BAB
I PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan pendidikan dalam kerangka pembangunan global dengan daya saing dalam sumberdaya manusia yang semakin meningkat dan dengan diiringi oleh persaingan global, dengan digulirkannya program
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), memerlukan pendidikan
yang dapat disinergikan
dengan
tuntutan kompetensi. Lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas
lulusannya dengan kompetensi
standar internasional
melalui proses pembelajaran secara
berkesinambungan dan
berjenjang.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), memerlukan pendidikan
yang dapat disinergikan
dengan
tuntutan kompetensi. Lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas
lulusannya dengan kompetensi
standar internasional
melalui proses pembelajaran secara
berkesinambungan dan
berjenjang.
Tingginya persaingan di dunia pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah yaitu perguruan tinggi
negeri (PTN) maupun yang
dikelola oleh swasta (PTS) yang tumbuh pesat dengan berbagai disiplin ilmu yang ditawarkan, merupakan alternatif pilihan bagi calon mahasiswa. Salah satu bidang pendidikan
yang cukup mendapat perhatian dari masyarakat yaitu bidang
pendidikan diploma tiga (D III) vokasional, meskipun
persentase peminat
masih lebih kecil
dibandingkan dengan strata satu (S1).
negeri (PTN) maupun yang
dikelola oleh swasta (PTS) yang tumbuh pesat dengan berbagai disiplin ilmu yang ditawarkan, merupakan alternatif pilihan bagi calon mahasiswa. Salah satu bidang pendidikan
yang cukup mendapat perhatian dari masyarakat yaitu bidang
pendidikan diploma tiga (D III) vokasional, meskipun
persentase peminat
masih lebih kecil
dibandingkan dengan strata satu (S1).
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi, pasal 59, ayat
6 menjelaskan
bahwa, akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau
beberapa cabang
ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi tertentu. Pada Pasal 16, disebutkan juga bahwa pendidikan vokasi
merupakan pendidikan tinggi program
Pendidikan Tinggi, pasal 59, ayat
6 menjelaskan
bahwa, akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau
beberapa cabang
ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi tertentu. Pada Pasal 16, disebutkan juga bahwa pendidikan vokasi
merupakan pendidikan tinggi program
diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
Pendidikan tinggi vokasional bidang pariwisata yang ada di Sumatera Utara,
khususnya di Kota Medan yang dikelola intitusi pendidikan milik pemerintah maupun swasta, antara lain:
Universitas Sumatera Utara jurusan Pariwisata, APN (Akademi Pariwisata
Nusantara), Akademi Pariwisata Darma Agung, Politeknik
Negeri
Medan Jurusan Mice
Pariwisata dan Akpar
Taman Harapan
Medan. Akademi Pariwisata
Medan juga hadir
dengan produk jasa pendidikan bidang pariwisata.
khususnya di Kota Medan yang dikelola intitusi pendidikan milik pemerintah maupun swasta, antara lain:
Universitas Sumatera Utara jurusan Pariwisata, APN (Akademi Pariwisata
Nusantara), Akademi Pariwisata Darma Agung, Politeknik
Negeri
Medan Jurusan Mice
Pariwisata dan Akpar
Taman Harapan
Medan. Akademi Pariwisata
Medan juga hadir
dengan produk jasa pendidikan bidang pariwisata.
Penawaran produk jasa pendidikan tidak terlepas dari merek (brand) yang
menempel pada institusi pendidikan,
dan
merupakan
bagian
terpenting dari produk, dan merupakan nilai tambah dari produk yang
ditawarkan dibandingkan
dengan produk lain.
Elemen dari merek termasuk
kualitas produk yang baik,
kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen sehingga tercipta citra merek. Merek oleh konsumen adalah citra positif yang terbangun
dari
suatu
merek
yang
dikelola dengan baik oleh suatu institusi,
sehingga calon konsumen memungkinkan untuk menggunakan jasa yang
ditawarkan. Citra merek dari perguruan tinggi terbentuk dari produk yang
ditawarkan dan yang secara
bersamaan diproses sebagai produk jasa pendidikan dalam penyediaan proses pembelajaran
dengan dukungan berbagai macam
fasilitas yang digunakan dan
dukungan dari tenaga pengajar.
menempel pada institusi pendidikan,
dan
merupakan
bagian
terpenting dari produk, dan merupakan nilai tambah dari produk yang
ditawarkan dibandingkan
dengan produk lain.
