Topik

TANAMAN HERBAL PENGENDALI PENYAKIT IKAN


Air merupakan media budidaya perikanan yang paling utama yang harus selalu dijaga kualitasnya agar sesuai dengan kebutuhan hidup ikan yang dibudidayakan. Banyak cara untuk menjaga kualitas air. Pengelolaan
secara baik menjaga kualitas air agar tetap setabil. Misalnya mengganti air
sekitar sepertiga volume air setiap hari akan membuat air terjaga kualitasnya.
Memberikan pakan tepat dosis, mengatur kepadatan tebar dan mencegah masuknya
polutan juga akan mencegah timbulnya masalah kualitas air. Dengan demikian
bibit penyakit tidak akan masuk.
Cara lain untuk meningkatkan kualitas air, yaitu dengan
penggunaan tanaman. Banyak jenis tanaman yang bisa dipakai untuk ikan.
Kandungan kimia yang terkandung didalam ditanaman selain untuk meningkatkan
kualitas air, juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan,
mengobati penyakit, dan membunuh predator atau pesaing ikan dikolam.    Oleh karena itu, bila tanaman itu bisa
dikelola sebagai pestisida dapat membantu masyarakat pembudidaya untuk
mengembangkan pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber
daya setempat yang terdapat dilingkungannya. Ada berbagai jenis tanaman yang bermanfaat
bagi kehidupan ikan, seperti menjaga kualitas air, meningkatkan kekebalan ikan,
mengobati penyakit ikan, dan membunuh predator.

A.     
Tanaman untuk meningkatkan kualitas air
Air merupakan
media yang sangat vital untuk kehidupan ikan. Pasokan  air yang memadai dapat membantu proses
budidaya ikan. Selain itu, air merupakan kunci keberhasilan budidaya. Oleh
karena itu, air harus terjaga kualitasnya. Barbagai cara yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas air, seperti pemupukan. Dengan teknik seperti ini
fitoplankton dan zooplankton tumbuh subur. Beberapa tanaman yang dapat dipakai
dalam peningkatan kualitas air diantaranya adalah :
  1. Lampesan (Scullaria discolor)
a.   
Deskripsi
Lampesan
merupakan tumbuhan herba tanaman yang hidup pada ketinggian antara    500-2400 m dpl dengan tinggi mencapai 10-120
m. Tanaman ini tumbuh tegak dalam hutan dan tepi jalan. Batang bulat berbulu
halus dan bercabang. Daun tunggal, tepi bergigi, ujung runcing, pangkal
membulat dan tumpul, panjang 3-4 cm, lebar 1-1,25 cm, pertulangan daun
menyirip, tangkai pendek, berwarna hijau, serta letak daun berhadapan dan
bersilang.
b.   
Kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan
minyak atsiri.
c.   
Bagian yang digunakan
Daun dan batang
d.  
Aplikasi
Daun dan batang tanaman ini bisa meningkatkan kualitas
air. Bagian yang terpenting untuk meningkatkan kualitas air adalah kulit
batang. Caranya, potong tanaman ini sebanyak
60 kg untuk kolam seluas 100 m2, lalu dijemur lebih
kurang enam jam hingga layu, setelah itu masukkan tanaman lampesan kekolam
selama 3-4 hari. Batang akan hancur sampai tersisa bagian kayu yang keras.
Dengan pemberian lampesan, air akan berubah berwarna
kehijau-hijauan dan menumbuhkan fitoplankton dan zooplankton . Tanaman ini
sangat cocok diaplikasikan ketika pendederan ikan, terutama ikan gurami
seukuran biji oyong sampai daun kelor.
Tanaman lampesan ini juga berfungsi menurunkan pH airnya
mencapai angka 6. Derajat basa air yang terlalu tinggi tersebut akan berakibat
buruk pada pertumbuhan ikan, seperti nafsu makan menurun. Oleh karena itu,
sebelum ikan dimasukkan sebaiknya air diberi tanaman lampesan
  1. PISANG
a.                  
