Jawaban dari dua pertanyaan di atas tidak bisa dijawab begitu saja, butuh analisis karena baik investasi saham maupun reksa dana memiliki keunggulannya masing-masing.
Selain itu, ada faktor kecocokan juga untuk menentukan mana yang lebih menguntungkan. Semuanya bergantung pada profil investor itu sendiri.
Nah, biar tidak bingung mau pilih investasi saham atau reksa dana dan untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan, kamu perlu membandingkan dan memahami karakteristiknya.
Berikut ini beberapa perbandingan saham dan reksadana yang perlu kamu ketahui:
Sebelumnya, baca juga:
– Pilih emas kuning, emas putih, atau platinum untuk investasi?
– Perbandingan pilih investasi rumah atau tanah? Mana yang lebih untung?
Pilih Investasi Saham Atau Reksadana
Baik investasi saham maupun reksadana pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebaik apapun investasi pasti juga memiliki risiko.
Dalam memilih jenis investasi, yang perlu kalian perhatikan adalah kecocokan dengan profil investasimu, tidak melulu dilihat dari seberapa besar potensi keuntungannya.
Jika suatu investasi cocok untukmu, maka itulah investasi terbaik. Terkait dengan mau pilih investasi saham atau reksadana, ada cukup banyak yang perlu dipertimbangkan.
1. Investasi Saham
Investasi saham merupakan salah satu jenis investasi favorit bagi para investor, khususnya untuk pemodal besar dan sudah cukup berpengalaman di pasar modal.
Sebelum kalian berinvestasi saham, pahami terlebih dahulu beberapa karakteristik saham yang menjadi kelebihan dan kekurangannya berikut ini:
a. Kelebihan Investasi Saham
Ada alasan kenapa investor banyak yang memilih saham ketimbang investasi lain, termasuk reksadana. Setidaknya ada 3 kelebihan besar saham jika dibandingkan dengan reksadana atau investasi lain, yaitu:
– Potensi Keuntungan Lebih Besar
Yang pertama, investasi saham dikenal memiliki potensi keuntungan yang jauh lebih besar ketimbang investasi lain.
Advertisement
Saya setuju ini karena kenyataannya memang seperti itu, jika dibandingkan dengan reksadana, saham lebih unggul dari sisi potensi keuntungan.
Ditambah lagi potensi keuntungan tersebut dapat diperoleh dalam waktu yang singkat, bahkan tak jarang hanya dalam hitungan hari saja.
Ini memungkinkan karena sumber keuntungan dari saham ada dua, yaitu dividen yang diterima dari perusahaan dan capital gain (selisih harga beli dengan harga jual).
Karena perubahan harga saham dapat berubah sewaktu-waktu, maka sangat mungkin saham yang baru dibeli kemarin akan dijual di hari berikutnya karena ada kenaikan harga yang cukup signifikan.
– Menjadi Pemilik Perusahaan
Berinvestasi pada saham sama artinya dengan membeli perusahaan itu sendiri, ini berarti pemegang saham akan menjadi pemilik perusahaan.
Karena menjadi pemilik, tentu saja seorang investor saham berhak ikut terlibat dalam pengambilan keputusan melalui RUPS (Rapat umum pemegang saham).
Selain itu, pemegang saham juga berhak memperoleh dividen jika manajemen perusahaan melakukan pembayaran dividen.
– Bebas Memilih Sesuai Keinginan
Ketika seseorang akan membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), orang tersebut sangat dibebaskan untuk memilih saham mana saja, sesuai dengan keinginannya.
Dalam hal ini, berinvestasi saham umumnya dilakukan secara mandiri, alias menganalisis sendiri dan mengambil keputusan sendiri.
Ini beda jauh dengan reksadana, di reksadana keputusan investasi ada di tangan manajer investasi. Seorang investor hanya perlu menyetor modal saja.
Pilihanmu ketika berinvestasi di reksadana adalah memilih jenis reksadana pada salah satu manajer investasi, tapi kamu tidak bisa memilih perusahaan (portofolio investasi).
b. Kekurangan Investasi Saham
Kelebihan saham di atas memang cukup menggiurkan, namun saham juga memiliki kekurangan atau kelemahan yang perlu kamu pertimbangkan.
– Risiko Sangat Besar
Sesuai dengan teori investasi, semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar pula risikonya. Ini terjadi pada saham.