Elemen dari merek termasuk
kualitas produk yang baik,
kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen sehingga tercipta citra merek. Merek oleh konsumen adalah citra positif yang terbangun
dari
suatu
merek
yang
dikelola dengan baik oleh suatu institusi,
sehingga calon konsumen memungkinkan untuk menggunakan jasa yang
ditawarkan. Citra merek dari perguruan tinggi terbentuk dari produk yang
ditawarkan dan yang secara
bersamaan diproses sebagai produk jasa pendidikan dalam penyediaan proses pembelajaran
dengan dukungan berbagai macam
fasilitas yang digunakan dan
dukungan dari tenaga pengajar.
Produk
perguruan tinggi dapat dilihat pada proses
yang berjalan yang dimulai dari masuknya calon mahasiswa untuk mengikuti proses belajar dan
perguruan tinggi dapat dilihat pada proses
yang berjalan yang dimulai dari masuknya calon mahasiswa untuk mengikuti proses belajar dan
keluarnya adalah serjana, yang berupa
layanan produk jasa pendidikan mulai dari jenjang diploma sampai strata tiga. Produk di dalamnya terdiri dari jurusan (departemen) dan program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa. Produk perguruan tinggi perlu diperkenalkan, sebagai informasi kepada
calon mahsiswa terhadap
produk jasa pendidikan yang ditawarkan.
layanan produk jasa pendidikan mulai dari jenjang diploma sampai strata tiga. Produk di dalamnya terdiri dari jurusan (departemen) dan program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa. Produk perguruan tinggi perlu diperkenalkan, sebagai informasi kepada
calon mahsiswa terhadap
produk jasa pendidikan yang ditawarkan.
Pengenalan kepada masyarakat tentang
keberadaan perguruan tinggi diploma tiga vokasional
bidang pariwisata perlu dilakukan oleh penyelenggara, sehingga memberikan peluang mendapatkan mahasiswa yang lebih banyak. Dengan
demikian harus memiliki strategi yang tepat dalam menarik jumlah
mahasiswa. Strategi yang dimasud
dengan promosi, seperti advertising, direct marketing, sales promotion, public realtion and publicity, dan personal selling,
disesuaikan dengan sasaran konsumen
yang akan dicapai, sehingga sasaran penyampaian informasi kepada konsumen
terhadap produk jasa
pendidikan yang ditawarakan
dapat tercapai.
keberadaan perguruan tinggi diploma tiga vokasional
bidang pariwisata perlu dilakukan oleh penyelenggara, sehingga memberikan peluang mendapatkan mahasiswa yang lebih banyak. Dengan
demikian harus memiliki strategi yang tepat dalam menarik jumlah
mahasiswa. Strategi yang dimasud
dengan promosi, seperti advertising, direct marketing, sales promotion, public realtion and publicity, dan personal selling,
disesuaikan dengan sasaran konsumen
yang akan dicapai, sehingga sasaran penyampaian informasi kepada konsumen
terhadap produk jasa
pendidikan yang ditawarakan
dapat tercapai.
Perguruan tinggi secara tidak langsung akan memberikan konsekuensi kepada
para lulusannya terhadap
pilihan-pilihan dalam mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih selama mengikuti perkuliahan.
Keterkaitan antara pilihan jurusan atau program
studi sebagai identitas keahlian bagi alumni atau lulusan berkaitan dengan pengembangan potensi dan
pengembangan karier ketika alumni/lulusan telah terjun dalam dunia kerja.
Menghadapi permasalahan dunia pendidikan yang berorientasi pada
penyediaan
tenaga terdidik yang terlatih dan terampil untuk
mengisih kesempatan kerja pada
industri–industri, langkah yang
lebih
konkrit
adalah
melalui
jalur
pendidikan
para lulusannya terhadap
pilihan-pilihan dalam mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih selama mengikuti perkuliahan.
Keterkaitan antara pilihan jurusan atau program
studi sebagai identitas keahlian bagi alumni atau lulusan berkaitan dengan pengembangan potensi dan
pengembangan karier ketika alumni/lulusan telah terjun dalam dunia kerja.
