2 deposito tersebut memang sama-sama instrumen investasi yang cukup populer karena relatif aman, keduanya juga bisa kalian dapatkan dengan membuka rekening di bank.
Hanya saja, keduanya secara sifat dan karakteristiknya cukup berbeda. Nah, mau tahu apa perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa? Simak berikut ini:
Sebelumnya, baca juga:
– Jenis jenis deposito bank.
– Cara menghitung bunga deposito.
A. Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa
Ada beberapa karakteristik yang menjadi faktor pembeda antara sertifikat deposito dan deposito berjangka biasa.
Karakteristik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Status Kepemilikan Deposito
Perbedaan pertama dilihat dari karakteristik status kepemilikannya. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk oleh bank, artinya tidak atas nama nasabah.
Karenanya, hal ini memungkinkan untuk memindahtangankan sertifikat deposito kepada orang lain. Dan siapa saja yang memegang sertifikat deposito dapat mencairkannya.
Sedangkan untuk depsoito berjangka biasa, diterbitkan oleh bank atas nama nasabahnya. Ini berarti hanya nasabah yang bisa mencairkannya, karenanya tidak flexible kalau mau dipindahtangankan.
Yang perlu diperhatikan, karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, ini berarti risikonya cukup tinggi. Misal, jika kamu kehilangan sertifikat tersebut, bank tidak bisa menerima klaim kehilangan.
Siapa saja yang menemukan sertifikat yang hilang, bisa mencairkan tanpa persetujuan kalian. Jadi hati-hati jika memilih sertifikat deposito!
2. Sistem Pembayaran Bunga
Sistem pembayaran atau penghitungan bunganya menjadi pembeda selanjutnya. Kalau sertifikat deposito, di awal sudah diketahui berapa nilai dari sertifikat deposito.
Itu sudah termasuk pokok deposito dan keuntungan bunganya. Jadi di akhir jatuh tempo sertifikat deposito tinggal mencairkannya.
Sedangkan untuk deposito berjangka biasa, sistem pembayaran bunga dan perhitungan dilakukan diakhir jatuh tempo.
Walaupun pada deposito biasa bisa diprediksi sedari awal berapa nilai dari deposito, namun secara formal bank baru akan melakukannya di akhir jatuh tempo.
Advertisement
3. Kegunaan Yang Lebih Luas
Karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dan nilai deposito sudah diketahui secara pasti dari awal, ini membuat sertifikat deposito memiliki kegunaan yang sangat luas.
Ini artinya sertifikat deposito mampu digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai jaminan, alat tukar, atau bahkan bisa diperdagangkan.
Beda dengan deposito berjangka biasa yang diterbitkan atas nama, hanya bisa dimanfaatkan oleh diri sendiri atau ahli warisnya.
Deposito biasa mau dijadikan jaminan? Apa yang menjamin? Kan hanya kamu dan ahli waris saja yang bisa mencairkan dana deposito, pemberi pinjaman tentu tidak akan mau menerimanya.
4. Perpanjang Otomatis
Terakhir, perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa adalah terkait dengan waktu jatuh temponya. Ketika jatuh tempo, deposito biasa bisa diperpanjang secara otomatis (auto rollover).
Biasanya bank menyediakan fitur auto rollover untuk deposito biasa, jadi ketika fitur ini digunakan dan deposito biasa berakhir masanya, akan diperpanjang secara otomatis.
Berbeda dengan sertifikat deposito, tidak tersedia fitur rollover. Jika sudah jatuh tempo, sertifikat deposito wajib dicairkan.
Dan jika kamu masih ingin memiliki sertifikat deposito, kamu bisa membuka sertifikat deposito baru di bank yang sama.
B. Pilih Deposito Mana Untuk Investasi
Setelah mengetahui apa saja perbedaan sertifikat deposito dan deposito di atas, kira-kira kamu mau pilih deposito jenis apa nih? Atau malah bingung?
Jangan bingung gaes, untuk menentukan deposito mana yang cocok untukmu, sesuaikan saja dengan tujuan investasi kalian.
Misalnya, jika kamu ingin investasi ke deposito dengan tujuan mempersiapkan dana pendidikan, bisa jadi deposito biasa cocok untukmu.
Tapi jika kamu berpikir selain mempersiapkan dana pendidikan, kamu juga ingin ada jaminan jikalau kamu butuh dana mendadak.
Untuk kondisi seperti itu, mungkin sertifikat deposito bisa kamu pilih, selain dana pendidikan tercapai juga ada jaminan jikalau kamu butuh dana mendadak dengan menggadai atau menjaminkan sertifikat deposito.
Intinya, deposito biasa lebih cocok untuk dipilih jika ada single tujuan dan keuangan sudah terjamin. Sedangkan sertifikat deposito sebaliknya.
C. Deposito Syariah
Tapi sebelum benar-benar memutuskan memilih sertifikat deposito atau deposito berjangka biasa, saya sarankan untuk mempertimbangkan deposito syariah.
Memangnya ada deposito syariah? Ya ada, dan saya rasa deposito syariah justru lebih baik ketimbang deposito konvensional dari semua sisi.
Mulai dari keuntungan, perjanjian, dan sisi lainnya deposito patut dipertimbangkan. Apalagi jika kalian beragama Islam, agar tidak menyalahi syariat saya sarankan untuk memilih deposito dengan sistem syariah ini.
Jika kamu tertarik, bisa baca artikel ini: Deposito syariah terbaik di Indonesia.
Selanjutnya:
– Cara menghitung bagi hasil Deposito Syariah.
– Ciri-ciri investasi bodong yang marak terjadi.
– Investasi emas di Pegadaian, aman, murah, dan menguntungkan.
—–
Oke ya gaes, itulah ulasan tentang perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.