Deskripsi
Pisang merupakan semak atau pohon menahun, berumpun, dan
tinggi mencapai 3-8 m. batang semu, berpelepah, dan coklat kehitaman. Sementara
daun tunggal, lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m lebar 30-70 cm,
pada permukaan bawah berlilin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berumah satu
dan berbentuk tandan. Panjang tangkai bunga 50-150 cm dengan daun penumpu
berjejal tersusun seperti sepiral, sedangkan daun pelindung berwarna merah,
berlilin, dan mudah rontok. Sementara mahkota bunga berbentuk segitiga dengan
berwarna putih kekuningan. Buah buni, bulat panjang, tersusun seperti sisir,
dua baris, dan berwarna hijau. Sementara biji buah kecil, dan berwarna hitam.
Akar serabut, agak tebal, dan berwarna putih kotor.
  1. Kandungan Kimia
Buah dan pelepah mengandung saponin dan alkoloid. Buah
juga mengandung tanin, sedangkan pelepah mengandung polifenol.
  1. Bagian yang digunakan
Inti batang semu dan bonggol
  1. Aplikasi
Pisang berfaedah menurunkan pH air. Menurut pengalaman
peternak ikan, bonggo; pisang sangat bagus untuk menurunkan pH air. Bagian
tanaman pisang yang berfungsi menurunkan pH air adalah getah yang keluar dari
batang dan bonggol. Reaksinya cepat sekali. Caranya ambil batang pisang berikut
bonggolnya. Untuk luas kolam berukuran 24 m2 digunakan 30 kg batang
pisang. Cacah bonggol dan batang seukuran 1-2 cm agar tidak mudah busuk.
Selanjutnya cacahan direndam sehari, lalu diambil lagi.
Pisang juga bisa dipakai untuk media pakan alami. Caranya, batang
pisang dipotong-potong agak besar, lalu dimasukkan ke
kolam. Lebih baik batang
pisang yang digunakan sudah busuk. Biasanya dibatang tersebut akan tumbuh jasad
renik atau cacing yang merupakan pakan ikan yang baik.
  1. KETAPANG (Terminalia cattapa)
  1. Deskripsi
Pohon ketapang merupakan penghuni asli hutan tropis
dataran Asia sampai Australia Utara dan
Polinesia. Di Indonesia famili Combretaceae ini ditemukan dipinggir laut dan
muara sungai, terutama ditempat berpasir atau berkarang ditepi pantai sampai
ketinggian 5 m dpl. Namun, tanaman ini juga mampu hidup diketinggian hingga 800
m dpl. Ketapang dapat tumbuh hingga 40 m dengan diameter batang 2 m. Ujung daun
membulat atau sedikit lancip. Daun  tersusun dalam spiral dan menggerombol pada
ujung batang. Daun tua yang gugur berwarna merah sebelum jatuh ke tanah.
  1. Kandungan kimia
Daun mengandung tanin yang bersifat astrigen yang
mengerutkan kulit
  1. Bagian yang digunakan
Daun, batang dan akar.
  1. Aplikasi
Daun ketapang sebaiknya dijemur terlebih dahulu selama
enam jam agar layu. Setelah itu, daun ketapang dimasukkan dekolam selama 2-3
hari tanpa dipotong kecil-kecil. Dengan pemberian daun ketapang maka air akan
berwarna coklat dan kehijauan. Daun ini berfungsi menuarunkan pH air. Kenaikan
pH air bisa disebabkan oleh penumpukan bahan organik. Nilai pH air yang
mencapai angka 8-9 terlalu tinggi sehingga berakibat buruk pada pertumbuhan
ikan, seperti nafsu makan ikan menurun. Oleh karena itu, sebelum ikan
dimasukkan sebaiknya air kolam diberi daun ketapang.