Menghadapi permasalahan dunia pendidikan yang berorientasi pada
penyediaan
tenaga terdidik yang terlatih dan terampil untuk
mengisih kesempatan kerja pada
industri–industri, langkah yang
lebih
konkrit
adalah
melalui
jalur
pendidikan
vokasi, untuk menjadikan lulusan menjadi tenaga praktis, agar mampu memasuki
dunia kerja sesuai dengan
bidang keahliannya.
dunia kerja sesuai dengan
bidang keahliannya.
Akademi Pariwisata
Medan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
bidang pariwisata yang mempunyai wilayah kerja Sumatera dan sebagian Kalimantan yaitu Provinsi Kalimantan
Barat
dibawah Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian
Pariwisata, mengelola pendidikan
vokasional bidang pariwisata. Akademi Pariwisata Medan memiliki dua jurusan
dan tujuh program studi, yaitu Jurusan Manajemen Kepariwisataan dan Jurusan Manajemen
Perhotelan. Manajemen Kepariwisataan terdiri dari Program Studi Manajemen
Perencanaan dan Pemasaran pariwisata (MPPP), dan
Manajemen Usaha Perjalanan (MUP). Sedangkan
Manajemen Perhotelan terdiri dari Program Studi Manajemen
Tata Boga (MTB), Manajemen Devisi Kamar (MDK), Manajemen
Patiseri (MPI), Manajemen
Tata Hidang (MTH) dan program D IV adalah Administrasi Hotel (ADH). Sistem pendidikan yang
diterapkan dengan penggabungan pola teori dan praktik, yang masing–masing
persentase kegiatan
yaitu 60% teori dan 40%
praktik yang dilengkapi dengan fasilitas kelas multi media, fasilitas praktik yang lengkap sesuai dengan kebutuhan peraktik setiap program studi dan fasilitas pendukung
pendidikan lainnya. Dengan pola ini diharapakan
kualitas yang telah
tercipta selama ini dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat memberikan kualitas pendidikan ke anak didik yang baik, dibandingkan dengan institusi pendidikan
diploma tiga (D III) vokasional bidang pariwisata yang lainnya, khususnya di Pulau Sumatera sebagai pesaing Akademi Pariwisata Medan.
Medan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
bidang pariwisata yang mempunyai wilayah kerja Sumatera dan sebagian Kalimantan yaitu Provinsi Kalimantan
Barat
dibawah Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian
Pariwisata, mengelola pendidikan
vokasional bidang pariwisata. Akademi Pariwisata Medan memiliki dua jurusan
dan tujuh program studi, yaitu Jurusan Manajemen Kepariwisataan dan Jurusan Manajemen
Perhotelan. Manajemen Kepariwisataan terdiri dari Program Studi Manajemen
Perencanaan dan Pemasaran pariwisata (MPPP), dan
Manajemen Usaha Perjalanan (MUP). Sedangkan
Manajemen Perhotelan terdiri dari Program Studi Manajemen
Tata Boga (MTB), Manajemen Devisi Kamar (MDK), Manajemen
Patiseri (MPI), Manajemen
Tata Hidang (MTH) dan program D IV adalah Administrasi Hotel (ADH). Sistem pendidikan yang
diterapkan dengan penggabungan pola teori dan praktik, yang masing–masing
persentase kegiatan
yaitu 60% teori dan 40%
praktik yang dilengkapi dengan fasilitas kelas multi media, fasilitas praktik yang lengkap sesuai dengan kebutuhan peraktik setiap program studi dan fasilitas pendukung
pendidikan lainnya. Dengan pola ini diharapakan
kualitas yang telah
tercipta selama ini dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat memberikan kualitas pendidikan ke anak didik yang baik, dibandingkan dengan institusi pendidikan
diploma tiga (D III) vokasional bidang pariwisata yang lainnya, khususnya di Pulau Sumatera sebagai pesaing Akademi Pariwisata Medan.
