Tingginya angka pengangguran dan putus sekolah di Indonesia masih menjadi masalah sosial yang masih ada hingga sekarang. Faktor penyebabnya ada beberapa hal seperti kurangnya skill, minimnya pengetahuan umum, dan mental yang belum siap memulai usaha. Untuk mengurangi angka pengangguran perlu sinergi berbagai pihak dari pemerintah, masyarakat dan pihak swasta agar semua orang punya kesempatan memiliki penghasilan yang layak.
Pemerintah sudah berupaya dengan mendirikan Balai Latihan Kerja agar masyarakat bisa mendapatkan pelatihan secara gratis. Beberapa perusahaan juga bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan kesempatan magang hingga bekerja di pabrik sebagai karyawan.
Upaya ini saja tidak cukup butuh gebrakan atau inisiatif supaya semakin banyak masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Perlu juga disosialisasikan kepada anak-anak juga komunitas bahwa bekerja itu bukan sekedar menjadi pegawai negeri atau karyawan tapi juga menjadi wirausaha juga bisa hidup dengan layak.
Seorang pemuda asal Kisaran Sumatera Utara, Yudi Efrinaldi awalnya bekerja sebagai karyawan honorer dan kondisi ekonomi yang sederhana. Dengan semangat ingin mencoba ia berjualan bubur ayam di pinggir jalan untuk menambah pemasukan. Usaha tersebut tidak berjalan lancar lalu Yudi mencoba berjualan pisang goreng krispy secara online.
sumber : instagram @esgakberes
Dua kali mencoba namun gagal, Yudi tidak menyerah ia lalu mencoba membuat es unik yang resepnya ia dapatkan dari menonton video di youtube. Awal berjualan es unik di tahun 2019 ia menggunakan meja di pinggir jalan selama bulan Ramadhan dari jam 15.00 sampai jam 18.00. Hasilnya laris manis bahkan laku terjual habis sebelum magrib.
Melihat antusiasme pembeli, seorang kawan Yudi mengatakan kalau minumannya “gak beres” karena cepat habis dan rasanya kurang enak. Yudi pun tertantang untuk membuat minuman kekinian seperti Thai Tea dan boba ditambah buah-buahan segar.
sumber : instagram @esgakberes
Ternyata minuman tersebut disukai masyarakat bahkan banyak permintaan yang ingin membuka kemitraan di tempat lain. Yudi pun mengalami kendala manajemen bahan baku, kurangnya SDM yang terampil bahkan sempat ditipu oleh karyawan yang tidak amanah.
sumber : instagram @esgakberes
Yudi tetap berusaha bangkit dan melihat ke depan karena ingin membantu masyarakat menengah ke bawah yang ingin berjualan minuman. Perlahan tapi pasti usaha Es Gak Beres memiliki 500 mitra yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di tahun 2020, usaha Es Gak Beres berkembang menjadi cafe dan restoran yang membuka lapangan pekerjaan 40 orang untuk produksi bahan baku dan 10 orang pengelola kafe.
Semangat membantu tidak berhenti disini, Yudi juga memiliki kegiatan sosial yaitu ambulans, sembako dan makan gratis. Yudi bersama tim Es Gak Beres juga aktif mengadakan sosialisasi ke sekolah dan kampus agar anak muda memiliki jiwa wirausaha sejak dini dan membuktikan wirausaha bisa berprestasi juga membanggakan orang sekitar.
sumber : satu-indonesia.com
Semangat dan kerja keras Yudi dalam merintis juga mengembangkan usaha membuat temannya mendaftarkan ke dalam program Satu Indonesia Awards tahun 2021. Kegigihan Yudi Efrinaldi dalam mengatasi berbagai masalah dalam menjalankan usaha membuat ia terpilih menjadi penerima Satu Indonesia Awards kategori kewirausahaan.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.