Cerita inspirasi

Russell Simmons Pengusaha, Promotor dan Rapper


Biografi Pengusaha Russell Simmons

 

russell simmons success
 
Dia terlahir dari orang tua kelas menangah pada tahun 1957 Biografi Russell Simmons, bagaimana pengusaha, promotor, dan rapper,  tumbuh dan dibesarkan di wilayah Queens, New York, dimana dia sudah berhadapan dengan kerasnya kehidupan. 
 
Dia hidup dalam bayangan premanisme, dan hanya musik rap membuatnya tetap bertahan menjadi normal. Dia sosok yang menyukai ritme dan bit. Sosoknya berubah menjadi seorang panyanyi, pencipta lagu dan seorang promotor. 
 
Ia membesarkan musik hip-hop dengan rasa cinta seperti anaknya sendiri. Setelah sempat bersekolah di City College of New York, Simmons memutuskan berhenti sebagai penyanyi, memilih menjadi promotor total.

Promotor Musik dan Rapper

 
Menjadi promotor, Simmons menjalankan berbagai konser mempromosikan artis- artis dari luar kota New York. Itu adalah bisnis yang sulit kenangnya. Hingga tahun 1979, itu berulah menjadi awal perubahan dalam hidupnya, dari sebuah kelompok bernama “Rapper’s Delight”, usahanya menjadi catatan terpenting musik kelas menengah.

Tidak berhenti sampai disitu, di tahun 1983, ia mendirikan grup musik sendiri, Run- DMC. Mereka tengah mencoba untuk memperkenalkan musik rap menjadi fenomena dalam kemasan baru. Kita kemudian menyebut musik itu hip- hop; sebuah trend bagi mereka masyarakat urban Afro-Amerika.

 “Hidup saya sebagian besar ialah tentang mempromosikan kemarahan, gaya, agresi, dan sikap perkotaan Amerika untuk pemirsa di seluruh dunia,” kata Russell Simmons dalam bukunya, Life and Def: Sex, Drugs, Uang + Allah (Crown Publishing, 2002).

“Saya telah membuat sebuah bisnis yang tidak ada di generasi sebelumnya.”

Ia dilahirkan di lingkungan yang tak baik. Bersama kedua saudaranya, kakak tertuanya, Danny, dan adik laki- lakinya, Joey, tinggal di daerah bernama Hollis, Queens. Mereka tinggal tumbuh di kawasan kelas menengah bawah. 

 
Disana, di tempat itu, kamu akan menemukan berbagai tanda -tanda kerusakan. Tetangga mereka hancur karena narkoba. Di Hollis, Queens, ada sebuah tempat yang disebut pusat kota narkoba Queens. 
 
Ironisnya, usaha Simmons pertama kali adalah berjualan beberapa bungkus marijuana di pinggiran kota. Simmons pernah berjualan kokain palsu yang terbuat dari daun buah coklat. Tidak bertahan lama, ia memilih bisnis lain yang tidak membahayakan hidupnya. 
 
“Saya sangat beruntung tidak harus memiliki takdir yang sama dengan sebagian teman saya. Teman- teman saya berakhir di penjara atau mati. Darisana datang sebuah waktu dalam hidup bahwa saya melihat, mungkin, sebuah rute yang berbeda. Saya berpikir keberuntungan bermain besar dalam lolosnya saya,” ucap sang pengusaha

Pada tahun 1977, ketika itu ia tengah menghadiri sebuah pesta di sebuah klub malam. Dia melihat bagaimana seorang MC asik memainkan musik dan ritme melalui microfonnya. Simmons mendapatkan ide untuk mempromosikan musik tersebut yang kemudian disebut hip- hop. 

 
Dia mencoba menciptakan acara yang menghadarikan berbagai artis hip- hop lokal. Dia kemudian menyewa sebuah tempat khusus, bernegosiasi dengan para artis yang datang, dan mempromosikan. “Saya tidak punya bakat,” ucapnya secara pribadi.

Meski begitu, meski ia tidak memiliki kemampuan bernyanyi indah, kecintaan akan musiknya itu begitu kuat bahkan lebih dari penyanyi asli. Simmons hanya bermodal akan passionnya dan kecintaan akan musik. 

 
Dia kemudian masuk keranah yang menurutnya masih mungkin; memproduseri dan mempromosikan. Selain dunia musik, dia juga tertarik akan sisi kultural hingga lahirnya komunitas hip- hop. Dalam bukunya, ia yakin lebih tertarik akan hal melahirkan komunitas.

Jalan kesuksesan

Jalan bisnisnya tak semudah yang akan dibayangkan setiap orang. Pertama- tama, Simmons harus rela untuk kehilangan banyak uang dari setiap acaranya. Setelah mempromosikan suatu acara pesta di Harlem, yang kemudian tidak didatangi satu orangpun, ia resmi bangkrut secara finansial kala itu. 
 
Dia kemudian terduduk, termenung di depan rumah ketika acara itu selesai. Ibunya melihat itu, lalu menawarkan sejumlah uang yang bahkan tak cukup untuk memulai lagi. Simmons kemudian menyebut uang itu sebagai invetasi. Meski sedikit dia percaya akan masa depan dengan doa ibunya. 
 
Ketika kamu bertanya siapa yang paling berpengaruh, maka ia akan menjawab “ibunya”. Dia lah, Evelyn Simmons, yang ikut mendorong bisnisnya hingga sukses sekarang. 
 
Dia mendeskripsikan hidup ibunya dalam beberapa kata, “Ibu saya adalah wanita yang independen, dan memiliki samangat yang membuatnya tetap menjadi pengusaha… ketika tak satupun orang yang percaya, dia percaya.” jelas Russell Simmons.