Jumlah mahasiswa
Akademi Pariwisata Medan dalam 5 tahun terakhir
sesuai dengan daya tampung yang tersedia setiap tahunnya tidak mengalami perbedaan jumlah yang signifikan. Dikarenakan sistem akademik yang diterapkan adalah
sistem paket, sehingga
Akademi Pariwisata
Medan harus meluluskan mahasiswa sejumlah mahasiswa yang
masuk setiap tahun. Akan tetapi,
jumlah mahasiswa yang
diterima belum sepenuhnya memenuhi daya tampung yang
tersedia pada empat tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai dengan 2014, khususnya yang
telah dituangkan dalam Rencana Strategis (RESNTRA) Akademi Pariwisata Medan, kecuali pada tahun 2010. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Akademi Pariwisata Medan dalam 5 tahun terakhir
sesuai dengan daya tampung yang tersedia setiap tahunnya tidak mengalami perbedaan jumlah yang signifikan. Dikarenakan sistem akademik yang diterapkan adalah
sistem paket, sehingga
Akademi Pariwisata
Medan harus meluluskan mahasiswa sejumlah mahasiswa yang
masuk setiap tahun. Akan tetapi,
jumlah mahasiswa yang
diterima belum sepenuhnya memenuhi daya tampung yang
tersedia pada empat tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai dengan 2014, khususnya yang
telah dituangkan dalam Rencana Strategis (RESNTRA) Akademi Pariwisata Medan, kecuali pada tahun 2010. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Mahasiswa
Akademi Pariwisata Medan
Tahun
|
Target
|
Realisasi
|
%
|
2010
|
800
|
800
|
100
|
2011
|
850
|
825
|
97,06
|
2012
|
900
|
827
|
91,88
|
2013
|
950
|
870
|
96,66
|
2014
|
1100
|
1027
|
93,36
|
Total
|
4600
|
4349
|
94,69
|
Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Akademi Priwisata
Medan (2015)
(LAKIP) Akademi Priwisata
Medan (2015)
Data diatas menunjukkan bahwa,
jumlah mahasiswa
pada
tahun
2010 sampai pada tahun 2014 terdapat peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun
jumlah mahasiswa
pada
tahun
2010 sampai pada tahun 2014 terdapat peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun
2010 realisasi penerimaan mahasiswa
baru tercatat
800 orang dari
target 800 orang mahasiswa yang akan diterima,
atau 100% dari target yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Pada tahun 2011
realisasi penerimaan
mahasiswa tercatat 825
orang dari target yang ditetapkan 850 orang mahasiswa, atau
97,06% dari target
baru tercatat
800 orang dari
target 800 orang mahasiswa yang akan diterima,
atau 100% dari target yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Pada tahun 2011
realisasi penerimaan
mahasiswa tercatat 825
orang dari target yang ditetapkan 850 orang mahasiswa, atau
97,06% dari target
yang ditetapkan. Tahun 2012 realisasi penerimaan mahasiswa tercatat 827 dari
target yang ditetapkan 900 orang mahasiswa, atau 91,88% dari target yang
ditetapkan. Pada tahun 2013 realisasi penerimaan mahasisiwa
tercatat 870 orang
dari
target yang ditetapkan 950 orang mahasiswa, atau 96,66% dari target yang ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2014 realisasi penerimaan mahasiswa tercatat
target yang ditetapkan 900 orang mahasiswa, atau 91,88% dari target yang
ditetapkan. Pada tahun 2013 realisasi penerimaan mahasisiwa
tercatat 870 orang
dari
target yang ditetapkan 950 orang mahasiswa, atau 96,66% dari target yang ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2014 realisasi penerimaan mahasiswa tercatat
1027 dari target yang
ditetapkan 1100 orang
mahasiswa, atau 93,36 % dari target yang ditetapkan.
ditetapkan 1100 orang
mahasiswa, atau 93,36 % dari target yang ditetapkan.
Selain target yang
masih belum tercapai sampai dengan seratus persen,
permasalahan yang
terjadi adalah mahasiswa yang melanjutkan kuliah, sebahagian
besar menjadikan di Akademi Pariwisata
Medan
sebagai kampus perguruan tinggi
alternatif ke dua, ketika tidak lulus
dalam seleksi penerimaan perguruan tinggi negeri yang ada di
Sumatera Utara.
masih belum tercapai sampai dengan seratus persen,
permasalahan yang
terjadi adalah mahasiswa yang melanjutkan kuliah, sebahagian
besar menjadikan di Akademi Pariwisata
Medan
sebagai kampus perguruan tinggi
alternatif ke dua, ketika tidak lulus
dalam seleksi penerimaan perguruan tinggi negeri yang ada di
Sumatera Utara.
