Rumah Botol, kediaman Ridwan Kamil dan keluarga di Bandung. |
Setiap orang pasti memimpikan membangun rumah sendiri. Orang-orang muda mesti mulai menyisihkan sebagaian pendapatannya untuk suatu saat membangun rumah sendiri. Demikian kurang lebih yang disampaikan Ridwan Kamil ketika mengisi materi tentang rumah tinggal lewat siaran MQ fm di pesantren Daarut Tauhid bandung. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk merencanakan memiliki rumah tinggal menurut beliau, antara lain:
- Pertama adalah Lokasi, pemilihan tempat atau
lingkungan tempat kita akan tinggal sangat penting karena di tempat itu kita
akan menetap lama, membesarkan anak. Lokasi yang disarankan adalah lokasi yang
berdekatan antara tinggal, bekerja, belanja, rekreasi. Istilah konsep kota yang
dikenal fungsi campuran atau mixed use, akan menghemat pengeluaran biaya bahan
bakar kendaraan dan pastinya hemat waktu. - Kedua, Jendela rumah harus dibuat banyak karena negeri
kita beriklim tropis. Dengan jendela yang banyak udara gerah (karena iklim
tropis) jadi lebih mudah diatasi. Permasalahannya, rumah saat ini dibangun
dengan plafond yang semakin rendah, sehingga suhu di dalam rumah menjadi lebih
gerah karena udara yang masuk sedikit. Kecenderungan penggunaan ac sebenarnya tidak
cocok di negeri kita. Jika ada rumah (di negeri tropis) menggunakan ac, sudah dipastikan
ada yang salah dengan rancangannya. Dampaknya biaya pemakaian energi pun akan
jadi lebih besar. Sebenarnya kita bisa belajar dari rumah kolonial yang
dibangun di masa sebelum mengenal teknologi ac, jarak lantai ke plafon (eternit)
dibuat lebih tinggi agar udara yang masuk lebih banyak sehingga berdampak mengurangi
panas di dalam rumah. - Ketiga, ukuran rumah yang baik disarankan mempunyai
lebar yang kecil, (4m – maks. 6 meter) mengapa? Karena dengan lebar demikian
udara yang masuk lebih cepat mengalir mencari jalan keluar, tidak berdiam lama
di dalam rumah. Dengan demikian udara di dalam rumah selalu segar. Dengan lebar
rumah yang lebih kecil, cahaya yang masuk pun lebih optimal mencapai titik
tengah bangunan, sehingga pencahayaan ke semua ruang merata ketimbang rumah
yang luasnya terlalu lebar. - Keempat, air hujan yang jatuh di pekarangan
rumah mesti diserap di lingkungan rumah itu sendiri, caranya dengan membuat
biopori. Ketimbang setiap rumah membuang membuang air hujan ke riol, jika ada jutaan
rumah, maka kota lebih mudah banjir. Biopori di pekarangan rumah sangat penting
karena air yang diserap dapat meningkatkan air tanah. - Kelima, atap dak. Atap dak bisa ditanami
penghijauan atau dengan pot-pot. Memiliki sepetak hutan kecil di atas rumah
pasti menyenangkan bagi si pemilik rumah. Jika ribuan rumah melakukan hal yang
sama akan membuat kota menjadi lebih hijau. - Keenam, tanam lah pohon besar di halaman rumah.
Oksigen akan mengalir turun dari pohon sehingga udara sekitar dan yang masuk ke
rumah jadi lebih segar. Menurut penelitian orang yang tinggal dekat dengan
pohon lebih tenang emosinya ketimbang yang tidak memiliki pohon.. π
Demikian semoga bermanfaat.
Bacaan terkait:
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.