Ibadah

Upayakan Minimal Sholat Tahajud Dua Rakaat Setiap Malam


sholat tahajud dua rakaat

Ramadhan sudah berlalu. Lalu, hingga hari ini, terjagakah
nilai-nilai Ramadhan itu? Salah satunya qiyamul lail. Sholat tahajud.

Selama Ramadhan, kita qiyamul lail setiap malam. Tak
ada malam yang terlewatkan. Minimal sholat tarawih dan sholat witir. Bahkan banyak
di antara kita yang menambahkan sholat tahajud di akhir malam.

Selepas Ramadhan, masihkah kita qiyamul lail? Atau
jangan-jangan sama dengan Fulan yang Rasulullah sebutkan.

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ،
كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

Wahai Abdullah janganlah seperti si fulan. Dahulu ia
rajin shalat malam, sekarang ia meninggalkan shalat malam tersebut.
(HR.
Bukhari dan Muslim)

Tak hanya Fulan dalam hadits ini. Banyak orang yang selepas
Ramadhan tak lagi bangun malam. Tak ada lagi qiyamul lail, tak ada lagi
sholat tahajud.

Padahal, sholat tahajud adalah sholat sunnah paling utama
yang perintahnya langsung Allah firmankan dalam Al-Qur’an. Sholat sunnah
lainnya, tak ada yang demikian. Rasulullah juga menegaskan, sholat tahajud
merupakan sholat sunnah yang paling utama.

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ
اللَّيْلِ

Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah
sholat malam.
(HR. An Nasa’i)

Bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sholat tahajud
hukumnya wajib. Beliau tak pernah meninggalkannya. Sedangkan bagi umatnya
seperti kita, sholat tahajud hukumnya sunnah muakkadah. Di antara keutamannya, Allah
akan memberikan kedudukan terpuji (maqaman mahmuda) kepada orang yang
mendirikan sholat sunnah ini.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ
عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.
(QS. Al Isra’: 79)

Karenanya, kalau pun tak bisa delapan rakaat
seperti saat Ramadhan, minimal sholat tahajud dua rakaat. Kita upayakan dua rakaat tahajud setiap
malam. Lebih utama jika dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Sebab, waktu
itu adalah waktu yang paling mustajabah.

Baca juga: 5 Hal yang Membatalkan Wudhu

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ
لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ
يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ
يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit
dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman:
“Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.
Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan
barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.
(HR.
Bukhari)

 

 


Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top