Target dan
realisasi penerimaan mahasiswa berkaitan dengan keputusan calon mahasiswa untuk memilih institusi pendidikan. Seperti penelitian oleh Simanulang (2008),
bahwa
keputusan mahasiswa
dalam memilih
kuliah
di
Program D–III
Keperawatan
Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Darma
Agung
Medan
dipengaruhi oleh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga,
promosi, tempat, orang, proses, pelayanan. Sedangkan Ajroh (2013), minat kuliah
siswa SMA di Kota Semarang, studi Unissula
Semarang dipengaruhi oleh terpaan
publisitas, desain iklan, citra dan
sikap
realisasi penerimaan mahasiswa berkaitan dengan keputusan calon mahasiswa untuk memilih institusi pendidikan. Seperti penelitian oleh Simanulang (2008),
bahwa
keputusan mahasiswa
dalam memilih
kuliah
di
Program D–III
Keperawatan
Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Darma
Agung
Medan
dipengaruhi oleh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga,
promosi, tempat, orang, proses, pelayanan. Sedangkan Ajroh (2013), minat kuliah
siswa SMA di Kota Semarang, studi Unissula
Semarang dipengaruhi oleh terpaan
publisitas, desain iklan, citra dan
sikap
Kedua penelitian tersebut fokus pada bauran pemasaran yang didalamnya terdiri
dari harga, promosi, tempat,
orang, proses
dan pelayanan. Penelitian lainnya, menilai bahwa minat mahasiswa juga dipengaruhi oleh publisitas, desain
dari harga, promosi, tempat,
orang, proses
dan pelayanan. Penelitian lainnya, menilai bahwa minat mahasiswa juga dipengaruhi oleh publisitas, desain
iklan, citra dan sikap. Sedangkan pada penelitian ini, tidak semua aspek dalam bauran
pemasaran jasa dikaji, tetapi hanya mengkaji tiga aspek yaitu produk
(pelayanan pendidikan), orang dan promosi
(pengenalan institusi), penulis juga
memasukkan kesempatan kerja dan brand image sebagai
variabel independen. Variabel independen akan dikaji untuk melihat apakah ada pengaruh terhadap keputusan mahasiswa sebagai variabel dependen.
pemasaran jasa dikaji, tetapi hanya mengkaji tiga aspek yaitu produk
(pelayanan pendidikan), orang dan promosi
(pengenalan institusi), penulis juga
memasukkan kesempatan kerja dan brand image sebagai
variabel independen. Variabel independen akan dikaji untuk melihat apakah ada pengaruh terhadap keputusan mahasiswa sebagai variabel dependen.
Dari pemaparan latar belakang
dan penelitian–penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, sehingga penulis akan mengkaji sejauh mana pengaruh
faktor–faktor tersebut mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata (AKPAR) Medan. Dengan
demikian penulis menetapkan judul penelitian “Pengaruh, Produk, Promosi, Orang, Kesempatan Kerja
dan
Brand Imgae terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah di Akademi Pariwisata Medan”.
dan penelitian–penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, sehingga penulis akan mengkaji sejauh mana pengaruh
faktor–faktor tersebut mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata (AKPAR) Medan. Dengan
demikian penulis menetapkan judul penelitian “Pengaruh, Produk, Promosi, Orang, Kesempatan Kerja
dan
Brand Imgae terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah di Akademi Pariwisata Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang
dijelaskan diatas,
maka
dirumuskan
fokus masalah yang akan dikaji sebagai
berikut:
dijelaskan diatas,
maka
dirumuskan
fokus masalah yang akan dikaji sebagai
berikut:
1. Apakah
produk berpengaruh
terhadap
keputusan mahasiswa
memilih
produk berpengaruh
terhadap
keputusan mahasiswa
memilih
Akademi Pariwisata Medan?
2. Apakah
promosi
berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa memilih
promosi
berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa memilih
Akademi Pariwisata Medan?
3. Apakah
orang (people)
berpengaruh
terhadap keputusan
mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata Medan?
orang (people)
berpengaruh
terhadap keputusan
mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata Medan?