Dengan potensi keuntungan besar yang bahkan bisa didapatkan hanya dalam beberapa hari saja, bukan tidak mungkin justru mengalami kerugian besar dalam waktu sesingkat itu pula.
Karena harga saham itu sangat fluktuatif, kenaikan dan penurunan harga saham sudah lumrah terjadi. So, kalian perlu paham risiko ini, alangkah baiknya untuk menghindari capital gain.
– Perlu Analisis Mendalam
Alasan kenapa jumlah investor saham relatif sedikit peminatnya adalah karena diperlukan analisis yang mendalam untuk memilih saham terbaik.
Dalam melakukannya dibutuhkan insting analis yang baik, wawasan pasar modal yang luas, dan pengetahuan tentang perekonomian yang cukup.
Tidak semua orang bisa melakukan ini, apalagi untuk pemula. Namun siapa saja tetap diizinkan untuk berinvestasi saham, walau tidak memiliki kemampuan analisis.
Jika kamu juga tertarik, ada baiknya memilih saham yang masuk pada salah satu indeks BEI, saham-saham ini sudah dikelompokkan berdasarkan saham terbaik di masing-masing kategori.
Baca: Jenis-jenis indeks saham BEI.
– Modal Awal Yang Tidak Menentu
Sebenarnya tidak semua investasi saham itu butuh modal yang besar, ini karena harga saham berbeda-beda tergantung kinerja perusahaan.
Ada yang murah banget, namun banyak pula yang harga per lembarnya selangit. Ada perusahaan yang sahamnya cuman Rp. 100, Rp. 4.000, dan ada yang lebih mahal lagi.
Saat ini, minimal pembelian saham 1 lot (100 lembar), jadi kalian bisa mengalikan sendiri berapa modal awal yang dibutuhkan.
Jika kamu menginginkan saham dari perusahaan ternama (saham blue chips), jangan harap mendapatkan harga murah, pasti mahal.
2. Investasi Reksadana
Hampir seperti kebalikannya investasi saham, apa yang menjadi kelebihan saham merupakan kelemahan reksadana, dan apa yang menjadi kelemahan saham merupakan kelebihan reksadana.
a. Kelebihan Investasi Reksadana
Berikut ini beberapa kelebihan reksadana yang menjadikannya primadona bagi investor pemula dan menengah:
– Risiko Relatif Kecil
Dibandingkan saham, risiko reksadana jauh lebih kecil. Ini disebabkan karena reksadana memecah beberapa dana untuk diinvestasikan ke instrumen yang berbeda-beda.
Artinya dana tidak diinvestasikan pada 1 instrumen saja, namun beberapa. Sehingga jika 1 instrumen investasi tidak baik, maka instrumen lain masih bisa mengcovernya.
Misalnya, manajer investasi bisa saja menginvestasikan 50% dana pada saham, 20% pada obligasi, 20% pada pasar uang, dan 10% pada sukuk.
Fleksibilitas reksadana ini beda banget dengan saham, walau saham memang bisa menginvestasikan pada perusahaan berbeda, namun tetap saja dapat terpengaruhi faktor eksternal yang tidak terduga.
– Minimal Modal Cukup Rp. 10.000
Seperti yang sudah saya katakan di atas, saham sebenarnya ada yang murah, bahkan ada kok saham yang harganya cuman Rp. 100 per lembar atau Rp. 10.000 per slot.
Namun, saham murah seperti itu tidak mungkin mendapatkan saham unggulan, biasanya saham dari perusahaan yang sedang bermasalah atau baru aja IPO di BEI.
Namun dengan reksadana, kamu bisa berinvestasi saham di perusahaan unggulan hanya dengan modal Rp. 10.000 lho, cukup beli reksadana saham aja.
Ini sangat memungkinkan karena sistem reksadana memang dirancang untuk pemula atau investor dengan modal kecil.
– Dibantu Oleh Manajer Investasi
Kenapa reksadana ini cocok dan disarankan untuk pemula? Jawabnya karena tidak memerlukan analisis mendalam seperti saham.
Advertisement
Di reksadana, investor cukup memilih jenis reksadana yang diinginkan dari salah satu atau beberapa manajer investasi.
Kamu tidak perlu kuatir tentang penyaluran dana investasi kalian, peran manajer investasi di sini adalah untuk menggunakan danamu pada instrumen investasi terbaik.