  1. ECENG GONDOK ( Einhhornia crassipes)
  1. Deskripsi
Eceng gondok merupakan tumbuhan yang mengambang
diperairan dangkal dan mengakar dalam tanah. Tumbuhan tersebut bertunas
dipangkal ketiak yang menjadi tanaman baru dan mudah terlepas dari induknya
untuk hidup sendiri. Tumbuhan asal Brazil ini didatangkan sebagai
tanaman hias. Namun, karena berkembang luar biasa cepat menjadikannya sebagai
gulma umum dan sangat menyusahkan dibeberapa daerah dengan menutupi perairan.
  1. Kandungan Kimia
  2. Bagian yang digunakan
Seluruh tanaman
  1. Aplikasi
Tanaman Eceng gondok bisa memperbaiki kualitas air
karena menyerap polutan atau racun. Caranya, eceng gondok tersebut dimasukkan
sebanyak sepertiga bagian kolam.             Bila jumlah populasi eceng gondok
sudah terlalu padat, segera pindahkan kelokasi lain. Penggunaan tanaman ini
digunakan agar larva ikan terisolasi dari predator. Hapa tersebut dipasang
ditengah kolam yang diberi pembatas dari strimin halus. Ujung-ujung hapa diikat
dan diberi beban agar dasar hapa tenggelam. Penurunan kualitas air dapat
terjadi akibat air kolam tercemar pakan ikan. Pakan tersebut diberikan kebibit
ikan seukuran biji oyong sehingga pasti tersisa dan menyangkut dijaring. Sisa
pakan tersebut lama kelamaan menumpuk dan membusuk.
Tanaman ini bisa dimasukkan kekolam pemeliharaan lele
dibelakang rumah yang terkena air sabun atau buangan limbah rumah tangga. Akar
eceng gondok sebanyak dua pertiga bagian kolam. Akan lebih baik jika kolam yang
diberi eceng gondok dibuat terpisah sehingga air sudah bersih ketika masuk
kolam pemeliharaan. Fungsi lain dari eceng gondok yaitu sebagai penempel telur
ikan. Induk biasanya melakukan pemijahan dibawah eceng gondok. Ditempat itu
banyak ditemukan jasad renik yang merupakan pakan alami ikan. Selain itu, anak
ikan akan merasa aman dan nyaman berlindung dibawah eceng gondok ketika hujan
tiba.
  1. PADI (Oryza sativa)
  1. Deskripsi
Padi merupakan tanaman musiman dengan tinggi antara
0,8-1 m. tanaman ini banyak dibudidayakan dibedengan basah atau kering. Daun
dan batang kasap, berongga dan berwarna kuning atau hijau. Buliran-bulirannya
terhimpun menjadi malai- malai besar.
  1. Kandungan kimia
  2. Bagian yang digunakan
Seluruh batang tanaman
  1. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk menumbuhkan
plankton. Cara penggunaannya untuk meningkatkan kualitas air yaitu, jerami
diambil sebanyak 5 kg, lalu dijemur selama       lima
hari sampai kering. Selanjutnya, jerami diikat menjadi beberapa bagian dan
masukkan beberapa pojok kolam. Setelah seminggu, jerami akan membusuk. Bila
jerami diangkat maka akan menjumpai jasad renik yang merupakan pakan alami.
Usahakan perendaman jerami tidak terlalu lama sebab air akan berbau masam dan
dapat dijadikan tempat berlindung ucrit predator anak ikan.
  1. TANAMAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN IKAN
Ikan sehat mempunyai kemampuan untuk menangkal penyakit.
Sistem kekebalan tergantung dari jumlah sel darah putih untuk membunuh bakteri.
Peningkatan kekebalan tubuh ikan dengan cara vaksinasi. Namun, substansi yang
dipakai unatuk memvaksinasikan terkadang sulit diperoleh. Pembudidaya tidak
perlu bingung karena tanaman dapat meningkatkan kekebalan ikan. Tanaman yang
dimakan secara alami akan membentuk sistem kekebalan. Tanaman meningkatkan daya
tahan tubuh ikan adalah sebagai berikut.
