fiksi

Puisi: Tabik dari Dahayu Kalbu


Oleh : Nadia Nuhaliza

Semilir angin menerobos samudera rindu
akan lalu
Terhenyak kalbu dalam muara amerta
Kutatapnya dengan bulu atas menjungkit
Dalam ayunan akal monokrom
Celotehku, 
“Mungkin seekor ayam kampung yang 
lupa memberi makan anaknya sendiri.” – kata lupa
Lalu tersadar akan tampar dari semesta
Tentang kembalinya fajar, matahari, mentari, 
asa, embun pagi buta, hingga terlalu mengintegral 
dalam nuansa kejora yang pernah hirap
Tentang sebuah gelabah yang mengindurasmi 
diberikan Tuhan lagi semesta untuk aksaku
Tidak dapat kuhitungkan dengan 
himpunan nilai tertinggi sekalipun 
Dari ini, kusampaikan kepada lalu
pada pelataran kenangan muara lampau
Sebuah rasa terima kasih yang lebih
hingga semesta lelah untuk menghitungnya
Teruntuk lalu yang tak selalu melulu berkelu
Tak setiap pilu berujung biru
Karena kamu hanyalah lalu yang tak berujung sendu
Terima kasih untuk kisah 
Yang saling menerima kasih
Tanpa harus menghilangkan kalis 
Dalam titik kasih
Cimahi, 07 Juli 2020

________
Tentang Penulis
Nama Lengkap     : Nadia Nurhaliza
Instagram             : @lizain25
Asal Kota             : Cimahi

Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top