4. Apakah kesempatan
kerja alumni berpengaruh
terhadap keputusan
mahasiswa memilih Akademi Pariwisata Medan?
kerja alumni berpengaruh
terhadap keputusan
mahasiswa memilih Akademi Pariwisata Medan?
5. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih
Akademi pariwisata Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian yang diharapkan adalah, merumuskan kebijakan– kebijakan yang akan
di
tempuh
oleh
Akademi
Pariwisata Medan dalam
hal
produk, promosi, orang, kesempatan
kerja dan brand image agar dapat dikelola dengan baik, sehingga institusi pendidikan
ini memperoleh peminat di masyarakat dan menjadi institusi pendidikan
tinggi vakasional bidang pariwisata yang
berkualitas. Dengan
tujuan tersebut aspek produk, promosi, orang, kesempatan
kerja dan brand image terlebih dahulu
harus diketahui bagaimana pengaruhnya
terhadap keputusan mahasiswa
memilih kuliah di Akademi Pariwisata
Medan. Dengan demikian terlebih dahulu dalam penelitian ini akan dikaji aspek–aspek tersebut
dengan maksud:
penelitian yang diharapkan adalah, merumuskan kebijakan– kebijakan yang akan
di
tempuh
oleh
Akademi
Pariwisata Medan dalam
hal
produk, promosi, orang, kesempatan
kerja dan brand image agar dapat dikelola dengan baik, sehingga institusi pendidikan
ini memperoleh peminat di masyarakat dan menjadi institusi pendidikan
tinggi vakasional bidang pariwisata yang
berkualitas. Dengan
tujuan tersebut aspek produk, promosi, orang, kesempatan
kerja dan brand image terlebih dahulu
harus diketahui bagaimana pengaruhnya
terhadap keputusan mahasiswa
memilih kuliah di Akademi Pariwisata
Medan. Dengan demikian terlebih dahulu dalam penelitian ini akan dikaji aspek–aspek tersebut
dengan maksud:
1 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk terhadap keputusan mahasiswa memilih
Akademi Pariwisata Medan
Akademi Pariwisata Medan
2 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap
keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata
Medan
keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata
Medan
3 Untuk mengetahui
dan menganalisis
pengaruh orang (people)
terhadap keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata
Medan
dan menganalisis
pengaruh orang (people)
terhadap keputusan mahasiswa memilih Akademi
Pariwisata
Medan
4 Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh kesempatan kerja alumni
terhadap keputusan mahasiswa
memilih Akademi Pariwisata
Medan
pengaruh kesempatan kerja alumni
terhadap keputusan mahasiswa
memilih Akademi Pariwisata
Medan
5 Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
brand
image
terhadap
keputusan mahasiswa memilih Akademi
pariwisata Medan.
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
brand
image
terhadap
keputusan mahasiswa memilih Akademi
pariwisata Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan
dicapai dalam
penlitian ini adalah:
dicapai dalam
penlitian ini adalah:
1 Secara praktis penelitian ini diharapkan
dapat menjadi sumbang saran
yang bersifat ilmiah
pada pihak Akademi Pariwisata Medan
untuk menjadi institusi pendidkan tinggi D III vokasional bidang
pariwisata dengan mengelola aspek
produk, promosi, orang, kesempatan kerja dan brand image
secara professional sehingga
dikenal dikalangan calon
mahasiswa.
dapat menjadi sumbang saran
yang bersifat ilmiah
pada pihak Akademi Pariwisata Medan
untuk menjadi institusi pendidkan tinggi D III vokasional bidang
pariwisata dengan mengelola aspek
produk, promosi, orang, kesempatan kerja dan brand image
secara professional sehingga
dikenal dikalangan calon
mahasiswa.
2 Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam hal kemampuan mengkaji hal–hal yang
berhubungan dengan aspek pemasaran baik dilingkungan
pendidikan pariwisata maupun
bidang kepariwisataan
lainnya.
berhubungan dengan aspek pemasaran baik dilingkungan
pendidikan pariwisata maupun
bidang kepariwisataan
lainnya.
3 Secara akademis, penelitian
ini
diharapkan memiliki
kegunaan
dalam memberikan acuan, informasi dan referensi kepada pihak
lain untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
ini
diharapkan memiliki
kegunaan
dalam memberikan acuan, informasi dan referensi kepada pihak
lain untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
Terimakasih telah membaca di Piool.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.