  1. Ubi Jalar (Ipoomea batatas poir)
  1. Deskripsi
Ubi jalar merupakan tanaman herba semusim dengan panjang
batang 5 m dan berakar tunggang berwarna putih. Batang bulat, bercabang lunak,
bergetah, beruas, tiap buku              bisa
tumbuh akar, membentuk umbi, dan berwarna hijau pucat. Sementara daun tunggal,
panjang 4-14 cm, lebar 4-11 cm, berwarna hijau, bertangkai, bulat, ujung
runcing, tepi rata, pangkal rompang, dan pertulangan menyirip.
Bunga ubi jalar majemuk diketiak daun, berwarna hijau,
berbentuk terompet, dan kelopak berbentuk lonceng yang bertajuk lima buah. Sementara
mahkota berbentuk corong, panjang      3-4,5
cm, dan berwarna putih. Benang sari terdiri dari lima yang melekat pada mahkota, sedangkan
putik berbentuk benang dengan kepala putik kecil berwarna putih. Buah berbentuk
kotak, bulat telur, dan beruang dua sampai empat. Saat masih muda, buah
berwarna hijau, tetapi setelah tua hitam. Biji buah kecil dengan diameter 1 mm
dan berwarna putih kotor.
  1. Kandungan kimia
Daun dan akar mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol
  1. Bagian yang digunakan
Daun
  1. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk pakan ikan
karena menambah nafsu makan ikan dan kekebalan terhadap penyakit. Hampir semua
jenis ikan herbivora, seperti tawes, nila, dan gurami menyukai daun ubi jalar.
Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30
kg daun ubi jalar. Daun dan tangkainya sangat tepat bila diberikan pada saat
pergantian musim. Ketika itu penyakit seringkali dijumpai menyerang ikan.
Dengan pemberian daun ubi jalar secara teratur, ikan dipastikan selamat dari
serangan penyakit.
Daun ubi jalar juga dapat digunakan untuk mencegah stres
ikan saat pengangkutan keluar kota.
Caranya, benih ikan seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukkan kedalam
jerigen. Kemudian, kedalam jerigen dimasukkan daun ubi jalar kira-kira 20
lembar yang sudah diremas-remas hingga keluar cairan berwarna hijau dan
berlendir. Ampas tidak perlu diangkat. Namun, bila memakai kantong plastik,
sebaiknya daun ubi jalar diremas-remas diwadah tersendiri. Setelah itu, cairannya
disaring dan dimasukkan keair dalam kantong plastik. Dengan cara itu ikan akan
selamat sampai tujuan.
  1. PEPAYA (Carica papaya L)
  1. Deskripsi
Tanaman pepaya berupa perdu setinggi
10 m. Batang tidak berkayu, silindris, berongga, putih kotor. Pepaya berakar
tunggang, bercabang, bulat, putih kekuningan. Sementara daunnya termasuk daun
tunggal, diameter 25-75 cm, berbentuk bulat, berujung runcing, pangkal
bertoreh, tepi bergigi, pertulangan menjari, panjang tangkai 25-100 cm, dan
berwarna hijau.
Bunga pepaya tunggal berbentuk bintang, terletak
diketiak daun, dan berkelamin satu atau berumah dua. Bunga jantan terletak pada
tandan serupa malai, berkelopak kecil, kepala sari bertangkai pendek atau
duduk, dan berwarna kuning. Mahkota berbentuk terompet dengan tepi bertajuk lima, bertabung panjang,
dan berwarna putih kekuningan.
Buah buni berbentuk bulat memanjang
dan berdaging. Saat  masih muda buah
berwarna hijau dan setelah tua jingga. Biji berbentuk bulat atau bulat
memanjang, berukuran kecil, dan bagian luar dibungkus selaput berisi cairan.