Memutuskan meninggalkan sekolahnya di City College of New York, ia telah siap menyongsong kesuksesan itu sendiri. Di tahun 1984, ia bersama patnernya, Rick Rubin, mendirikan Def Jam. Sebuah tempat usaha yang arah bisnisnya bahkan belum jelas. 

 
Simmons dan Rick Rubin bersama mencoba melalui record sendiri, mencoba untuk memproduksi artis- artis sendiri. Mereka bukan sekedar promotor lagi, tetapi memproduseri artis-artis dibawah bendera Def Jam. Simmons memulai dengan pengalamannya mempromosikan artis lokal.

Ia memberikan kesempatan mereka rekaman, bukan sebuah konser kecil. Artis pertama Def Jam yaitu mereka beberapa artis lokal seperti Kurtis Blow dan Run D.M.C. Kemudian secara konsisten, Def Jam mengorbitkan artis “gerakan” hip- hop generasi pertama, seperti Public Enemy, the Beastie Boys, LL Cool J, dan Run D.M.C. 

 
Mereka bahkan meneken kontrak ekslusip dengan perusahaan rekaman milik Simmons. Hingga di tahun 1983, artis- artis Def Jam, khususnya Run- D.M.C, telah sukses berubah menjadi fenomena hip-hop. Hip-hop kemudian tumbuh menjadi musik yang memiliki pasar luas. 
 
Generasi
kulit putih bahkan mulai melirik hip-hop; melihat kehidupan urban kulit
hitam. Rapper Chuck D menyebut nama hip-hop dalam sebuah acara di
Black America’s C.N.N, network berita yang menceritakan sisi lain masyarakat kulit hitam masa
kini. 
 
Mereka menciptakan kehidupan urban tersendiri tak pernah terekam
dimanapun. Run-DMC ingin trend ini menjadi lebih nyata dan terlihat
jelas. Tidak seperti rapper lain, mengadopsi orang kulit putih dari
prilaku dan pakain sekedar untuk sukses. 
 
Run- DMC menunjukan jati diri,
diksi, dan ritme asli seperti Russell Simmons. Jika orang tua kemudian bertanya kenapa anak- anak mereka “berprilaku kulit hitam”, jawabanya semua karena Russhell Simmons. Dia telah berhasil memasukan unsur budaya dalam rap menjadi satu kesatuan musik hip-hop. 
 
 
Para kulit putih, mereka khususnya anak muda mulai membeli musik kulit hitam. Mereka juga mulai melihat apa yang mereka kenakan. Simmons telah berdiri diantara musik hip-hop mengalir seperti sungai. Ia mendapatkan semua dari bisnis recording termasuk kekayaan. 
 
Dia bahkan bernai melobi MTV untuk menayangkan video Run-DMC, dan juga meminta seorang repper bekolaborasi dengan Aerosmith, sebuah band rock kulit putih. Dia lalu mengontrak repper kulit putih, the Beastie Boys, memperluas pengaruhnya. 
 
Dia menerima semua pengunjung masuk, menjadikan hip-hop menjadi budaya anak muda (seluruhnya), bukan berdasarkan ras tertentu.

Dari cara bergaya, ketika para desainer mulai masuk ke ranah musik hip-hop melahirkan trend tersendiri. Merek Phat Farms adalah merek pakaian milik Russell Simmons yang menghasilkan lebih dari $140 juta. 

 
Sebuah ide lain tentang bisnis gaya urban komunitas. Sejak dimulai di tahun 1992 -an, Phat Farms memulai dari showroom kecil di
New York City dan sekarang menjadi bisnis multi- juta dolar. Di 1985, ia membuat kesepakatan dengan CBS tentang distribusi musik senilai $600.000.

Biografi Pengusaha

Dia mempromosikan Afro- Amerika di televisi lewat acara televisi “Russell Simmons’ Def Comedy Jam”. Acaranya berjalan selama tujuh tahun, menghasilkan komedian kulit hitam seperti Bernie Mac, Chris Rock, dan Martin Lawrence. 

 
Di 2001, dia memulai “Russell Simmons’ Def Poetry Jam” berbicara puisi anak muda. Kegiatan lainnya yaitu meluputi kegiatan sosial melalui philanthropy dan kebijakan politik. Simmons merupakan vegetarian dan penggemar yoga , aktif mendirikan berbagai organisasi sosial. 
 
Dia ikut mendirikan Hip Hop Summit Action Network, the Rush Philanthropic Organization, dan the Foundation for Ethnic Understanding. Dia aktif mensuport PETA lalu menjadi duta perang serta HIV/AIDS. 
 
Dia juga menjadi seorang penulis buku berjudul “Do You! 12 Laws To Access The Power In You To Achieve Happiness And Success” Ia adalah contoh tokoh lintas kultural melahirkan kekuatan ekonomi serta pengakuan kulit hitam. Itu adalah gerakan merubah paradikma masyarakat Amerika. 
 
Dikutip dari perkataanya mengenai perjalanan Afrika- Amerika, “kenyataanya tidak semua orang terlihat seperti Bill Cosby, dan kita butuh mendengar kebenaran, dan milihat kebenaran, untuk kita tau kemana arah tujuan, dan apa masalah kita”Seorang pengusaha ambisius, Russell Simmons melihat Def Jam sebagai bagian dari kerajaan hip-hop nya.

Firma milikinya, Rush Communication, termasuk Path Farms, acara televisi, dan agensi iklan merupakan bagian dari kerajaan besar bisnisnya. Termasuk film karyanya yang menjadi hits seperti Krush Groove dan The Nutty Professor. 

 
Sayang, di tahun 1999, Simmons resmi menjual saham kepemilikan Def Jam kepada Universal Studio senilai $100 juta. Dan akhirnya, di tahun 2004, dia juga menjual bisnis Phat Farm senilai $140 juta.

Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top