnya. Kembali lagi ke titik
awal beserta dampaknya. Akhirnya, perekonomian secara makro menjadi seperti
karosel yang berputar tanpa ujung. Terus saja mandek disitu tanpa pertumbuhan
yang berarti.
keuangan pemerintah kembali defisit di tahun berikutnya. Kembali lagi ke titik
awal beserta dampaknya. Akhirnya, perekonomian secara makro menjadi seperti
karosel yang berputar tanpa ujung. Terus saja mandek disitu tanpa pertumbuhan
yang berarti.
Kesimpulannya, Modern Money Theory adalah sebuah
konsep ekonomi berbahaya yang harus kita lawan. Banyak sekali fakta-fakta
ekonomi yang diacuhkan oleh para ekonom yang merancangnya. Sehingga, konsep MMT
hanya mampu menjadi legitimasi utopis bagi big
government spending programs dari kandidat sosialis-populis. Bukan
sebuah teori ekonomi yang berlandaskan prudence.
konsep ekonomi berbahaya yang harus kita lawan. Banyak sekali fakta-fakta
ekonomi yang diacuhkan oleh para ekonom yang merancangnya. Sehingga, konsep MMT
hanya mampu menjadi legitimasi utopis bagi big
government spending programs dari kandidat sosialis-populis. Bukan
sebuah teori ekonomi yang berlandaskan prudence.
“The
attempt to create heaven on earth invariably produces hell,” tandas
Karl Popper. MMT adalah salah satu utopia mengerikan tersebut. Jangan sampai
perekonomian kita kena jebakan batman yang satu ini.
attempt to create heaven on earth invariably produces hell,” tandas
Karl Popper. MMT adalah salah satu utopia mengerikan tersebut. Jangan sampai
perekonomian kita kena jebakan batman yang satu ini.
SUMBER
https://www.axios.com Diakses
pada 6 Juli 2019.
pada 6 Juli 2019.
https://static1.squarespace.com
(pdf). Diakses pada 6 Juli 2019.
(pdf). Diakses pada 6 Juli 2019.
Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis

Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.