Biji yang masih muda berwarna putih, setelah tua hitam.
  1. Kandungan Kimia
Daun, akar, dan kulit batang
mengandung alkoloid, saponin, dan flavonoid. Daun dan akar juga mengandung
polifenol, sedangkan biji mengandung saponin.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan batang
  1. Aplikasi
Daun dapat dimanfaatkan untuk pakan
ikan dengan dosis 15 kg per 100 kg bobot ikan. Gurami sangat menyukai daun ini
dibanding yang lain. Daun cukup ditebar secara merata dikolam. Hanya tempo
sejam saja daun sudah habis sampai tersisa tulang daun.
Batang juga bisa dijadikan sebagai
pakan. Caranya, ambil batang lalu potong sepanjang 30 cm. Batang itu dimasukkan
kekolam. Menurut pengalaman pembudidaya ternyata daun pepaya mampu meningkatkan
fekunditas telur sehingga cocok diberikan untuk induk. Dengan pemberian secara
teratur, gonad cepat masak. Jumlah telurpun meningkat 10%.
            Daun
juga bisa dipakai sebagai obat stress selama transpotasi. Caranya, ambil dua
lembar daun, lalu diremas-remas dijerigen, setelah itu, bibit ikan baru
dimasukkan. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu padat. Bila memakai
kantong plastikm sebaiknya ampas dibuang.
  1. Bandotan (Ageratum conyzoides L)
a.   
Deskripsi
Bandotan merupakan tumbuhan herba
setahun yang tingginya mencapai 10-120 cm. tanaman ini tumbuh tegak. Batang
bulat berambut panjang dan bercabang. Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk
bulat telur dengan tepi bergerigi, ujung runcing , pangkal membulat, tumpul dan
pertulangan menyirip, dan letak daun berhadapan serta menyilang. Selain itu
daun berukuran panjang berukuran 3-4 cm serta lebar 1-1,25 cm dan bertangkai
pendek. Sementara bandotan berakar tunggang berwarna putih dan kotor.
Bunga mejemuk terletak diketiak daun
dengan panjang 6-8 mm, berwarna putih dan ungu, bonggol menyatu menjadi karangan,
dan malai berbentuk rata. Tangkai bunga berambut, sedangkan kelopak berbulu.
Buah bulat panjang berwarna hitam dengan biji kecil berwarna hitam.
Di Sumatra tanaman ini disebut
bandotan, Babandotan (Sunda), Bandotan (Jawa), dan Des Bedusan (Madura). Denus ageratum ini dapat tumbuh
dilingkungan hingga ketinggian 2100 m dpl, diladang tandus, padang rumput, pinggir jalan, dan kebun.
b.   
Kandungan kimia
Batang dan bunga mengandung saponin,
plafonoid, polifenol. Daunnya mengandung minyak atsiri.
c.   
Bagian yang digunakan
Daun dan batang
  1. Aplikasi
Daunnya berkhasiat sebagai pakan ikan. Tawes dan gurami
menyukai tanaman ini. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan atotal. Setiap 100
kg bobot ikan diberi 30 kg daun bandotan. Caranya tanaman ditebarkan diseluruh
kolam secara merata. Tanaman ini sangat tepat bila diberikan menjelang musim
dingin karena itu sering kali dijumpai penyakit penyerang ikan.
Daun bandotan juga bisa dipakai sebagai obat stress selama
transportasi. Caranya, ambil 20 lembar daun, lalu diremas-remas dijerigen yang
sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukkan ke jerigen. Namun, bila memakai
kantung plastik sebaiknya ampas dibuang. Setelah itu, bibit ikan dimasukkan
dengan pengaturan dan densitas agar tidak terlalu padat. Setiap kantung
berkapasitas 50 liter air dapat diisi 200 bibit ukuran 1 inchi.
