Kata Sablon berasal dari bahasa Belanda “scablon”. Teknik ini banyak dipakai untuk mencetak gambar atau tulisan pada permukaan datar atau rata. Bentuk permukaan datar yang bisa dibuat antara lain printed circuit board (PCB), barang barang elektronik, stiker, kartu undangan, kaos, spanduk, dan aneka jenis kemasan. Untuk permukaan yang rata antara lain jenis jenis bentuk silinder yaitu pipa, gelas, bolpoin, dan lain lain. Jadi, mencetak dengan sistem sablon merupakan kegiatan mencetak dengan kain sutra, yang biasanya disebut dengan screen printing, yang berarti mencetak dengan kain penyaring.
1. Perlengkapan Sablon
- Monyl berukuran halus No. 180 T-200 T, digunakan untuk mencetak diatas dasar yang tidak meresap tinta/cat, misalnya kaca, botol, mika, plastik, seng, dll.
- Monyl berukuran sedang No. 120 T-150 T, digunakan untuk mencetak diatas dasar yang menyerap sedikit cat/tinta, misalnya kertas, karton, kayu, kulit, dll.
- Monyl berukuran kasar No. 60 T-90 T digunakan untuk mencetak diatas dasar yang paling banyak menyerap cat/tinta, misalnya kaos, kain, dll
3). Meja cetak untuk melakukan penyablonan
4). Bingkai atau kerangka alat cetak yang terdiri dari bingkai alumunium dan kayu.
5). Engsel catok, agar bingkai dan kain tidak bergoyang sewaktu disablon.
6). Pelapis, untuk menyerap tinta yang berlebihan.
7). Rakel, untuk meratakan tinta pada kain/ bahan lain yg disablon.
8). Rak jemur atau rak susun untuk mengangin angin kan hasil sablonan.
b. Perlengkapan Penunjang
Perlengkapan yang menunjang untuk menyablon adalah hair dryer atau kipas angin dan penyemprot air. Selain itu ada bahan pracetak yang terdiri dari kaporit, ulano, lakban, krim deterjen, dan screen laquer. Bahan untuk proses cetak antara lain, obat obatan, tinta, dan kain screen yang banyak ukurannya.
2. Proses Pembuatan Klise Positif (Gambar Rancangan)
- Manual
Menggambar langsung di atas kertas polos putih biasanya menggunakan rapido atau drawing pen, agar hasil tulisan maupun gambar, jelas dan tajam. Selanjutnya gambar yang sudah jadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar kertas polos putih tadi menjadi transparan. Kemudian minyak yang ada di kertas tersebut dibersihkan dengan kertas sejenis. Setelah kering bisa dilakukan pengekposan gambar atau afdruk. - Langsung di Screen
Setelah gasa jadi, bersihkan dari kotoran kotoran seperti minyak dan debu. Caranya dengan mencucinya di dalam air panas dan bila perlu beri sedikit soda abu supaya bersih. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi corak atau gambar pada gasa screen. Selanjutnya areal yang tidak diinginkan tembus tinta, diolesi dengan emulsi yang sudah dicampur sensitizer. Dengan demikian, hanya daerah yang diolesi emulsi yang nantinya tidak tembus tinta. Setelah selesai proses pengolesan, dikeringkan di terik matahari dan langsung digunakan untuk mencetak. - Setting Komputer
Setting komputer dimulai dengan pembuatan desain model untuk kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis laser jet, supaya kualitas gambarnya baik dan kualitas tintanya tajam. Cara ini lebih relatif lebih praktis dan dapat dengan mudah dihasilkan gambar yang relatif. - Fotografi
Teknik fotografi merupakan teknik pembuatan gambar yang memiliki kualitas paling baik dibandingkan dengan ketiga cara diatas. Hanya prosesnya agak lama dan kurang praktis, selain itu biayanya cukup mahal. Gambar yang akan dibuat terlebih dahulu dirancang/didesain dengan komputer secara manual. Setelah gambar sesuai dengan yang kita harapkan, gambar dipotret. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas gambar dari model yang akan dicetak. Gambar akan lebih tajam dengan detail yang jelas. Hasil gambar yang dihasilkan berupa positif film
3. Afdruk/Pengekposan
- Pelapisan (Coating)
Campurlah emulsi dengan sensitizer (obat afdruk siap pakai), lalu aduk hingga rata. Campuran emulsi tadi dan dioleskan pada permukaan screen dengan menggunakan alat bantu coater (pelapis). Selain itu, juga dapat menggunakan mika atau penggaris plastik yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan sampai benar benar rata (usahakan pengadukan dan pengolesan dilakukan dalam ruangan yang gelap). - Pengeringan awal (Start Drying)
Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan hair dryer, atau didiamkan saja sampai kering sendiri. Pada saat pengeringan usahakan agar tidak terkena sinar matahari atau lampu yang mengandung sinar ultraviolet seperti neon. Jika terkena sinar, maka emulsi akan terbakar dan tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya. - Penyinaran (Exposing)
Tujuan penyinaran adalah untuk memindahkan gambar yang berbentuk positif ke dalam screen. Penyinaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan meja afdruk (sinar lampu) - Pengembangan
-Perhentian reaksi
-Proses pengembangan - Tusir
- Pengeringan Akhir
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.