Budidaya

Seleksi Benih Padi



Salah satu hal yang mungkin jarang dilakukan oleh petani kita sebelum menyemai benih padi yaitu menyeleksi benih. Setelah membeli benih di toko pertanian, para petani beranggapan bahwa kualitas benih yang mereka beli tadi pastilah bagus, kan sudah berlabel, begitu kira-kira. Kalau jaman ortu atau mbah saya dulu, mereka menyeleksi benih padi dengan cara memilih gabah yang memang betul-betul baik penampakannya dan kualitasnya tentu saja. Mereka memilih/mengambil gabah calon benih sebelum tanaman dipanen semua di lahan dengan menggunakan ani-ani, sehingga butir gabah calon benih tidak rusak/pecah. 
Benih padi yang unggul sangat penting sekali
dalam suatu usahatani, karena benih merupakan faktor utama dan penentu
keberhasilan suatu budidaya. Benih bermutu adalah benih dengan tingkat
kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi, berukuran penuh dan seragam, daya
kecambah diatas 80 %, bebas dari biji gulma, penyakit dan hama atau bahan lain.

Kini sangat banyak benih padi yang beredar di
pasaran, namun tidak semuanya mempunyai kualitas yang baik. Seringkali
ditemukan kejadian walaupun benih yang digunakan tersebut telah bersertifikat
dan berlabel namun setelah ditanam hasilnya kurang memuaskan.
Untuk itu perlu dilakukan seleksi benih, sehingga
akan dihasilkan benih yang bernas dan seragam, yang nantinya diharapkan
menghasilkan bibit yang sehat dan seragam pada saat dipindahkan ke pertanaman.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menggunakan larutan garam dengan
indikator telur yang merapung untuk menentukan jumlah garam yang digunakan.

SELEKSI BENIH PADI

Alat dan bahan :

1.     
Ember atau panci (isi 10 liter) 2 buah
2.     
Saringan 1 buah
3.     
Benih padi (sesuai kebutuhan)
4.     
Garam dapur
5.     
Telur ayam/bebek 1 buah
6.     
Air secukupnya
Tahap Kegiatan
seleksi benih padi ini adalah:
1.     
Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan untuk
tahapan kegiatan seleksi benih padi
2.     
Isi ember dengan air sampai 2/3 bagiannya
3.     
Tuang garam dapur lebih kurang 1 kg sambil diaduk
sampai larut.
4.     
Setelah garam larut, masukan satu butir telur ayam
kedalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur, apakah masih terbenam,
melayang atau sudah mengambang/mengapung di permukaan air.
·   Jika telur masih terbenam/ tenggelam maka perlu
dilakukan penambahan garam yang ditambahkan sedikit demi sedikit sampai telur
mengambang di permukaan air. Setelah telur mengambang, maka penambahan garam
dihentikan. Telur dikeluarkan dari larutan garam dan benih segera dicuci.
·    
Jika telur telah mengambang pada permukaan air,
artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap digunakan untuk seleksi benih.
5.    Tuangkan
benih kedalam larutan garam yang telah diuji tadi, dan dilakukan pengadukan
secara merata.
6.      Benih
yang mengapung adalah benih hampa atau kurang bernas, sedangkan benih yang
tenggelam adalah benih yang bernas
7.     Angkat
benih yang mengapung dengan bantuan saringan dan taruh dalam sebuah wadah,
angkat benih yang bernas (tenggelam) kemudian cuci segera sampai bersih lalu
masukkan kedalam karung, diamkan benih yang bernas selama 12 – 24  jam, atau bisa langsung disemai di persemaian
yang telah dipersiapkan.
Semoga bermanfaat…..

Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top