  1. Sente (Alocasia macrorrhiza Schott)
  1. Deskripsi
Sente merupakan herba tahunan setinggi 1-2 m. tanaman
ini tumbuh tegak. Batang tidak berkayu, berbentuk bulat, dan berwarna putih
kekuningan. Daun tunggal dengan bentuk seperti jantung, berwarna hijau, pangkal
berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, dan lebar 20-60 cm. bunga
berbentuk bonggol, silindris, dan terletak diketiak daun. Panjang tangkai bunga
20-30 cm, berbentuk ramping, dan berwarna hijau. Buah buni dan diameter 5 cm
dan berwarna hijau. Sementara akar serabutnya berwarna putih.
  1. Kandungan kimia
Batang dan tangkai daun mengandung saponin, plafonoid,
dan polifenol. Rimpangnya mengandung saponin.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan bonggol
  1. Aplikasi
Bonggol sente merupakan sumber protein yang baik untuk
ikan. Bonggol yang sudah busuk disukai nila. Bonggol sente cocok sebagai pakan
induk karena meningkatkan fekunditas telur hingga 12,5%. Cara lain, bonggol
dicacah-cacah lalu diberi EM 4 atau ragi tempe
selama tiga hari. Setelah mengalami fermentasi, cacahan diberikan ke ikan.
Dengan pemberian secara teratur, bahan tersebut dapat meningkatkan nafsu makan.
Daun sente baik sekali untuk pakan. Gurami lebih
menyukai sente dibanding ikan nila. Tak sekadar pakan wajib, daun sente
ternyata terbukti meningkatkan daya tahan tubuh ikan, terutama pada saat
terjadi serangan penyakit. Untuk pertumbuhan daun diberikan sebanyak 30% dari
bobot badan dengan frekwensi tiga kali sehari.
  1. Mengkudu (Orinda citrifolia L)
  1. Deskripsi
Mengkudu merupakan pohon setinggi 4-8 m. Batang mengkudu
berkayu, berbentuk bulat, kulit kasar, dan berwarna coklat kekuningan.
Percabangan batang monopodial dengan penampang cabang muda berbentuk segi
empat. Mengkudu berdaun tunggal, berbentuk bulat telur, dan berwarna hijau.
Ujung dan pangkal daun menumpuk bulat telur dengan panjang 1 cm.
Mengkudu berbunga majemuk yang terletak di ketiak daun, berbentuk
bongkol, dan berwarna hijau kekuningan. Bunganya bertangkai dengan benang sari
berambut, tangkai bakal buah panjang 3-5 cm, mahkota berbentuk terompet, leher
berambut, panjang 1 cm, putih. Buah bongkol dengan warna hijau kekuningan
permukaan tidak teratur, berdaging, dan panjang         5-10 cm. Biji keras, berbentuk segitiga
dan berwarna coklat kemerahan. Sementara akar mengkudu berupa akar tunggang
yang berwarna coklat muda.
  1. Kandungan kimia
Daun dan buah mengandung alkoloid, saponin, flaponoid,
dan antrakinon. Dun juga mengandung folipenol.
  1. Bagian yang digunakan
Daun dan buah
  1. Aplikasi
Daun mengkudu merupakan pakan harian yang baik untuk
ikan, terutama ikan nila dan tawes. Buahnyapun kerap disantap ikan. Pemberian
pakan daun mengkudu secara berkala mampu meningkatkan kekebalan ikan. Daun
mengkudupun dapat mengobati penyakit herves. Caranya, ambil sepuluh lembar daun
mengkudu, lalu remas di air sebanyak 5 liter. Ikan sakit segera dimasukkan
kewadah tersebut dengan jumlah ikan di sesuaikan ukurannya. Untuk dosis
tersebut hanya untuk seekor ikan dengan ukuran 10 cm atau dua ekor ikan
berukuran 3-4 cm.