Manajer investasi adalah pihak yang berpengalaman dan memiliki wawasan serta analisis yang baik, mereka dapat memilih investasi terbaik untuk semua investor reksadana.
b. Kekurangan Investasi Reksadana
Menurutmu apakah reksadana menjanjikan? Melihat kelebihan reksadana di atas dibandingkan dengan saham, apakah reksadana lebih baik dari saham?
Tunggu dulu! Sebelumnya kamu perlu juga untuk memperhatikan apa saja kelemahan atau kekurangan reksadana!
– Terbatasnya Pilihan
Walaupun ada ratusan pilihan reksa dana dari puluhan manajer investasi yang bebas kalian pilih, namun untuk pilihan instrumen atau portofolio investasi tidak ada yang bisa dilakukan.
Hal ini seperti yang saya katakan di atas, manajer investasi bertugas untuk menentukan kemana dana akan disalurkan, jika kamu tidak suka ya mau tak mau harus suka.
Oleh karena itu, sebelum membeli dan berinvestasi reksadana, kamu wajib melihat prospektus reksadana terlebih dahulu untuk melihat portofolio investasinya.
Apa itu prospektus reksa dana? Baca di sini: Apa itu prospektus reksa dana? Apa saja isinya?
– Potensi Keuntungan Tidak Sebesar Saham
Sesuai dengan risikonya yang rendah, sudah sewajarnya jika reksadana juga memiliki potensi keuntungan yang rendah pula.
Jika dibandingkan dengan saham tentu jauh berbeda, dalam hal ini saham lebih unggul. Pertanyaannya, kenapa reksa dana potensi keuntungannya bisa rendah?
Ini disebabkan karena pemecahan instrumen investasi seperti penjelasan di atas, tujuannya memang untuk menurunkan risiko namun itu juga menyebabkan penurunan potensi keuntungan.
Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Sudah paham dengan perbandingan investasi saham dan reksadana? So, kamu pilih saham atau reksadana? Dan menurutmu mana yang lebih menguntungkan?
Kalau menurut saya pribadi, investasi reksa dana lebih cocok dipilih bagi investor pemula atau sedang belajar investasi.
Dengan banyaknya pilihan jenis reksadana, seorang investor bisa memilih sesuai dengan karakteristiknya. Misal investor yang konservatif, maka bisa memilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.
Atau jika ingin lebih berani, bisa mencoba reksadana saham atau campuran. Semuanya bisa dilakukan bertahap sembari belajar.
Sedangkan untuk saham, menurut saya lebih cocok untuk investor kelas menengah, sudah paham pasar modal walau sedikit, dan sudah familiar dengan rasio keuntungan dan risiko.
Walaupun pemula juga dipersilahkan untuk berinvestasi saham, namun perlu ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan.
Stop Capital Gain
Seperti yang kamu tahu, saham sangat cocok untuk meraup untung dari capital gain. Itulah kenapa banyak investor yang lebih tertarik dengan saham ketimbang instrumen investasi lainnya.
Namun, saya pribadi tidak menyukai capital gain, alasannya karena tidak menjamin keuntungan dan risiko yang terlalu besar.
Siapa yang bisa menjamin kalau harga saham akan naik? Walau dianalisis dengan berbagai macam datapun tetap tidak ada jaminan, kasarnya seperti judi saja.
Oleh karena itu, jika kalian minat dengan saham maka berinvestasilah dengan tujuan untuk memiliki perusahaan tersebut dan mengandalkan dividen sebagai keuntungannya.
Tempat Beli Reksadana Online Terbaik
Nah, bagi kalian yang mau dan berminat dengan reksa dana, kamu bisa membelinya secara online juga lho, ada banyak tempat yang menjualnya.
Namun, kamu perlu berhati-hati, pastikan bahwa tempat beli reksa dana online tersebut mengantongi izin dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari hal-hal negatif.
Baca:
– Tempat beli reksa dana online terbaik murah meriah di Indonesia.
– Ciri-ciri investasi bodong (penipuan berkedok investas).
—–
Oke ya semuanya, itulah perbandingan mau pilih investasi saham atau reksadana. Semoga perbandingan di atas bermanfaat dan membantu menentukan mana yang lebih menguntungkan untuk pribadi kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.