  1. TANAMAN UNTUK PENYAKIT IKAN
Pembudidaya sering kali panik ketika melihat ikan sakit.
Bila mencari obat-obatan kimia ditoko obat butuh waktu lama. Padahal, ikan yang
sakit perlu penanganan segera. Bila tidak, serangan penyakit akan semakin
parah. Beberapa tanaman sekitar ternyata dapat dipakai alternatif pengobatan.
Meskipun hanya jenis tertentu, tetapi pemakaian tanaman
untuk untuk mengobati ikan merupakan kemajuan dibidang budidaya ikan. Apalagi
tren kembali ke alam turut digalakkan untuk menekan dampak buruk penggunaan
obat kimia. Adapun beberapa jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati
penyakit adalah :
    1. KAMBOJA (Plumeria acuminata)
  1. Deskripsi
Kamboja merupakan pohon bergetah dengan tinggi 1,5-6 m. Batang
kamboja berkayu, berbentuk bulat, bercabang, bekas dudukan daun tampak jelas,
dan putih kehijauan. Daun kamboja tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal
meruncing, tepi rata, tebal, panjang 10-25 cm, lebar 5-10 cm, pertulangan
menjari. Warna permukaan atas daun hijau tua, sedang permukaan bawah hijau
muda. Sementara bunga kamboja termasuk bunga majemuk yang terletak diujung
batang dan bermalai rata. Kelopak bunga berbentuk corong berwarna putih
kmerahan, sedangkan mahkota bunga berjumlah empat buah berwarna putih. Buah bumbung
berbentuk lanset dengan panjang 18-20 cm dan lebar 1-2 cm. Buah yang muda
berwarna hijau, setelah tua hitam. Biji bulat, bersayap, dan berwarna putih
kotor. Sementara akar tunggangnya bercabang dan berwarna coklat tua.
  1. Kandungan kimia
Akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol. Daun mengandung alkoloid
  1. Bagian yang digunakan
Getah daun dan batang
  1. Aplikasi
Seluruh tumbuhan penuh dengan getah putih yang keluar
bila dilukai pada tempat manapun. Getah daun dan batang dapat mengobati koreng
ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp.
Gejala ikan yang terserang jamur yaitu tidak ada keseimbangan, kurang lincah,
lendir hilang, kulit kasap bila diraba, lama kelamaan muncul kering seperti
borok. Luka itu bisa mengenai semua bagian sisik.
Pengobatan dilakukan dengan cara daun kamboja dipetik
pada pagi hari, getah masih banyak dibanding siang atau sore hari. Dosis untuk
kolam seluas 100 m2 membutuhkan daun sebanyak 10 kg. Batang berukuran 20 cm
dari pucuk dipotong, lalu di cacah kecil-kecil. Masukkan cacahan itu kekolam
hingga merata. Perlakuan itu diulang seti9ap hari selama tiga hari. Perlakuan
diberikan bila ikan yang terserang penyakit dalam jumlah banyak, bila hanya 2-3
ekor saja, perlakuan dapat dilakukan diwadah, seperti ember atau baskom. Dosis
disesuaikan volume air. Selama perlakuan air tidak di ganti atau diturunkan
terlebih dahulu hingga ketinggian 1 m. Menurut pengalaman, seminggu kemudian
gerakan semakin lincah dan mulai makan pada hari ke 15. Air mulai diganti
secara bertahap agar ikan tidak stress. Pemberian perlakuan ternyata tidak
mempengaruhi ikan lain yang masih sehat. Bahkan, induk yang sedang memijah pun
tak masalah, pemijahan tetap berlangsung normal. Ikan yang sudah sembuh
ditandai dengan borok sudah mau sembuh.
    1. Pulai (Astonia scholaris)
a.     
Deskripsi
Pulai termasuk pohon bergetah dengan tinggi mencapai 45
cm. daun mengkudu roset, berkumpul diujung ranting, berjumlah 4-9 helai,
berbentuk lanset atau lonjong sampai bulat telur terbalik, permukaan atas
licin, dan permukaan bawah buram. Bunga pulai majemuk dengan malai rata, keluar
dari ujung cabang atau ketiak daun, tangkai bunga pendek 2,5 mm, dan berambut.
Bunga berbau harum dan berwarna hijau muda sampai putih kekuningan dengan
permukaan berbulu halus dan rapat. Mahkota bunga berbentuk tabung dengan bagian
lehernya agak menyempit, sedangkan bangun helaian mahkota bunga bulat. Buah
bertipe buah bumbung, lanset, dan biji berambut.
b.     
Kandungan kimia
Kandungan kimia dikulit batang antara lain alkoloid
ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ditamina, ektamidina dan ekiterina.
Kandungan kimia yang ada kaitannya dengan pengobatan penyakit kulit belum jelas
diketahui.
c.      
Bagian yang digunakan
Daun dan kulit batang
d.     
Aplikasi
Getah daun dan batang pulai dapat menimbulkan koreng
ikan akibat serangan jamur saprolegnia sp. Caranya, petik daun pulai saat getah
masih banyak, yaitu pada pagi hari. Untuk kolam ukuran 100 m2 dibutuhkan daun
sebanyak 10 kg. potong batang seukuran 20 cm dari pucuk, lalu dicacah
kecil-kecil. Masukkan cacahan itu kekolam hingga merata. Perlakuan itu
diberikan bila ikan yang terserang penyakit dalam jumlah banyak. Bila hanya 2-3
ekor saja, perlakuan dapat dilakukan diwadah, seperti ember dan baskom. Dosis
disesuaikan dengan volume air.
Perlakuan itu diulang setiap hari selama tiga hari.
Selama perlakuan air tidak diganti atau diturunkan terlebih dahulu hingga
ketinggian 1m. menurut pengalaman, seminggu kemudian gerakan ikan mulai lincah
dan mulai makan pada hari ke 15. air mulai diganti secara bertahap agar tidak
stress.
    1. Randa Nunut (Drymaria cordata)
a.     
Deskripsi
Tumbuhan ini merupakan berumur panjang. Batang
bercabang, lemah dan merayap, atau tumbuh keatas diantara tumbuhan lain.
Panjang batang mencapai 40-100 cm. tumbuhan ini asli Amerika Tropis dan
sekarang sudah menyebar kedaerah tropika didunia. Dijawa tumbuhan ini dapat
dijumpai ditepi sungai dengan ketinggian 15 m dpl. Randa nunut tumbuh di daerah
lembab atau tidak kering, lereng jalan serta selokan-selokan.
b.     
Kandungan Kimia
c.      
Bagian yang digunakan
Daun
d.     
Aplikasi
Untuk pengobatan ikan, dengan tanaman ini bisa digunakan
sebagai obat anti jamur. Caranya, ambil 5-10 lembar daun untuk 30 liter air.
Remas daun tersebut hingga lumat, lalu peras. Setelah daun diangkat, masukkan
ikan sakit selama 60 menit. Selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak
menular ke ikan lain.
  1. TANAMAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA

Hama pengganggu sangat merugikan dalam proses budidaya ikan.
Kehadirannya dikolam bisa sebagai predator atau inang penyakit. Akibatnya,
produksi akan menurun. Hama
yang kerap dijumpai sebagai predator, antara lain : ular air, biawak, dan
kadal. Keong mas juga sering dijumpai di kolam. Binatang itu merupakan inang
cacing yang dapat merugikan pembudidaya. Sementara kehadiran kepiting
sebenarnya bukan suatu masalah bagi ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak
dinding atau tanggul kolam hingga merugikan pembudidaya.
 
Sumber: 
http://penyuluhankelautandanperikanan.blogspot.com/2017/10/tanaman-untukmengendalikan-penyakit.html#more
 


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top